Kisah Adiba jadi Budak Seks Ekstrimis yang Keluar dari Basis Terakhir ISIS

Seorang perempuan jadi budak seks korban rezim Negara Islam Suriah dan Irak atau ISIS. Ini cerita lengkapnya.

Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co/ilo
ILUSTRASI - Sosok perempuan yang mengalami kisah kelam, menjadi korban kekerasan, kehidupannya pun menjadi gelap. 

TRIBUNKALTIM.CO DAMASKUS - Di antara ribuan orang yang meninggalkan Baghouz, desa terakhir yang dikuasai Negara Islam Suriah dan Irak  atau ISIS adalah seorang perempuan Yazidi bernama Adiba.

Ibu dua anak ini dipaksa menjadi budak seks.

Hal ini sejak milisi-milisi ISIS menyerang desa kecilnya di Sinjar, wilayah utara Irak, pada 2014.

Live Streaming PSS Sleman vs Persija Jakarta, Malam Ini Pukul 19.30 Wita Tonton di smartphone

Seniman Asal Padang, Zulfirman Syah Jadi Korban Penembakan Masjid di Selandia Baru, Ini Kondisinya

Konten Video Kekerasan di Selandia Baru Jangan Disebar, Ini Alasan Kemkominfo RI

Adiba, wanita asal Yazidi yang menjadi budak seks organisasi ISIS sejak 2014.
Adiba, wanita asal Yazidi yang menjadi budak seks organisasi ISIS sejak 2014. (BBC)

Suaminya, bersama ratusan laki-laki Yazidi lain tewas dalam serangan tersebut,

sementara dirinya bersama perempuan-perempuan lain dipaksa menjadi budak seks.

Adiba mengatakan, dirinya diperbudak seorang laki-laki asal Maroko yang terus memukuli dan memperkosanya".

Laki-laki ini adalah ayah dari anaknya yang kini berusia dua tahun.

Mitra Kukar Gagal di Piala Presiden 2019, Kiper Senior Ini Anggap Sebagai Pelajaran Berharga

Tujuh Fakta Sejarah Kota Bontang, Berawal dari Utang hingga 10 Penghargaan Adipura

"Saya dipaksa menikah dengannya. Ketika kami berdua, perlakuannya sangat buruk.

Ia orang yang pemarah. Tapi di depan orang-orang, ia memperlakukan saya dengan baik," kata Adiba kepada wartawan BBC, Jewan Abdi.

Laki-laki yang menyekapnya itu kemudian meninggal dunia dan Adiba kemudian diserahkan ke laki-laki lain, yang juga berasal dari Maroko.

Laki-laki kedua yang menyekap Adiba menyerahkan diri ke Tentara Demokratik Suriah (SDF) pekan lalu dan membantah ia memaksa Adiba menjadi budak seks.

Sebagian besar orang-orang yang dipindahkan dari Baghouz dalam beberapa waktu terakhir,

termasuk petempur-petempur asing yang masuk ke Irak dan Suriah untuk menjadi pemukim di bawah kekuasaan ISIS, ditempatkan di kamp al-Hol, milik SDF di Suriah timur laut.

Kamp ini dibangun untuk menampung sekitar 20.000 orang namun PBB mengatakan kondisinya memburuk karena sudah disesaki lebih dari 66.000 orang.

Ambisi ISIS untuk mendirikan kekhalifahan Islam kini di ambang kehancuran. Para pemimpin kelompok ini tidak diketahui keberadaannya dan banyak anggota ISIS yang ditangkap SDF dan pasukan koalisi.

Setelah OTT KPK terhadap Romahurmuziy, Keberadaan Kepala Kanwil Kemenag Jatim Masih Dicari

Kangen Minuman Khas Pulau Dewata? Ini Resep Membuat Es Tambring Khas Bali

Mereka dipisahkan dari keluarga, duduk dalam antrean panjang dan tak diperbolehkan berbicara kepada wartawan.

Mereka diinterogasi oleh pasukan khusus Amerika Serikat dan tentara SDF sebelum dikirim ke pusat-pusat penahanan di kawasan yang dikuasai Kurdi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah budak seks di ISIS yang Keluar dari Basis Terakhir ISIS",

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Budak Seks Ekstrimis yang Keluar dari Basis Terakhir ISIS, http://www.tribunnews.com/internasional/2019/03/15/kisah-budak-seks-ekstrimis-yang-keluar-dari-basis-terakhir-isis.

Editor: Hendra Gunawan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved