20 Tahun Terpisah, Wanita Ini Temukan Sang Ayah Tak Sengaja Berkat Ojek Online
Sang anak mengungkapkan rasa bahagianya menghabiskan waktu bersama ayahnya yang berprofesi sebagai driver ojek online (ojol).
Saat itu keduanya menggunakan jasa ojek online dari tempat sekolah korban, jalan Sultan Sulaiman. Saat sedang berkendara, pelaku dengan sengaja memasukan tangan kirinya ke bagian celana dalam korban, dan pelaku meraba-raba area sensitif korban.
Sesampainya di tempat kerja ibunya, si anak yang masih polos itu tanpa basa basi langsung menceritakan hal yang dialaminya selama diperjalanan. Mendengar cerita anaknya, ibu korban langsung bergegas menuju SPKT Polsek Samarinda Kota guna membuat laporan.
Sementara itu, seorang pria bernama Johan Teguh Santoso (29) mengaku terkejut dengan kejadian itu. Pasalnya, Johan merupakan pemilik akun yang digunakan oleh oknum driver ojek online yang melakukan tindak pencabulan tersebut kepada si anak.
Didampingi Ketua Unit Reaksi Cepat Grab Samarinda, Fani Nurdin (43); Johan datang ke Polsek Samarinda Kota memberikan keterangan ke Kepolisian sekaligus mengklarifikasi kejadian itu, bahwa bukan dirinya pelaku kasus tersebut.
Johan mengaku telah menjual akunnya itu kepada terduga pelaku pada 1 Februari 2019 lalu di Samarinda. Johan menjual akunnya itu seharga sekitar Rp 600 ribu. Akun aplikasi Grab itu sendiri tidak dapat diganti nama, namun hanya bisa diganti nomor handphone.
"Akun saya sudah pindah tangan ke orang lain. Sudah saya jual akun itu, otomatis helm, jaket, aplikasi dan atribut lainnya ada dengan yang membeli akun saya ini," jelasnya.
Transaksi jual beli akun itu dilakukan oleh Johan setelah melihat postingan di facebook, mengenai adanya orang yang memerlukan akun transportasi online.
Dirinya pun menawarkan akunnya untuk dapat digunakan dengan membayar sejumlah uang kepadanya.
"Ada yang cari di facebook, ya saya tawarkan punya saya. Saat bertemu dia mengaku bekerja di Satpol PP, tinggalnya disekitar jembatan Mahkota, tapi tepatnya saya tidak tahu," ungkapnya.
"Saya juga tidak tahu bakal terjadi seperti ini. Dan, jujur menjual akun itu tidak diperbolehkan."
Kendati telah menjual akunnya tersbeut, dirinya beberapa kali masih berkomunikasi dengan terduga pelaku. Terakhir dirinya masih berkomunikasi pada pagi tadi sekitar pukul 09.46 Wita.
"Pagi tadi masih komunikasi. Kemarin juga, dia yang hubungin saya," ungkapnya.
Dengan kejadian ini, dirinya pun berharap agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Dia meminta kepada driver ojek online lainnya untuk lebih waspada, dan selektif dalam memberikan akunnya kepad aorang lain.
"Mudah-mudahan teman-teman ojol lebih safety lagi, jangan sampai terulang lagi kejadian seperti ini, kejadian ini bisa jadi pelajaran. Selanjutnya saya serahkan saya kepada Kepolisian," pungkasnya.
Kepolisian masih mencari pelaku pencabulan yang diduga dilakukan oleh oknum driver ojek online di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.