Pilpres 2019

Versi Exit Poll BPN Prabowo Ungguli Jokowi, Ketua KPU: Jadikan Itu Sebuah Referensi

hasil exit poll internal BPN, pasangan Prabowo Subianto memperoleh suara sebesar 55,4 persen, sementara pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin 42,8 persen.

Tribunnews/Jeprima
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat memberikan pernyataan politik usai keluarnya hasil perhitungan suara cepat di Kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019). Prabowo menyatakan bahwa hasil exit poll internal tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) pada 5000 TPS dirinya unggul dari pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin. 

Nilai margin of error ini adalah rentang kesalahan yang mungkin terjadi. Artinya, kata Dian, nilai yang didapat bisa bertambah sampai dengan angka margin itu, atau malah sebaliknya berkurang sebanyak margin of error itu.

Tantangan masing-masing cara Setiap cara yang dikembangkan secara akademis pasti punya plus-minus.

Namun, kata Dian, di luar toleransi kesalahan yang dapat dihitung secara matematis masih ada pula kemungkinan kesalahan yang berasal dari operator pelaksananya.

"(Untuk quick count) tantangannya kalau sampai salah sampling lokasi TPS yang ternyata tak merepresentasikan TPS dan dapil secara nasional," ujar Dian.

Ada pula tantangan teknologi untuk pengiriman data, semacam jaringan internet yang tak stabil atau bahkan tidak ada untuk lokasi di luar Pulau Jawa.

Tantangan untuk exit poll, lanjut Dian, lebih banyak lagi.

"Karena basis respondennya adalah orang dari TPS yang menjadi sampel," ujar Dian.

Dari situ, tantangan untuk exit poll bisa mulai dari penolakan responden menjawab pertanyaan yang berdampak pada response rate hingga kegagalan peneliti mengajukan pertanyaan yang dapat menggali jawaban yang substantif dari responden.

"Ibarat kata reporter baru ditugasi wawancara, kadang-kadang ada yang kurang lihai saat mewawancarai narasumber, sehingga jawabannya normatif atau malah menyimpang," ujar Dian memberikan analogi.

Meski begitu, exit poll juga tetap perlu sebagai cara, karena ada ruang untuk bertanya beberapa hal kepada responden, termasuk soal tingkat kepuasan atau persepsinya atas suatu even seperti pemilu.

Kalau yang dikejar semata informasi hasil perhitungan angka, Dian cenderung kepada cara quick count dibandingkan exit poll.

"Selama sampling TPS-nya benar, tidak ada kendala teknologi untuk pengiriman data, hasil yang didapat dari quick count itu secara objektif lebih kuat karena dari C1 di TPS sampel," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sama-sama Hitung Cepat, Apa Beda Quick Count dan Exit Poll?" dan "Ketua KPU: "Quick Count", "Exit Poll", Jadikan Referensi, Hasil Resmi Tunggu KPU".

Artikel Lainnya:

 Sederet Fakta Ayu Ting Ting dan Inul Daratista di Pilpres 2019, dari Pusing Hingga Tumpengan

 Selesai Nyoblos Tunjukan Tinta di Jari, Inul Daratista: Dapat Karaoke Gratis 1 Jam di Inul Vizta

 Nicholas Saputra Posting Foto Selfie di Instagram, Penuhi Janji Setelah Mencoblos pada Pemilu 2019

 Ibaratkan yang Golput Seperti Mobil Netral, Angel Lelga: Gak Maju Gak Mundur Berhenti di Tempat

 4 Fakta Unik Vanessa Angel dan Ahmad Dhani Mencoblos di Rutan, TPS Bui hingga Gunakan Masker

Likes dan Follow Fanspage Facebook

Follow Twitter

Follow Instagram

Subscribe official YouTube Channel

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved