Pemilu 2019

Bisakah Sandiaga Uno Kembali Jadi Wagub DKI Jakarta Jika Kalah Pilpres? Simak Aturan Ini

Pertanyaan itu sendiri mengemuka setelah melihat ketertinggalan perolehan suara berdasar hasil quick count Pemilu 2019.

Kompas.com
Calon Presiden RI, Prabowo Subianto akhirnya tampil bersama calon Wakil Presiden RI, Sandiaga Uno, Kamis (18/4/2019) sore. Keduanya tampil mendeklarasikan klaim kemenangan dalam Pilpres 2019, atas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. 

Akmal mengingatkan, jika hal itu dilakukan, harus ada argumentasi yang kuat atas inkonsistensi itu.

"Tidak ada larangan, cuma karena kita kan tidak melulu persoalan aturan. Ada etika harus diperhatikan," ucap dia.

"Ketika ingin menarik lagi harus ada argumentasi jelas kenapa ditarik. Publik pasti bertanya itu, karena haknya ada di partai pengusung," kata Akmal.

Sebelum melenggang sebagai calon wakil presiden, Sandiaga Uno melepas jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. 

Dalam pidato pengunduran diri yang dibacakannya di rapat paripurna DPRD DKI Jakarta pada 27 Agustus 2018, Sandiaga Uno memilih mengundurkan diri kendati bisa cuti dan kembali jika kalah.

"Mempertimbangkan betapa besar tugas seorang wakil gubernur, betapa berat kerja di Jakarta, dan menghindari risiko politisasi jabatan, menjauhkan dari mudharat pejabat yang mengintervensi dan menyalahgunakan birokrasi, anggaran, dan fasilitas, maka saya memilih ikhlas berkorban untuk tidak mengambil cuti," kata Sandiaga Uno di hadapan para anggota dewan dan pejabat Pemprov DKI, di Gedung DPRD DKI Jakarta kala itu.

Sembilan Makna Hasil Pilpres

Inilah 9 makna kenapa Jokowi menang lagi dan Prabowo kalah lagi di Pilpres 2019, menang di daerah tertentu dan kalah di daerah tertentu.

Dikutip dari pernyataan akademisi dan sejumlah sumber, inilah 9 kunci kemenangan Jokowi - Maruf Amin dan kekalahan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, namun mereka juga menang telak di daerah tertentu dan kalah di daerah tertentu.

Awak media mengikuti jalannya debat antara calon Presiden nomor 01 Joko Widodo dan calon presiden nomor 02 Prabowo Subdominant melalui layar yang tersedia di media center debat kedua calon presiden Pemilu 2019 di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Awak media mengikuti jalannya debat antara calon Presiden nomor 01 Joko Widodo dan calon presiden nomor 02 Prabowo Subdominant melalui layar yang tersedia di media center debat kedua calon presiden Pemilu 2019 di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/2/2019). (KOMPAS/RADITYA HELABUMI)

Walau Jokowi - Maruf Amin menang secara nasional, namun pasangan ini kalah dari pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Sulsel.

Kenapa pula politik identitas gagal menumbangkan Jokowi - Maruf Amin di kontestasi politik terbesar ini?

Baca 9 hal berikut.

1. Balikkan keadaan.

Pasangan Jokowi - Maruf Amin menang secara nasional karena bisa membalikkan keadaan di Sumatera Utara, Kepri, DKI Jakarta dan Banten.

Sebelumnya, pada Pilpres 2014, 4 provinsi ini dimenangi Prabowo Subianto.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved