Lembaga Survei Ungkap Anak Kalimantan Utara Beranjak Dewasa Minat Bacanya Kurang, Ini Sebabnya

Minat anak Kalimantan Utara Baca buku tinggi tapi terkendala bahan bacaan yang cocok seperti di Malinau. Anak Kalimantan Utara butuh Inovasi.

Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.co/Muhammad Arfan
Sejumlah anak SD di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. Mereka ini membaca buku ramai-ramai di Taman Sungai Kayan, Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Hasil survei Lembaga Inovasi yang kepanjangan dari Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia di Kalimantan Utara ungkapkan minat baca di kalangan pelajar Sekolah Dasar (SD).

Survei Inovasi sebutkan, membuktikan bahwa minat baca siswa SD kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 di Kalimantan Utara tergolong tinggi, 87 persen.

Handoko Widagdo, Provincial Manager Inovasi Kalimantan Utara, mengatakan, sebetulnya anak-anak SD di Kalimantan Utara sangat suka membaca.

Live Streaming TVRI Garuda Select vs Brighton U18 Premier League, Hari Ini Ada Aksi Bagas Bagus

Live Streaming Drama Korea 100 Days My Prince Episode 7, Ada Surat Rahasia yang Dititipkan Ae Wol

Persoalannya di Kalimantan Utara adalah anak-anak belum bisa menemukan buku yang cocok yang bisa menumbuhkan minat mereka.

"Hanya buku-buku pelajaran saja yang ada, tersedia di sekolahnya. Akibatnya ketika beranjak dewasa, minat bacanya kurang," kata Handoko dalam 'Respons Kaltara' di Kedai 99 Tanjung Selor, Selasa (2/4/2019).

Lembaga Inovasi merupakan program kemitraan pendidikan antara pemerintah Indonesia-Australia. 

Program ini difokuskan untuk meningkatkan mutu pembelajaran pada bidang literasi, numerasi dan inklusif di jenjang pendidikan dasar.

Puluhan Warga Binaan Rutan Kelas II Balikpapan akan Ikuti UNBK, Kini Terkendala Tenaga Pengawas

Di Kalimantan Utara program Inovasi diimplementasikan di dua kabupaten yaitu Bulungan dan Malinau.

Nota kesepahaman implementasi program ini ditandatangani oleh Gubernur Kaltara Irianto Lambrie dan Kemendikbud pada 12 Desember 2017 di Jakarta.

Handoko mengungkapkan, tantangan utama dunia literasi di Kalimantan Utara adalah pengadaan buku.

Masih sulitnya sejumlah akses ke wilayah pedalaman mengaikibatkan tingginya biaya distribusi buku.

"Harganya 130 persen dibanding harga buku di Jawa. Ini yang terkadang menyulitkan," ujarnya.

Beberapa kasus, banyak sekali penerbit yang tidak berani mengadakan buku untuk wilayah pedalaman  sampai ke Kabupaten Malinau.

GEMPA HARI INI - Sumenep Diguncang Gempa 5.0 SR di Pagi Hari, Ini Rilis BMKG

Penyebabnya, biaya distribusi jauh lebih mahal dibanding harga buku.

"Dan kadang buku itu menumpuk di dinas tidak terdistribusi," sebutnya.

Sehingga persoalan peningkatan minat baca perlu melibatkan banyak stakeholder dan atau organisasi perangkat daerah. Sebab dibutuhkan pembangunan infrastruktur, termasuk intervensi perbaikan gizi sejak bayi.

Di Kalimantan Utara pula, belum banyak tersedia dan terdokumentasi kearifan-kearifan lokalnya.

Kearifan lokal Kalimantan Utara semestinya menjadi bahan bacaan yang bisa menarik minat baca siswa dan masyarakat.

"Kearifan lokal ini perlu menjadi bahan bacaan supaya tertanam ke anak-anak dan masyarakat," ujarnya.

Selama di Kalimantan Utara, Inovasi tersebut membantu pemerintah Kalimantan Utara dalam upaya meningkatkan minat baca.

Hal itu dilakukan dengan cada melatih guru-guru agar meningkatkan kemampuannya untuk mendidik siswanya mampu memahami bacaan.

Waduh. . . Gara-gara Baca Buku tentang Suriah, Wanita Ini Dituduh Teroris

Si Kecil Sulit Tidur? Baca Buku Dongeng Ini Agar Anak Langsung Terlelap

Di Penjara, Ahok Perdalam Al Kitab dalam 3 Bahasa dan Baca Buku yang Tebalnya Capai 600 Halaman

Karena kebanyakan hanya membunyikan kata dan kalimat.

