Polemik Pabrik Semen

Demo Mahasiswa Kaltim Ditertawakan, Beredar Video Aksi Pasukan Polisi yang Direkam dari Ketinggian

Beredar video yang merekam detik-detik aparat kepolisian membubarkan paksa aksi demonstrasi menolak pembangunan pabrik semen di Kantor Gubernur Kaltim

Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Januar Alamijaya
Capture Facebook/Isal Wardhana
Video yang beredar di Facebook memperlihatkan para demonstran berlarian dikejar pasukan polisi anti huru-hara di depan Kantor Gubernur Kaltim, Senin (8/4/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO - Beredar video yang merekam detik-detik aparat kepolisian membubarkan paksa aksi demonstrasi menolak pembangunan pabrik semen di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (8/4/2019).

Video yang beredar di Facebook itu memperlihatkan para demonstran berlarian dikejar pasukan polisi anti huru-hara.

Tampak pula mobil water cannon yang disiagakan di halaman Kantor Gubernur Kaltim.

Video tersebut tampak direkam dari ketinggian, diduga berasal dari dalam Kantor Gubernur Kaltim.

Terdengar suara sorak sorai laki-laki dan perempuan dari rekaman tersebut.

"Kejar.. kejar.. iya.. hambur. Hancuri aja motornya.. Rame kalo'," kata lelaki dari rekaman tersebut.

Video tersebut diunggah ke Facebook oleh mantan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Kalimantan Timur, Isal Wardhana.

Dalam unggahannya, Isal Wardhana menyesalkan sikap pihak-pihak yang menertawakan aksi demonstrasi mahasiswa.

"Entahlah apa maksud “sorak-sorai” dan tertawanya ”gerombolan” yang merekam aksi demonstrasi mahasiswa yang menolak pembangunan pabrik semen ini. Yang pasti rekaman ini diambil dari tempat yang tinggi, kemungkinan di dalam kantor gubernur.... #TolakPabrikSemen #KarstUntukKehidupan," tulis Isal Wardhana di laman Facebooknya, Senin (8/4/2019).

Tangkapan layar unggahan Facebook Isal Wardhana.
Tangkapan layar unggahan Facebook Isal Wardhana. (Facebook/Isal Wardhana)

Lihat videonya di sini

Unggahan Isal Wardhana ini ramai dikomentari pengguna Facebook.

"Sedihnyaa aku meliat..kenapa sampe ribut gt kak demonya .. Semangat buat anak mahasiswa," tulis Ernii Rahayu.

"Mereka kira dagelan kali, padahal mahasiswa demo untuk kepentingan banyak orang disana yg terancam pabrik semen," tulis Yudhi Sapto W.

"sedih perjuangan yang ditertawakan," tulis Dt Borneo.

"Siapa lah yg ketawaan tadi,,,harusnya jgn dinas disana,,,bikin malu aja,,, cari Isal Wardhana,,,biar nyaman di mutasi aja keluar dari sana,,," sahut Donny Ferdyan. 

Kronologi Demo Berujung Ricuh

Diberitakan TribunKaltim.co, sejumlah organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Karst (AMPK) berdemo di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (8/4/2019) siang.

Mereka menolak pembangunan pabrik semen di kawasan Karst Sangkulirang-Mangkalihat yang berada di wilayah Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.

Sebelum berorasi, massa sempat menunaikan Salat Zuhur berjemaah di area Jalan Gadjah Mada, tepat di depan Kantor Gubernur Kaltim

Setelah itu, para mahasiswa bergiliran menyampaikan orasinya.

Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi, tampak mendatangi kerumunan massa.

Wagub Hadi Mulyadi bahkan sempat menyampaikan orasi.

Wagub Kaltim Hadi Mulyadi berdiskusi dengan perwakilan massa Aliansi Masyarakat Peduli Karst dalam demo tolak pabrik semen, Senin (8/4/2019)
Wagub Kaltim Hadi Mulyadi berdiskusi dengan perwakilan massa Aliansi Masyarakat Peduli Karst dalam demo tolak pabrik semen, Senin (8/4/2019). (TribunKaltim.co/Cornel Dimas)

Ia mengatakan tuntutan demonstran akan dijadikan pertimbangan untuk membuat keputusan atas rencana pembangunan pabrik semen di kawasan karst.

"Tidak boleh saya menolak dan menerima mentah-mentah informasi dan data yang ada. Mana mungkin saya buat keputusan di situ tanpa dasar apa-apa," kata Hadi.

Hadi meminta para demonstran bersabar dan tetap tenang sembari ia mempelajari dan menindaklanjuti dampak maupun potensi kawasan karst.

"Kalau tidak sesuai tentu kita tolak. Tenang aja, santai aja. Saya akan pelajari. Saya harus menggunakan azas demokrasi," ucap Hadi.

Penolakan terhadap rencana pembangunan pabrik semen di kawasan karst Sangkulirang-Mangkalihat yang berada di wilayah Kabupaten Kutai Timur - Berau kembali kembali digelar di depan kantor Gubernur Kaltim, Jl Gadjah Mada, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (8/4/2019).
Demo menolak pembangunan pabrik semen di depan Kantor Gubernur Kaltim, Jl Gadjah Mada, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (8/4/2019). (TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo)

Para demonstran rupanya tidak puas mendegar jawaban tersebut.

Mahasiswa menilai Wagub Hadi Mulyadi tidak tegas menanggapi tuntutan demonstran.

"Kami ingin pemprov mencabut izin IUP-IUP yang ada di kawasan Karst Mangkalihat. Ada ratusan IUP yang sudah di sana dari dulu. Kita ingin gubernur dan wagub benar-benar mewujudkan Kaltim Berdaulat dengan menolak pembangunan pabrik semen," ujar Koordinator Lapangan, Armin Beni, dalam orasinya.

Tiba-tiba terjadi keributan antara demonstran dan aparat.

Keributan itu mengakibatkan kaca mobil pikap yang mengangkut sound system peserta demo pecah.

Sekitar pukul 14.30 Wita keributan sempat mereda.

Mahasiswa tampak berisitirahat di tepian Sungai Mahakam.

Lalu, sekitar pukul 15.00 Wita mahasiswa kembali berorasi di depan pagar masuk Kantor Gubernur Kaltim.

Saat itu, tampak para demonstran mendorong pagar yang berbuntut kericuhan pecah kembali.

Aksi lempar batu pun terjadi. Bahkan beberapa kali polisi menembakkan gas air mata ke arah demonstran.

Saling pukul juga tidak terhindarkan.

Kerusuhan terjadi saat demo massa Aliansi Masyarakat Pecinta Karst (AMPK) menolak pabrik semen di kawasan Karst Sangkulirang-Mangkalihat di Kutai Timur-Berau, di depan kantor Gubernur Kaltim jalan Gajah Mada, Senin (8/4/2019).
Kericuhan saat demo massa Aliansi Masyarakat Pecinta Karst (AMPK) menolak pabrik semen di kawasan Karst Sangkulirang-Mangkalihat di Kutai Timur-Berau, di depan kantor Gubernur Kaltim jalan Gajah Mada, Senin (8/4/2019). (TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo)

Aparat tampak mengejar demonstran sampai ke ujung Jalan Gadjah Mada, memaksa mundur massa.

Selain jatuhnya korban dari kedua kubu, kericuhan itu juga mengakibatkan sejumlah kendaraan milik peserta demo rusak, termasuk tanaman di pinggir jalan.

Sejumlah korban langsung dilarikan ke rumah sakit.

"Tenang dulu semuanya. Untuk kerusakan nanti kita akan datakan, yang penting tenang dulu," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Rivianto di lokasi kejadian.

Kerusuhan terjadi saat demo massa Aliansi Masyarakat Pecinta Karst (AMPK) menolak pabrik semen di kawasan Karst Sangkulirang-Mangkalihat di Kutai Timur-Berau, di depan kantor Gubernur Kaltim jalan Gajah Mada, Senin (8/4/2019).
Kericuhan terjadi saat demo massa Aliansi Masyarakat Pecinta Karst (AMPK) menolak pabrik semen di kawasan Karst Sangkulirang-Mangkalihat di Kutai Timur-Berau, di depan kantor Gubernur Kaltim jalan Gajah Mada, Senin (8/4/2019). (TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo)

Sekitar pukul 16.00 Wita kericuhan dapat diredam. Namun, massa belum mau membubarkan diri. Keadaan itu memaksa polisi terus bersiaga.

Pihak demonstran menolak dicap sebagai pemicu kerusuhan.

"Tadi kita sedang orasi, lalu dapat serangan dari depan kami. Bahkan saat kita mundur tetap dikejar oleh aparat," kata 
juru bicara demonstran, Andi Muhammad Akbar.

Baca juga:

• Sempat Ricuh, Berikut 6 Tuntutan Massa Demonstrasi Tolak Pabrik Semen di Kalimantan Timur

• Kepala Daerah Kaltim Diingatkan Soal Kutukan SDA, Contoh di Antaranya Pabrik Semen

• Luasan Karst Sangkulirang-Mangkalihat yang Dilindungi akan Bertambah, Ini Pertimbangannya

• Tolak Pabrik di Karst, 3 Pemuda Mapala Lakukan Aksi Semen Kaki di Depan Gubernuran

Like Fanpage Facebook:

Follow Instagram:

Subscribe Channel YouTube:

(TribunKaltim.co/Syaiful Syafar & Cornel Dimas)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved