Soal Wacana Fatwa Haram dan Upaya Pemblokiran Game PUBG. Begini Tanggapan Gamers Balikpapan
Upaya fatwa haram dan pemblokiran tersebut diwacanakan usai terjadinya kasus penembakan dua masjid di Selandia Baru yang diduga terinspirasi dari game
Penulis: Aris Joni |
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Aris Joni
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Adanya wacana pengkajian fatwa haram dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan upaya pemblokiran dari Kemenkominfo terhadap game Player Unknown's Battle Grounds (PUBG) yang saat ini menjadi salah satu game online favorit di Indonesia.
Upaya fatwa haram dan pemblokiran tersebut diwacanakan usai terjadinya kasus penembakan dua masjid di Selandia Baru yang diduga terinspirasi dari game bergenre battle royale tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, Tribunkaltim.co, mencoba meminta tanggapan beberapa gamers pencinta PUBG di Kota Balikpapan.
Salah satunya, Muhammad Andhika, ia mengatakan, dirinya telah bermain PUBG sejak enam bulan lalu.
Diakuinya, game tersebut cukup menantang dan seru sehingga jika bermain terkadang para pemainnya terbawa suasana.
"Gamenya seru, kadang kita terbawa suasana kalau main. Apalagi pas sedang perang-perangnya," ujarnya, Sabtu (23/3/2019).
Saat ditanya adanya wacana fatwa haram dan upaya pemblokiran game tersebut, ia meminta pemerintah dapat mengkaji lebih dalam lagi dalam mengambil sebuak kebijakan.
• Lirik dan Link Download Lagu Soundtrack PUBG Terbaru, On My Way Alan Walker
• Tips Main PUBG Dengan Tampilan HDR Untuk Handphone Murah
Menurutnya, game PUBG bukanlah satu-satunya penyebab utama terhadinya kasus penembakan di masjid Selandia Baru tersebut.
Dirinya memperkirakan bisa saja pelaku tersebut memang mengidap psikopat dan gangguan kejiwaan.
"Bisa aja pelakunya itu psikopat atau memang kelompok yang anti-Islam. Itu sih kalau yang saya baca di berita-berita," tuturnya.
Sementara itu, Abdul Hamid menjelaskan, semua game memiliki nilai positif dan negatif terhadap pemainnya.
Tinggal kembali kepada diri masing-masing dalam menyikapi game yang dimainkan.
Diakuinya, dirinya sudah cukup lama bermain PUBG ini, bahkan tidak hanya itu, dirinya juga pernah memainkan game sejenisnya seperti Counter Strike dan Point Blank (PB).
Ia menjelaskan, terdapat nilai positif pada game perang tersebut, diantaranya dapat menjalin silaturahmi dengan teman ataupun orang lain.
• PUBG Lite Resmi Rilis di Indonesia Hari Ini, Cek Link Cara Download dan Daftar Uji Coba
• Beredar Info 10 Game Online Termauk PUBG dan Mobile Legend Diblokir, Begini kata Kominfo
Karena, permainan tersebut dilakuakan secara tim dan sistem acak, sehingga melalui game tersebut dapat membangun silaturahmi dengan orang yang bahkan tidak kita kenal sebelumnya.
"Saya sering main game perang, tapi saya hanya menganggapnya sebagai hiburan. Saya juga banyak dapat teman baru setelah main game ini," ungkapnya.
Dirinya berharap, pemerintah dapat mempertimbangkan matang-matang upaya pemblokiran dan fatwa haram terhadap game tersebut.
Karena ia berpendapat, di Indonesia sendiri, game perang semacam itu cukup diminati masyarakat bahkan dilombakan hingga event internasional.
"Kalau di Indonesia selama ini aman aja, gak ada yang terinspirasi macam-macam dengan game ini. Tapi tetap, kalau dilakukan pengawasan oleh pemerintah saya setuju saja," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, pasca lejadian penembakan di masjid Selandia Baru, MUI tengah mengkaji game tersebut dan mewacanakan akan mengeluarkan fatwa haram terhadap game PUBG itu.
Selain itu, Kementerian Kominfo melalui Dirjen Aplikasi dan Informatika (Aptika), Semuel Abrijani Pangerapan sempat mengungkapkan akan memblokir game tersebut setelah dikaji oleh MUI dan dinilai merusak para pemain game tersebut.
Berdasarkan Pasal 8 Permen Kominfo Nomor 11 Tahun 2016, PUBG termasuk game yang mengandung unsur kekerasan dan hanya boleh dimainkan oleh gamer yang berusia diatas 18 tahun. (*)
Klik Like & Follow Facebook Tribunkaltim.co:
Follow Instagram Tribunkaltim.co di bawah ini:
Subscribe official YouTube Channel Tribun Kaltim, klik di sini