Pilpres 2019

Prabowo Lebih Unggul Dibandingkan Jokowi di Google Trends, Begini Kata Pengamat tentang Hasil Debat

Nama Prabowo lebih populer dibandingkan Jokowi dalam satu hari terakhir setelah debat keempat Pilpres 2019.

Editor: Doan Pardede
Tribunnews/Jeprima
Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo bersama Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo subianto saat mengikuti debat keempat calon presiden pada pemilu 2019 di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2019). Pada debat keempat kali ini mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan Keamanan dan Hubungan Internasional. 

'Keduanya tidak menyinggung SDM, padahal itu penting'

Dalam debat dengan tema pertahanan dan keamanan, menurut Sri Yanuarti, kedua capres tidak menyinggung sumber daya manusianya.

"Padahal ini kan problem besar ya, kita banyak sudah banyak bicara militer dan TNI," katanya.

Menurut Yanu, SDM menghadapi persoalan psy war sehingga SDM harus familiar.

"Sebenarnya tadi sudah dikatakan soal siber, tapi Pak Jokowi hanya mengatakan itu dilakukan dengan memperkuat radar," tambahnya.

Yanu kemudian mengkritik pernyataan Prabowo yang membandingkan sistem pertahanan Singapura dan Indonesia.

"(Prabowo mengatakan) Kita harus seperti Singapura, tapi ya Singapura dengan negara sekecil itu, dengan geografis yang tidak terlalu menantang, saya kira Indonesia harus lebih dari Singapura," katanya.

"Ini karena dinamika ancaman untuk Indonesia lebih besar," ujar Yanu.

Yanu juga menambahkan bahwa pengembangan alutsista harus tetap mempertimbangkan kemampuan angggaran.

"Nggak mungkin juga kita habis-habisan di militer, yang lain dihilangkan. Saya pikir harus ada upaya progresif untuk menambah anggaran militer, tapi jangan sampai mengenyampingkan yang lain."

Menanggapi soal investasi bidang militer yang disampaikan Jokowi, Yanu mengatakan hal tersebut merupakan hal yang harus dilakukan.

"Bagaimanapun India dan Iran sudah lebih maju di dalam membuat infrastruktur pertahanan melalui industri dalam negeri." Indonesia kata Yanu, masih ketinggalan.

3. Nanto Sriyanto, pengamat hubungan Internasional LIPI

'Kedua calon menjadikan isu hubungan internasional untuk meraup suara'

Terkait tema hubungan internasional, Nanto menganggap jawaban kedua capres bertujuan demi untuk meraup suara alias elektoral.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved