Pilpres 2019
Kagum Lihat Kampanye 02, Ustadz Yusuf Mansur Sebut Siapa Saja yang Ngurus GBK Bisa Dapat Pahala
Kampanye akbar pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di SUGBK dipenuhi lautan manusia
TRIBUNKALTIM.CO - Ustadz Yusuf Mansur menyatakan kekaguman dan kebahagiaannya melihat jalannya kampanye akbar Prabowo-Sandi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Minggu (7/4/2019).
Seperti diketahui, kampanye akbar pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di SUGBK dipenuhi lautan manusia hari ini.
Kemeriahan itu sudah terlihat jelas sejak Minggu subuh.
Massa melakukan salat tahajud dan salat subuh berjamaah, lalu melaksanakan zikir dan doa bersama di SUGBK sejak pukul 05.15 WIB.
Puluhan ribu massa berpakaian serba putih lantas memadati seluruh lapangan SUGBK hingga membuat arus lalu lintas orang sempat tersendat karena menumpuknya jumlah massa.
Massa yang terdiri dari perempuan dan laki-laki ini juga memadati tempat duduk SUGBK yang berkapasitas 75 ribu orang tersebut.
Dari kerumunan massa, terdengar gema lantunan zikir dan selawat badar secara bergantian.
Melihat betapa meriahnya kampanye akbar 02 ini, Ustaz Yusuf Mansur pun turut mengunggah foto massa di akun Instagramnya, Minggu (7/4/2019).
Ia pun menyertakan caption panjang atas aksi tersebut, melengkapi beberapa foto yang ia unggah selanjutnya.
Baca juga:
Zinedine Zidane Tentukan 2 Kiper Utama Real Madrid Musim Depan, Keylor Navas 'Turun Kasta'
Perang Kata di Twitter, Khabib Nurmagomedov: Conor McGregor Selalu Ingin Jadi Berita Utama
CEO Persija Jakarta: Marko Simic Tetap Tumpuan Utama di Liga 1 2019
Persib Telah Teken Kontrak, Pemain Asal Korea Selatan Batal Gabung Maung Bandung
"Adem liatnya...
InsyaaAllah semua amalan, diterima Allah, dan dikembalikan sesuai niat masing2," buka Yusuf Mansur.
Ia pun menuliskan selain mereka yang berzikir, berdoa, dan mendengar tausiah, orang-orang yang ikut mengurusi GBK juga berkesempatan mendapat pahala.
Termasuk aparat yang menjaga keamanan dan semua yang terlibat demi kelancaran acara.
"Dan hebatnya, semua orang yg ngurusi GBK, dpt pahala amalan2 dan kebaikan2 ini; silaturahim, denger tausiah, zikir, doa.
Mata rantai ekonomi dari hadirnya di GBK: bensin, ongkos, tol, makan minum, dll. .
Semua yg ngurus GBK, dpt pahalanya. Tukang2 sapu, tukang2 bersih, penjaga toilet, bagian maintenance GBK, keamanan2 GBK: tentara, polisi, dan sipil2 yg berjaga. Pengurus GBK.
Dapet semua pahala dan kebaikannya. Apalagi panitia hr ini.
Jika semuanya lillaah. Krn Allah," lanjut Yusuf Mansur.
Yusuf Mansur juga menyebut nama Jokowi dan presiden terdahulu yang sudah menginisiasi dan merawat infrastruktur di Indonesia.
"Pak Jokowi dan pemerintahannya pun, bs dpt pahala. Asal saat ngebagusin GBK, merenovasinya, menjaganya, krn Allah.
Tol2 yg dilalui, jalan2 raya yg dilalui, semua dpt pahala dan kebaikannya. Asal lillaah semua. Krn Allah.
Dan ini semua, bs dijadikan wasilah segala hajat dan masalah.
Presiden2 trdahulu, dan pemerintahannya, dapet jg.
Apalagi Alm Soekarno, dan pemerintahannya, sbg yg bangun pertama kalinya.
Dapet semua. Sampe yg pd ngebangun, dari kalangan tukang2 dan pekerja2 kasar dari awalmya.
Trmasuk jg betawi2 yg dulu meridhakan tanahnya dipake buat jadiin GBK.
Bahkan nih, sangat luas sekali tetesan kebaikan Allah. Istri2 dari suami2 yg jalan ke GBK, dpt pahalanya.
Walau misal, cuma nganterin sampe depan pintu.
Suami2 yg meridhakan para istri pergi ke GBK. semua dpt. Dan dibagi trs lg sampe sejauh2nya, seluas2nya, sebanyak2nya, mata rantai.
Sedep. Adem," terang Yusuf Mansur.
Di akhir tulisannya, ia berharap kerukunan tetap tercipta entah siapapun yang menang kubu Jokowi-Ma'ruf Amin atau Prabowo-Sandi.
"InsyaaAllah siapapun yg menang, 01 atau 02 yg menang adalah kita. Dan kita............ Indonesia..
Sering2 aja bikin begini, kebaikan di seluruh tanah air. Biar yg ada di balik layar, dpt trs kebaikan2 yg trjadi.
Triring doa... Al Faatihah," pungkas Ustaz Yusuf Mansur.
Unggahan Ustaz Yusuf Mansur itu pun kemudian menuai beragam komentar warganet. (TribunSolo)