Pilpres 2019
Soroti Jokowi yang Kirim Utusan Temui Prabowo, Fadli Zon Sebut Luhut Pandjaitan The Real President
Mendengar kabar ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyindir Jokowi atas keputusannya mengutus Luhut.
TRIBUNKALTIM.CO - Calon presiden (capres) petahana Joko Widodo mengutus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan untuk menemui calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Mendengar kabar ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyindir Jokowi atas keputusannya mengutus Luhut.
Fadli mengatakan bahwa Luhut lah presiden yang sebenarnya dan orang kepercayaan Jokowi.

"Jadi yang mau negosiasi Jokowi atau the real president?" kata dia.
Namun, dia sendiri merasa pertemuan tersebut tidak diperlukan. Fadli tidak tahu apa yang perlu dibicarakan antara Jokowi dan Prabowo.
Menurut dia, belum saatnya pertemuan itu dilakukan.
Fadli mengatakan ini adalah saatnya berkonsentrasi untuk mengawal suara.
Sebab, kata dia, di media sosial banyak laporan mengenai dugaan kecurangan yang harus dijawab.
"Saya kira itu dulu sampai tuntas. (Kalau ketemu) mau ngomong apa? Mau bahas apa coba?" kata dia.
Sebelumnya, saat jumpa pers di Restoran Plataran, Jakarta, Kamis (18/4/2019) sore, Jokowi mengaku ingin bertemu rivalnya itu.
Ia mengaku sudah mengutus seseorang untuk menyampaikan pesan kepada Prabowo.
Jokowi mengaku ingin tetap menjaga persahabatan antara dirinya dengan Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno.
Jokowi mengaku pertemuan dirinya dengan Prabowo sangat penting bagi masyarakat. Pertemuan itu dinilai akan bisa mendinginkan emosi masyarakat. (Kompas.com/Jessi Carina)
Hasil Pembicaraan
Pasca Pilpres 2019, Jokowi menyebut mengutus seseorang untuk bertemu dengan Prabowo Subianto.
Nama Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dikabarkan menjadi orang yang diutus untuk bertemu dengan Calon Presiden nomor urut 02 tersebut .
Kepada awak media Luhut Binsar Pandjaitan mengaku belum sempat bertemu dengan Prabowo.
Akan tetapi dirinya sudah berbicara cukup panjang melalui sambungan telepon secara langsung.
"Bicara baik-baik, ketawa-ketawa, ya kita janjian mau ketemu. Hari minggu kemarin tapi kemudian ada masalah teknis beliau agak sakit flu, kita reschedule. Nanti saya telepon lagi (atur jadwal), kami kan bisa telepon-teleponan," ujar Luhut di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/4/2019).
Luhut menjelaskan, pembicaraan dengan Prabowo diwarnai dengan canda tawa dan sedikit bercerita masa lalu, sewaktu masih menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) aktif.
Ia menilai, Prabowo merupakan orang baik dan memiliki pemikiran yang rasional dalam melihat suatu persoalan.
"Pak Prabowo kan orang baik, jadi saya hanya titip saja sebenarnya mau bilang ya jangan terlalu didengerin lah kalau pikiran-pikiran yang terlalu gak jelas basisnya. Karena pak Prabowo orang rasional juga," ujar Luhut.
"Bagaimana pun Pak Prabowo itu harus menjadi bagian sejarah Republik Indonesia, karena pak Prabowo itu seorang pemimpin juga. Beliau itu aset bangsa, beliau itu patriot juga, patriotisme enggak bisa dipungkiri, kepedulian pada Republik ini enggak bisa dipungkiri, jadi sebenarnya saya hanya melakukan itu saja," sambung Luhut.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Luhut Ungkap Pembicaraan dengan Prabowo Via Telepon, http://www.tribunnews.com/pilpres-2019/2019/04/22/luhut-ungkap-pembicaraan-dengan-prabowo-via-telepon.
Hubungan Masa Lalu Luhut dan Prabowo
Pasca Pilpres 2019 yang berlangsung rabu (17/8/2019), Jokowi dikabarkan mengutus sesorang untuk bertemu langsung dengan Prabowo Subianto.
Pertemuan itu disebut-sebut untuk meredakan suasana panas yang terjadi usai Pilpres 2019.
Beredar informasi orang yang diutus oleh Jokowi itu adalah Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.
Informasi itu didapat dari penuturan direktur bidang Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Hashim Djojohadikusumo
"Saya sudah utus orang bertemu Prabowo dan Sandi untuk mendinginkan situasi di masyarakat jangan sampai ada yang panas karena pileg dan pilpres sudah selesai," kata Jokowi dalam wawancara khusus bersama Wakil Pemimpin Umum Kompas Budiman Tanuredjo seperti yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (18/4/2019).
