Pilpres 2019
Blak-blakan! Ini Alasan Said Aqil Siradj Dukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 Lalu
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj bicara blak-blakan soal alasannya mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2014,
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Januar Alamijaya
Said Aqil bahkan mengaku sampai sekarang tidak tahu persis apa alasan Jokowi memilih KH Maruf Amin sebagai cawapresnya.
Sebab, saat itu 100 Kiai di Jawa Timur justru mengajukan nama Muhaimin Iskandar sebagai cawapres.
"Saya ikut menyuarakan suara-suara Kiai di Jatim. Tapi kenapa yang terpilih Kiai Maruf, sampai sekarang saya pun nggak tahu," pungkas Said Aqil.
Simak video selengkapnya:
Peran besar Jokowi yang sulit dilupakan warga NU
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj membeberkan alasan mengapa dirinya terpanggil mendukung pasangan capres-cawapres, Jokowi-Maruf Amin.
Alasan itu menurut KH Said Aqil Siradj bukan semata-mata karena kehadiran tokoh NU KH Maruf Amin yang digandeng menjadi cawapres.
Ia menyebut juga karena faktor Jokowi.
KH Said Aqil Siradj mengungkapkan hal tersebut saat diwawancara Najwa Shihab dalam tayangan Narasi TV.
Menurut Said Aqil Siradj, Jokowi punya jasa besar yang sulit dilupakan warga NU.
Jasa tersebut tatkala Presiden Jokowi menetapkan tanggal 28 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
"Kiai-kiai NU merasa punya hutang budi karena baru kali ini ada presiden meresmikan Hari Santri Nasional tanggal 28 Oktober," kata Said Aqil Siradj.
Peringatan Hari Santri Nasional, kata Said, tidak bisa dilepaskan dari sejarah 74 tahun silam.
Dia menjelaskan, pada 28 Oktober 1945, KH Hasyim Asy'ari (pendiri NU) mengeluarkan fatwa jihad mempertahankan kemerdekaan Indonesia, melawan tentara NICA di Surabaya.
"Isinya membela tanah air itu fardhu ain. Setiap orang wajib, seperti salat. Barang siapa mati dalam rangka mempertahankan tanah air, syahid seperti membela agama. Dan barang siapa berkhianat terhadap tanah airnya boleh dibunuh, walapun gak kafir, Hasyim Asy'ari gak pernah mengatakan kafir," kata Said Aqil Siradj.