Polemik Pabrik Semen
Mahasiswa Tolak Pabrik Semen di Kutim dan Berau, Ini Tanggapan Gubernur Kaltim
Tuntutan utama para demonstran yaitu menolak pabrik semen yang dibangun di Kabupaten Kutai Timur dan Berau.
Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
Melihat potensi kawasan Sekerat, Hongshi Holdings siap berinvestasi maksimal sebesar 2,1 miliar USD atau sekitar Rp29 triliun. Investor juga berjanji akan mampu memproduksi semen 8 juta ton per tahun.
Isran mendukung rencana investor membangun pabrik semen di Kutim.
Sebab ia terkesima dengan komitmen terhadap lingkungan yang dipresentasikan Hongshi Holdings.
Baca juga:
Tiga Klub Ini Gagal Satukan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo di Lini Depan
Nur Asia Beri Emoji Ini Usai Tahu Ada Mahasiswa Semester 6 yang Ingin Jadi Istri Kedua Sandiaga Uno
Fabiano Beltrame Gabung Persib dan Kenakan Jersey Nomor 15, Ini Deretan Pemain Baru Maung Bandung
Bergelantungan dan Injak Kursi, Kelakuan Penumpang MRT Ini Buat Sutopo Miris, Singgung Etika & Moral
"Investasi Antara 1-2 Miliar USD. Kalau melihat presentasinya, termasuk yang ramah lingkungan. Jadi 0 debu, jadi bisa kita tidur-tidur di sebelah mesinnya," ujar Isran.
Isran menjelaskan, secara teknis investor China tak perlu membuat izin baru untuk pabrik semen di Kutim.
Nantinya Hongshi Holdings akan menggunakan lahan yang digarap Kobexindo untuk pabrik semen.
"Itu ya Kobexindo yang menggendeng investor izinnya pakai Kobexindo. Luasnya sekitar 800 hektare. Itu kan sudah lama izinnya sejak zaman Pak Awang Faroek," katanya.
Fakta Penolakan Pabrik Semen
Pembangunan pabrik di semen di Kaltim (Kalimantan Timur) kembali mendapat penolakan.