Pemilu 2019

Disebut Yunarto Wijaya Kalah di Dapil dan Tak Lolos ke Parlemen, Faldo Maldini Angkat Bicara

Kabar kekalahan Faldo itu banyak disinggungkan warganet hingga Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya, Senin (22/4/2019).

Capture YouTube
Faldo Maldini menjadi narasumber di Program iNews Pagi, Jumat (5/10/2018). 

TRIBUNKALTIM.CO - Calon Legislatif dari PAN Faldo Maldini dikabarkan kalah di dapil tempatnya mencalonkan diri.

Kabar kekalahan Faldo itu banyak disinggungkan warganet hingga Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya, Senin (22/4/2019).

Melalui Twitter miliknya, Yunarto mengatakan bahwa Faldo Maldini sulit menang di dapilnya melihat hasil survei.

"Viral beredar: Fadli Zon, Ferdinand Hutahean & Faldo Maldini gak lolos dpr...

Yang saya tau Fadli suara tertinggi di dapil itu, dua yg lain memang berat kalo liat survei...

Ayo objektif melihat realita, terlepas gak sesuai dgn keinginan kita," tulis Yunarto Wijaya.

Tanggapan Faldo Maldini

Faldo Maldini menjadi narasumber di Program iNews Pagi, Jumat (5/10/2018).

Sementara melalui kicauan di Twitternya, seorang warganet dengan akun @vian_0703 bertanya pada Faldo yang dianggap kalah di dapilnya.

Pertanyaan tersebut mulanya datang dari pernyataan @raisaalfurqon.

"@FaldoMaldini MAS FALDO KEMARIN SAYA PILIH PAAAAN LHOOOOOO," tulis warganet itu.

Menjawab pernyataan itu, Faldo mengatakan bahwa dirinya berterima kasih atas pilihan itu.

Namun, ia mengatakan bahwa siapapun yang terpilih maju menjadi anggota DPR kelak siap untuk membela umat.

"Makasih ya sudah pilih @Official_PAN . InsyaAllah siapapun yang terpilih siap siang malam bela ummat, bela rakyat dan bela orang yg kesusahan," jawab Faldo Maldini.

Faldo Maldini

Lalu warganet dengan akun @vian_0703 bertanya soal Faldo yang disebut tak lolos ke parlemen dan kalah di dapilnya.

"Bener g sich kalah di dapilnya??," tanya netizen itu.

Caleg PAN itu lalu menjawab bahwa saat ini hasil pemilihan legislatif masih dalam proses penghitungan.

Ia juga meminta doa agar para relawan tak terpengaruh pada isu soal kegagalan dirinya.

"Hasil Pileg masih dihitung. C1nya masih belum lengkap 15000TPS. Mohon doanya, Boss.

Relawan kami masih semangat mengumpulkan dan tidak terpengaruh isu yang simpang-siur," jawab Faldo.

Hasil Survei Parpol menurut Lembaga Indikator Politik Indonesia

Jumlah Parpol dalam pemilu 2019

Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil quick count pemilihan legislatif (pileg) 2019 dengan data masuk 99,90 persen.

Dari hasil tersebut, ada sembilan partai politik yang lolos ambang batas empat persen.

Sembilan parpol tersebut, yakni PDI-P meraih 18,89 persen; Gerindra (16,8), Golkar (11,8), PKB (10,14), Nasdem (9,05), PKS (8,18), Demokrat (7,63), PAN (6,56), dan PPP (4,4).

Dua partai yang mengusung capres dan cawapres di Pilpres 2019, yaitu PDI-P dan Gerindra, unggul di sejumlah provinsi di Indonesia.

PDI-P unggul di 14 wilayah, di antaranya Sumatera Utara, Riau, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta.

Sedangkan Gerindra unggul di empat wilayah, yaitu Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sementara itu, parpol yang tidak lolos ke Senayan adalah Partai Perindo dengan 2,68 persen, Berkarya (2,37), PSI (2,03), Hanura (1,74), PBB (0,93),Garuda (0,62), dan PKPI (0,28).

Adapun margin of errornya adalah 0,3 persen.

Sedangkan tingkat partisipasi Pileg 2019 yakni 78,08 persen.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Faldo Maldini Angkat Suara seusai Disebut Yunarto Wijaya Kalah di Dapilnya dan Tak Lolos ke Parlemen, http://wow.tribunnews.com/2019/04/22/faldo-maldini-angkat-suara-seusai-disebut-yunarto-wijaya-kalah-di-dapilnya-dan-tak-lolos-ke-parlemen?page=all.

Interaksi dengan CO Bukalapak

Faldo Maldini, politisi PAN, ikut berikan komentar terkait cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky.

Hal tersebut tampak pada cuitan di akun media sosial Twitternya @FaldoMaldini pada Jumat (15/2/19).

Dalam cuitan tersebut Faldo Maldini justru menyarankan agar Achmad Zaky terjun ke dunia politik.

 

Menurut Faldo, setiap Achmad Zaky berbicara tentang isu publik selalu mendapatkan tanggapan yang meriah.

"Kyknya Bang @achmadzaky mesti terjun k politik beneran. Tiap bicara isu publik selalu meriah. Kemaren pas Jend Gatot & Pilkada DKI jg. Isinya ga ada yg salah, tp harusnya sebelum ngomong lihat hasil survey terakhir dulu. Klw mau berjuang d politik, @Official_PAN menunggu, Bang," tulisnya.

Sebelumnya, hastag Dukung Bukalapak dan uninstalbukalapak menjadi trending topik Twitter pada Jumat (15/2/19).

Hal tersebut bermula lantaran cuitan Bukalapak'>CEO Bukalapak, Achmad Zaky yang mengkritik tentang bisnis dan sempat menuliskan kata 'presiden baru'.

Dalam cuitannya itu, Achmad Zaky menyebut omong kosong industri 4.0 jika budget research and development (R&D) Indonesia masih jauh dibanding negara-negara lain. Dalam data yang dia sodorkan, Indonesia jauh tertinggal dari Singapura dan Malaysia.

"Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24. Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin," tulis Zaky

Cuitan Achmad Zaky
Cuitan Achmad Zaky ()

Lantas, cuitan tersebut ramai dibahas netizen meski telah dihapus oleh Achmad Zaky.

Ada yang mendukung cuitan tersebut dan ada pula yang tidak sepakat.

Netizen yang mendukung cuitan tersebut ramai-ramai membuat hastag Dukung Bukalapak.

Lantaran hal tersebut, Achmad Zaky mengaku kaget dengan ramainya tanggapan netizen atas cuitannya itu.

Bahkan Achmad Zaky mengaku bahwa kata 'presiden baru' dalam cuitannya termasuk Jokowi.

Achmad Zaky meminta agar cuitannya tidak dipelintir.

"Bangun2 viral tweet saya gara2 "presiden baru" maksudnya siapapun, bisa Pak Jokowi juga. Jangan diplintir ya :) lets fight for innovation budget," tulisnya.

Lantas ia mengaku bahwa tujuan cuitannya tersebut untuk menyampaikan sebuah fakta bahwa dalam 20 sampai 50 tahun ke depan, kita perlu investasi di riset dan SDM kelas tinggi.

"Tujuan dari tweet saya adalah menyampaikan fakta bahwa dalam 20 sampai 50 tahun ke depan, kita perlu investasi di riset dan SDM kelas tinggi. Jangan sampai kalah sama negara2 lain," tulisnya.

Kemudian, Achmad Zaky menuliskan klarifikasinya dan meminta maaf kepada Jokowi

"Kebijakan serta dukungan Pemerintah Indonesia selama ini sangat menyemangati kami. Semoga ke depannya industri teknologi atau industri berbasis pengetahuan semakin maju.

Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya jadi misperception.

Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama2 orang solo).

Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya.

Saya apresiasi sekali concern masyarakat twitter soal isu R&D ini. Tanda kalau kita ga kalah pinter.

R&D adalah single pembeda negara maju dan miskin. Kalau ga kuat di R&D, kita akan perang harga terus.

Negara maju masuk di perang inovasi. Negara miskin masuk di perang harga," tulisnya.

Like Fanpage Tribun Kaltim

Follow Twitter

Follow Instagram Tribun Kaltim 

Subscribe YouTube Channel Tribun Kaltim 

 

 

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved