Pilpres 2019
Diperiksa Dokter Ahli Penyakit Dalam, Terungkap Sakit yang Diderita Sandiaga Uno
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno tampak lesu saat Prabowo Subianto mendeklarasikan kemenangan di Pemilu Presiden 2019 di Jalan Kertangara
TRIBUNKALTIM.CO - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno tampak lesu saat Prabowo Subianto mendeklarasikan kemenangan di Pemilu Presiden 2019 di Jalan Kertangara, Kamis (18/4/2019).
Sandiaga yang saat itu mendamping i Prabowo hanya diam sambil sesekali tersenyum saat Prabowo menyampaikan pernyataanya terkait Pemilu Presiden 2019,
Dikutip dari siaran pers Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Mantan Wagub DKI itu menderita penyakit gangguan lambung dan radang tenggorokan.
Dokter Kartariadi yang datang bersama pimpinan Rumah Sakit Awal Bros, Prof. Yos E. Susanto dan Leona itu memeriksa secara klinis kesehatan Sandi, mulai dari tekanan darah serta pemeriksaan mulut, mata dan telinga.
Pemeriksaan yang berlangsung sekitar setengah jam itu menyimpulkan kondisi kesehatan Sandi.
Sandi diketahui mengalami peradangan pada bagian tenggorokan serta flu.
Hal tersebut menyebabkan kondisi nya masih belum pulih ditambah adanya dugaan gangguan lambung akibat menurunnya nafsu makan.
Terkait hal tersebut, Dokter Kartariadi menganjurkan kepada Suami Nur Asia itu agar beristirahat total.
Sementara, proses pemeriksaan lanjutan akan kembali dilakukan dengan pemeriksaan darah dan tingkat kolesterol.
"Saran oleh dokter istirahat total, disarankan bed rest oleh dokter karena kondisi sekarang gangguan lambung dan radang tenggorokan. Selanjutnya akan dilakukan check darah dan kolesterolnya besok," ungkap Dokter Kartariadi di kediaman Sandi, Jalan Pulombangkeng 5, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (19/4/2019).
Dokter Kartariadi mengungkapkan Sandi sempat bertanya kepada dirinya apakah tetap dapat berolahraga.
Namun, merujuk lemahnya kondisi kesehatan Sandi, dirinya melarang dan menganjurkan agar Sandi beristirahat total.
"Pak Sandi sempat bertanya apakah boleh melakukan kegiatan olahraga tapi saya menyarankan bed rest total," ungkapnya.
Begitu juga dengan absennya Sandi dalam acara Syukuran Kemenangan Indonesia yang digelar di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara Nomor 4, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (19/4/2019)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Usai Diperiksa Dokter, Ini Sakit yang Diderita Sandiaga Uno, http://www.tribunnews.com/nasional/2019/04/19/usai-diperiksa-dokter-ini-sakit-yang-diderita-sandiaga-uno?page=all.
Calon Wakil Presiden atau cawapres Nomor Urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno terlihat lesu dan jarang tersenyum saat Prabowo Subianto mengumumkan deklarasi klaim kemenangan Pilpres dalam Pemilu 2019.
Ya, deklarasi klaim kemenangan Pemilu 2019 mereka sebagai Presiden dan Wakil Presiden, Kamis (18/4/2019) sore.
Menanggapi hal ini pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel menuturkan banyak informasi yang menyebutkan bahwa Sandiaga dikabarkan sakit karena kecapekan sehingga ia terlihat lesu.
Wajar sebenarnya. Kampanye di ribuan lokasi boleh jadi mengorbankan keteraturan tidur, pola makan, dan kebiasaan-kebiasaan positif lainnya.
"Tubuh pun akhirnya tidak lagi mau diajak berkompromi. Enough is enough. Jatuh sakitlah si empunya badan," kata Reza, Jumat (19/4/2019)

Ia menjelaskan Sandiaga yang ternyata juga bisa sakit sebenarnya tidak berbeda dengan Hillary Clinton.
Kontestan dari Partai Demokrat itu bahkan terkapar dan harus menjalani bed rest pada masa seputar Pilpres Amerika Serikat di tahun 2016.
Konsekuensinya runyam. Trump mempertanyakan ketahanan dan kelayakan Hillary.
"Baik secara fisik maupun mental, untuk menduduki kursi presiden negara adidaya itu," paparnya.
Tidak melulu kondisi fisik yang terganggu, kata Reza, gangguan psikologi nan serius juga diderita oleh sekian banyak pemimpin besar.

Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill, adalah salah satunya.
Bertahun-tahun setelah Churchill mangkat, barulah dokter pribadi Churchill, yakni Charles Wilson, menyebut bahwa sang Perdana Menteri sebenarnya mengidap depresi serius.
Churchill mengatasi depresinya dengan menenggak wiski dan mengepulkan cerutu. Ia terkena serangan jantung, pneumonia, dan strok berulang kali," kata Reza.
Bahkan kata reza, Bung Karno pernah melalui masa serupa.
Pada tahun 1965 sempat terjadi kegemparan karena Bung Karno dikabarkan muntah-muntah jatuh pingsan beberapa kali.
"Soebandrio, sekian puluh tahun kemudian, menulis bahwa Bung Karno sebatas masuk angin," katanya.
Tapi juga ada versi lain: tim dokter dari Cina menyatakan sang Pemimpin Besar Revolusi akan 'lewat' jika terlambat ditangani.

"Ajaib'-nya, pada saat menyampaikan pidato Hari Kemerdekaan tahun itu juga, Bung Karno sudah kembali berkobar-kobar gagah," kata Reza.
Lalu bagaimana dengan koruptor yang seringkali menjadi sakit saat menghadapi proses hukum?
"Hm, koruptor doyan melakukan malingering atau pura-pura sakit. Penguasa dan calon penguasa, sebaliknya, kudu memunculkan kesan sehat atau dissimulation. Sah sudah; sehat atau pun pura-pura sehat dan sakit atau pun pura-pura sakit bukan hanya masalah medis, tapi juga urusan kehumasan," kata Reza.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Di Balik Wajah Lesu Sandiaga Pakar Psikologi Bandingkan dengan Hillary, Churchill, dan Bung Karno, http://wartakota.tribunnews.com/2019/04/19/di-balik-wajah-lesu-sandiaga-pakar-psikologi-bandingkan-dengan-hillary-churchill-dan-bung-karno.
Baca Juga :
Ketika Prabowo Begitu Semangat Mendeklarasikan Kemenangannya, Sandiaga Justru tak Mau Berkata-kata
VIDEO Ekspresi Sandiaga Uno saat Dampingi Prabowo Subianto Klaim Kemenangan Pilpres 2019
Prabowo Sandiaga Menang dalam Quick Count LSI Denny JA yang Tayang di Indosiar, Ini Fakta Sebenarnya
UPDATE Real Count KPU Pilpres 2019 Pagi Ini 19 April 2019, Lihat Perolehan Suara Jokowi dan Prabowo
Kenapa Prabowo Deklarasi Kemenangan Sebelum Pengumuman KPU? Jokowi Pun Kirim Utusan
Likes dan Follow Fanspage Facebook
Follow Twitter
Follow Instagram
Subscribe official YouTube Channel