Kpop
Terlibat Kasus Jung Joon Young, Choi Jong Hoon Eks FTISLAND Terancam Hukuman 3 Tahun Penjara
Siaran SBS “Night of Real Entertainment” mendiskusikan tentang kemungkinan hukuman penjara yang dapat diterima Choi Jong Hoon
Dalam siaran "Section TV," pengacara Oh Soo Jin menjelaskan bahwa selain pembuatan film ilegal dan membagikan rekaman kamera tersembunyi, mungkin ada tuduhan tambahan atas pelanggaran hukum kegiatan prostitusi terhadap Jung Joon Young.
"Jika seseorang melakukan kejahatan, hukumannya bisa mencapai 1,5 kali dari tindakan kriminal yang dilakukan dengan hukuman yang lebih lama," ujar sang pengacara.
Pengacara Oh Soo Jin menambahkan bahwa menurut hukum pada tahun 2015 dan 2016 (ketika kejahatan itu dilakukan), hukuman maksimum adalah lima tahun, yang jika ditambah dengan kegiatan prostitusi, bisa mencapai total hukuman maksimum tujuh tahun enam bulan.
Kemarin, polisi telah meminta surat perintah penangkapan untuk Jung Joon Young.
Sementara itu, sebuah laporan eksklusif oleh Edaily pada hari ini mengatakan, bahwa restoran Korea Jung Joon Young di Paris, Maison de Corée (artinya "Korean House") sepertinya itu tidak akan buka mengikuti tuntutan pidana terhadap Jung Joon Young yang memegang 50 persen saham dalam bisnis ini.
Seorang sumber yang terlibat dalam bisnis tersebut mengatakan bahwa para pekerja akan kembali ke Korea setelah event pop-up berakhir.
"Para pakar yang bekerja dengan Jung Joon Young atas dasar minat bersama dalam bisnis makanan dan restoran kembali ke Korea semua setelah acara pop-up selama dua minggu (dari 19 Oktober hingga 17 November), dan belum ada komunikasi terbaru," ujar sumber itu seperti dilansir Soompi, Selasa (19/3/2019).
Permintaan Maaf Jung Joon Young
Sebelumnya, aktor dan penyanyi Jung Joon Young membagikan surat permintaan maaf.
Jung Joon Young mengakui kejahatannya yang kini menjadi kontoversi.

Berikut pernyataan Jung Joon Young:
"Saya menuliskan ini dengan malu dan bersalah.
Saya, Jung Joon Young, sekali lagi menyadari keseriusan dari situasi ini setelah kembali ke Korea pada 12 Maret.
Meskipun sudah terlambat, saya meminta maaf melalui surat ini kepada semua orang yang perhatian pada saya dan memberi saya kesempatan kedua.
Sehubungan dengan apa yang dikatakan berhubungan dengan saya, saya mengakui semua kejahatan saya.