"Tidak pernah mengukur apakah anak itu paham atas bacaan itu dan bisa mengulanganginya atau menyampaikan ulang dalam bentuk tulisan atau lisan," ujarnya.

Handoko menyebutkan, Kalimantan Utara termasuk salah satu daerah yang mempunyai banyak pegiat literasi yang tersebar di Bulungan, Tarakan, dan Malinau.

"Di sini juga ada Bunda Baca yang sudah banyak memberikan kontribusi terhadap perkembangan literasi," ujarnya.

Inovasi juga konsen melayani anak-anak atau siswa-siswi yang lamban.

"Melalui Inovasi, kita mengajak guru-guru untuk memperhatikan anak-anak yang lamban ini," tegasnya.

Caranya memberikan pelajaran yang bisa ia terima dengan mudah.

"Tentu caranya berbeda dengan siswa atau anak lain yang memang sudah siap belajar," ujarnya.

Perpustakaan di Bulungan Kalimantan Utara

Rajin membaca buku merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Sayangnya, minat baca orang Indonesia cukup memprihatinkan.

Dilansir TribunKaltim.co dari Kompas.com, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Central Connecticut State University dalam studi "Most Littered Nation In the World" Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.

Bahkan Indonesia persis berada di bawah Thailand di urutan 59 dan di atas Bostwana di urutan ke 61.

Baca: 5 Daftar Obyek Wisata Alam di Kabupaten Tana Tidung yang Wajib Dikunjungi saat Liburan ke Kaltara

Padahal, jika dilihat dari segi penilaian infrastruktur untuk mendukung membaca, Indonesia memiliki peringkat yang baik berada di atas negara-negara Eropa.

Menurut nilai komponen infrastruktur Indonesia di urutan 34 di atas Jerman, Portugal, Selandaia Baru dan Korea Selatan.

Maka dari itu, untuk meningkatkan minat baca, kita harus sering dan rajin membaca buku untuk menambah wawasan.

Baca: 5 Objek Wisata di Penajam Paser Utara, Penangkaran Rusa hingga Swafoto di Taman Bunga Rozeline

Perpustakaan Bulungan
Perpustakaan Bulungan (Facebook/arsiperpusbulungan)

Nah, bagi Anda warga Bulungan di Kalimantan Utara, bisa datang ke Perpustakaan yang ada di Bulungan untuk ikut berkontribusi menambah minat baca di Indonesia.

Jika pagi hingga sore hari Anda tidak memiliki waktu untuk berkunjung ke Perpustakaan, tak perlu khawatir.

Pasalnya Perpustakaan Bulungan buka dari pagi hingga malam hari.

Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Bulungan berada di Jalan Mayjend Sutoyo, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Berada di pusat kota atau dekat dengan kawasan Kampung Arab, Tanjung Selor.

Berikut jam operasional Perpustakaan di Bulungan:

Senin-Kamis: 08.00-22.00 Wita

Jumat: 08.00-11.00 Wita, istirahat, 16:00-22.00 Wita

Sabtu: 09.00-16.00 Wita.

Minggu: Tutup

Jam pelayanan Perpusatakaan Bulungan hingga malam ini diharapkan para pelajar, mahasiswa atau kalangan masyarakat umum dapat lebih banyak datang dan memanfaatkan fasilitas yang ada di perpustakaan.

Selain memiliki jam pelayanan hingga malam hari, Perpustakaan Bulungan juga memiliki fasilitas bangunan yang nyaman dan koleksi buku yang banyak dan beragam.

Baca juga: 

Mau Cari Buku Referensi atau Sekadar Membaca? Ini Alamat Perpustakaan Daerah di Kota Tarakan

3 Cara Mudah Mengubah Celana Jeans Jadi Pelampung Sementara Saat Keadaan Darurat

Dua Lokasi Museum di Kota Balikpapan, Bisa Jadi Pilihan Wisata Edukasi di Liburan Akhir Pekan

Berikut Daftar Alamat dan Nomor Telpon Pemadam Kebakaran di Kota Balikpapan

Catat, Jam Buang Sampah di Balikpapan Akan Diperpendek, Ini Jadwal Waktu Pembuangannya

Punya Rencana Beli Mobil Baru? Berikut Daftar Dealer Mobil di Kota Balikpapan

(TribunKaltim.co/Muhammad Arfan dan Kay)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved