Sejarah Hari Ini

Sejarah Hari ini - Gempa 'Kembar' yang Tak Biasa Guncang Aceh, Masterplan Tsunami Langsung Disusun

Sejarah hari ini, 11 April 2012 terjadi gempa kembar di Aceh yang membuat publik terheran-heran.

Penulis: Doan Pardede | Editor: Januar Alamijaya
Kompas.com
Gempa yang mengguncang Aceh pada 11 April 2012 di luar dugaan dan membuat banyak pihak terkejut 

Oleh karena itu, Rovicky berpendapat, terjadinya gempa Rabu kemarin tak lepas dari gempa Aceh 2004 lalu.

Menurut Rovicky, gempa Aceh 2004 memberi tekanan pada wilayah bagian selatan Aceh sehingga terluapkan dalam bentuk gempa kemarin.

Tercatat, gempa merupakan gempa kembar dengan kekuatan 8,5 Skala Richter dan 8,1 Skala Richter, diikuti sejumlah gempa susulan terjadi di daerah tersebut kemarin.

Gempa mengakibatkan tsunami kecil setinggi 1 meter di Nias, 80 cm di Meulaboh, dan 6 cm di Sabang.

Dengan terjadinya gempa di luar zona yang tidak terduga itu, hal tersebut berarti bahwa setiap gempa yang terjadi di laut tetap perlu diwaspadai.

Lokasi gempa berkekuatan besar tak langsung bisa diketahui apakah di daerah berpotensi tsunami yang sudah banyak ahli pekirakan maupun yang tidak.

Membuka mata

Belum tiga bulan sejak gempa Aceh, pada 28 Maret 2005 gempa dengan kekuatan 8,5 Mw kembali mengguncang pesisir barat Sumatera bagian utara.

Dilansir kompas.com, pusat gempa hanya berjarak sekitar 250 kilometer di sebelah selatan pusat gempa 26 Desember 2004, dan menimbulkan kerusakan hebat di Pulau Nias, Simeulue bagian selatan, Pulau Banyak dan Singkil.

”Kedua gempa dan tsunami ini merupakan titik balik dari studi gempa dan tsunami di daerah zona subduksi dan dampaknya di daerah pesisir secara internasional,” kata Gegar Prasetya, ahli tsunami dari Amalgamated Solution and Research (ASR).

Ahli paleotsunami dari LIPI, Eko Yulianto, mengatakan, setelah tsunami 2004 muncul keyakinan baru di kalangan ilmuwan, gempa besar dapat terjadi di semua jalur subduksi di seluruh dunia.

Besaran gempa dan interval waktu perulangan yang dihasilkan oleh setiap jalur subduksi tergantung pada panjang jalur subduksinya.

Untuk Indonesia, gempa besar ini berpeluang terjadi lagi di jalur subduksi sebelah barat Sumatera, jalur subduksi selatan Jawa hingga Nusa Tenggara, jalur subduksi utara Sulawesi dan utara Papua, serta jalur subduksi Maluku.

Gegar mencatat, setelah 2004, bumi Nusantara terus dientak gempa dan dilanda tsunami.

Walaupun kekuatannya tak sedahsyat 2004, korban tetap berjatuhan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved