Difitnah di Akun Said Didu, Ustaz Abdul Somad: Perlihatkan Teman Sejati, Mana Lawan Berbaju Kawan
Ustaz Abdul Somad atau UAS buka suara atas fitnah yang dilayangkan padanya. Salah satu yang menjadi viral diunggahan Said Didu
TRIBUNKALTIM.CO - Ustaz Abdul Somad atau UAS buka suara atas fitnah yang dilayangkan padanya.
Salah satu yang menjadi viral adalah unggahan tentang Ustaz Abdul Somad di akun Twitter Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu dengan nama akun @saiddidu yang diretas oleh oknum tak bertanggung jawab.
Dalam unggahan akun @saiddidu yang diretas itu, ada enam cuitan yang mendiskreditkan Ustadz Abdul Somad.
Salah satunya yakni yang mengungkapkan Ustaz Abdul Somad memilih capres pilihannya di Pilpres 2019 karena adanya transaksi rumah dan gratifikasi.
"Rumah UAS di JL. Kamboja Ds. Rimbo Panjang Km.20 Kec. Tambang, Kab. Kampar hasil pemberian dari PRABOWO untuk mendukung paslon PAS.
Pantaskah Ulama seperti ini ? Mulut Seorang Ilama harusnya konsisten tidak berubah hanya demi HARTA Duniawi
#UASDibayarPrabowo," tulis akun Twitter @saiddidu yang diretas itu.

Menanggapi cuitan tersebut, Ustaz Abdul Somad mengunggah beberapa foto tentang perbedaan pilihan dan fitnah.
Pada foto pertama, foto hitam putih Ustaz Abdul Somad sedang berdakwah dibubuhi caption dengan harapan tetap menjaga NKRI.
"Menjadi marah, hanya karena berbeda pilihan. Lalu marah berubah menjadi fitnah. Menunjukkan akal tak lagi mengikat nafsu. Semoga kita tetap jaga NKRI, dengan kelapangan hati".
Di foto kedua, tampak foto hitam putih Ustaz Abdul Somad saat sedang berpelukan dengan Prabowo.
Dalam foto itu, Ustaz Abdul Somad mengungkapkan, di Pilpres 2019 ini memperlihatkan mana teman sejatinya.
"Pilpres tetap ada lima tahun sekali dari dulu hingga kini. Pilpres 2019 bagi UAS? Memperlihatkan mana teman sejati, mana kawan berbaju kawan selama ini".
Sementara foto terakhir dibubuhi dengan tagar atau hastag #SAVE_UAS.
"Air selalu mengalir, dia tidak bisa ditahan.
Ketika dia ditahan, maka dia akan menjadi sebuah perlawanan yang besar"
"Fitnah yang muncul pasca pertemuan dengan Prabowo, sudah dipersiapkan dengan matang sebelumnya".