Kasus Pembunuhan Budi Hartanto
Deretan Fakta Pembunuhan Mutilasi Budi Hartanto, Tersangka Menangis hingga Mayat Ditekuk Paksa
"Setiap kali berhubungan, Aris ngasih uang ke korban. Aris sayang pada korban, dan akan memberikan apa yang diminta korban," jelas Gupuh.
Usai menangkis, Aziz yang berupaya merebut golok dari tangan korban, ternyata berhasil.
6. Aziz membalas sabetan golok korban
Kali ini justru Aziz yang berbalik menyabetkan golok tersebut ke arah korban.
Sabetan pertama meski tak langsung menumbangkan korban, namun sabetan Aziz mampu mengenai lengan kiri korban.
"Kemudian korban jatuh tertelungkup, lalu teriak-teriak, saat itulah Aziz berkali-kali menyabet golok," katanya.
Gupuh menerangkan, bersamaan dengan aksi Aziz yang terlanjur kalap bertubi-tubi mengibaskan sabetan, Aris mendadak muncul membantunya menyumpal mulut korban hingga meregang nyawa.
7. Korban kehilangan nyawa lantaran dibekap mulutnya
"Jadi mulut korban disumpal, makanya hasil otopsi menunjukkan korban mati karena kehabisan nafas," jelasnya.
Setelah korban dipastikan tumbang dan meregang nyawa, lanjut Gupuh, kedua pelaku berupaya menghilangkan jejak dengan cara membuang mayat tersebut ke suatu tempat.
Namun sebelum itu keduanya masih harus menemukan cara memindahkan mayat korban.
Maka, ungkap Gupuh, muncullah ide dari Aris mewadahi mayat korban ke dalam sebuah koper milik ibunya.
"Aris waktu itu ya langsung pulang, ambil koper milik ibunya. Belakangan Aris cerita kalau koper itu dijual," tuturnya.
8. Alasan pelaku memenggal kepala korban
Saat memasukkan jenazah korban, muncul masalah baru terkait ukuran koper yang digunakan.
"Pas dimasukin gak cukup, dikeluarkan lagi, lalu Aris usul kepala korban dipotong," katanya.
Usulan Aris terbilang berhasil, usai kepala korban dipotong, akhirnya mayat tersebut muat di simpan ke dalam koper tersebut.
Gupuh menyebut, mayat korban ditekuk secara paksa di dalam koper. Lalu dibuang di bawah jembatan Karang Gondang, Udanawu, Blitar.
