Terjerat Utang Judi, Pria Ini Tega Jual Bayi Perempuannya yang Baru Berusia Setahun; Begini Modusnya
Seorang ayah di China menjual anak perempuannya sendiri yang baru berusia satu tahun untuk melunasi utang judi.
TRIBUNKALTIM.CO - Seorang ayah di China menjual anak perempuannya sendiri yang baru berusia satu tahun untuk melunasi utang judi.
Akibatnya, kini ia ditahan pihak kepolisian atas kasus perdagangan manusia.
Dilansir oleh Daily Mail, pria yang diidentifikasi bernama Jiang tersebut menjual anaknya karena memiliki utang dari judi online 60.000 yuan (Rp126 juta).

November lalu, Jiang berkata pada istrinya bahwa ia akan tinggal bersama ibunya di kota Zunyi, sekitar 140 km dari rumah mereka di Guiyang, Guizhou.
Sang ibu, Wang, merasa curiga karena ia belum mendengar kabar apapun tentang putrinya selama tiga bulan, Guiyang Evening News mengabarkan.
Tiap kali Wang bertanya pada suaminya tentang keadaan putrinya, sang suami akan membuat alasan untuk menunda kepulangan sang anak.

Hingga pada bulan Februari, Wang memeriksa handphone suaminya dan melihat screenshot percakapan antara suaminya dan pembeli anaknya.
Saat itu sang ibu baru tahu apa yang terjadi.
Di hari yang sama, Wang menemui ibu mertuanya.
Baca juga:
KPU Jatuhkan Sanksi pada 11 Parpol karena Tak Serahkan LADK Hingga Batas Waktu yang Ditentukan
Gugur di Medan Tempur, Adly Sempat Kabari Tantenya Akan Bertugas Berantas Kejahatan Tingkat Tinggi
Login FHCIBUMN Rekrutmen Bersama BUMN 2019; Cermati Alur Pendaftarannya, Dibuka hingga 24 Maret
Gugur Dalam Kontak Senjata di Papua, Kedatangan Jenazah Aldy Disambut Haru Kapolda Kaltara
Survei Litbang Kompas Sebut PSI Partai Baru yang Paling Ditolak Masyarakat; Ini Analisis Akademisi
Ibu mertuanya berkata bahwa cucunya telah dibawa pergi beberapa minggu lalu.
Wang yang ketakutan langsung melaporkan peristiwa tersebut pada kepolisian distrik Qianling.
Sementara sang suami tak diketahui keberadaannya.
Setelah diinvestigasi, polisi menemukan Jiang di sebuah hotel di Guiyang pada akhir Februari.
Ia mengaku memiliki utang banyak karena berjudi.
Ia lalu membuat keputusan menjual anaknya setelah melihat postingan tentang adopsi anak secara online.
Jiang berbohong pada pembelinya dengan berkata ia tidak mampu membesarkan anaknya karena ia telah bercerai dari istrinya sementara kedua orangtuanya telah tiada.
Jiang kemudian membawa anaknya pergi pada 5 November dan terbang ke Zhoushan, lebih dari 1850 km dari rumah mereka.
Sang anak ditemukan oleh polisi Jumat lalu dan dibawa pulang ke rumah ibunya di Guiyang.

Sementara itu sang ayah ditahan dan didakwa perdagangan manusia.
Masalah perdagangan anak menjadi masalah yang serius di China.
Diperkirakan 70.000 anak hilang tiap tahunnya untuk dipaksa bekerja, diadopsi, atau dijual untuk prostitusi, seperti yang dilaporkan oleh China Daily.
Seminggu lalu dalam kasus yang berbeda, pasangan asal Wuzhou, Guangxi ditahan karena menjual semua lima anak mereka, tiga laki-laki dan dua perempuan, demi keuntungan 100.000 yuan (Rp212 juta).
Pada bulan Januari, bocah di Jinjiang, Fujian bertemu lagi dengan kakeknya setelah orang tuanya menjualnya 120,000 yuan tahun lalu.

Zhang Baoyan, delegasi dari National People's Congress ke-13 minggu lalu menyerukan amandemen hukum Tiongkok untuk menjatuhkan hukuman mati bagi mereka yang memperdagangkan perempuan dan anak-anak.
Zhang, yang telah lama menjadi penasihat hak-hak perempuan dan anak-anak di negara itu, juga menyerukan hukuman yang lebih keras bagi pembeli (tidak hanya penjual), yang memicu perdagangan terus terjadi namun jarang dimintai pertanggungjawaban.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lunasi Utang Judi, Ayah Tega Jual Bayi Perempuannya yang Baru Berusia Setahun Seharga Rp 126 Juta, http://www.tribunnews.com/section/2019/03/22/lunasi-utang-judi-ayah-tega-jual-bayi-perempuannya-yang-baru-berusia-setahun-seharga-rp-126-juta?page=all.