Jika memang sosok yang diutus oleh Jokowi untuk bertemu Prabowo Subianto tersebut adalah Luhut Binsar Pandjaitan, sebenarnya hal itu tak terlalu mengejutkan.
Pasalnya meski saat ini berseberangan secara politik, 2 purnawirawan TNI itu sebenarya punya sejarah panjang pertemanan termasuk dalam satu kesatuan.
Dalam dunia kemiliteran Luhit Binsar Pandjaitan adalah senior dari Prabowo Subianto.
Luhut Binsar Pandajitan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) pada 1970.
Sementara Prabowo Subianto baru masuk pada tahun 1976.
Saat lulus dari Lembah Tidar keduanya sama-sama memilih Kopassus yang saat itu masih bernama Koppasandha sebagai kesatuan pertama mereka.
Pada sekitar tahun 1982 Pemerintah memutuskan untuk membikin pasukan anti teror Kopasuus.
Hal itu dilakukan berkaca dari pembajakan Pesawat Garuda Idnoensia di Bandara Don Muang Thailand.
Melansir dari laman Intisari.grid.di, untuk membentuk pasukan elit itu, dua Perwira Remaja Kopassandha, yakni Mayor Luhut Binsar Panjaitan dan Kapten Prabowo Subianto, pada tahun 1982 dikirim ke Jerman Barat untuk menjalani pendidikan di satuan antiterorGrenzschutzsgruppe 9 (GSG-9).
Satuan GSG-9 sudah memiliki banyak prestasi dalam operasi pembebasan sandera dan penganganan antiteror lainnya, meski sepak terjangnya dalam penugasannya sangat jarang diberitakan.
Tapi untuk menjalani pendidikan di GSG-9 yang sangat sulit berat tidak mudah dan biasanya siswa yang lulus hanya 20%.
Artinya 80% siswa lainnya dipastikan gagal dalam pendidikan dan bagi siswa yang gagal itu tidak ada kompromi sama sekali.
Pendidikan antiteror di GSG-9 berlangsung selama 22 minggu.
Dalam 13 minggu pertama mata pendidikan meliputi tugas-tugas pokok kepolisian, masalah hukum, kemampuan menggunakan berbagai jenis senjata dan seni beladiri karate.
Setelah 13 minggu pendidikan yang diberikan merupakan ketrampilan pasukan antiteror yang mahir bertempur di darat, laut, dan udara, serta tempat-tempat ekstrem lainnya.
Mayor Luhut Binsar Pandjaitan dan Kapten Prabowo Subianto ternyata bisa lulus dari pendidikan GSG-9 dengan prestasi yang memuaskan.
Kepala Pusat Intelijen Strategis Letjen TNI LB Moerdani membentuk pasukan Detasemen 81/Antiteror Kopassandha, Mayor Luhut kemudian diangkat sebagai Komandan dan Kapten Prabowo sebagai Wakil Komandan.
Nama Detasemen 81/Antiteror ternyata diciptakan sendiri oleh Mayor Luhut Binsar Pandjaitan dan Kapten Prabowo Subianto sewaktu menghadap Panglima ABRI Jenderal TNI M Jusuf.
Alasannya adalah Detasemen Antiteror dibentuk tahun 1981.
Tak dinyana Panglima ABRi ketika itu menyetujui usl penamaan tersbeut hingga jadilan dua prajuirt muda Mayor Luhut BinsarPandjaitan dan Prabowo Subianto menjadi pemimpin Sat Gultor 81/Kopassus, lalu berubah lagi menjadi Sat-81 Kopassus.
Jokowi Utus Seseorang Temui Prabowo
Sebelumnya melansir dari Tribunnews Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo membenarkan akan adanya pertemuan antara utusan Jokowi dengan Capres Prabowo Subianto.
Hashim menjelaskan utusan Jokowi yang akan bertemu Prabowo adalah Ketua Dewan Pembina Relawan Pendukung Jokowi-Ma'ruf, Bravo 5, Luhut Binsar Pandjaitan. "Mungkin, Pak Luhut Pandjaitan akan ketemu pak Prabowo," ujar Hashim di Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, (20/4/2019).
Hashim mengatakan kemungkinan pertemuan akan digelar Ahad esok. Namun jadwal tersebut masih tentative. Pertemuan menurutnya akan digelar di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. "Saya dengar besok tapi kepastian jadwal, saya belum tahu. Tapi saya dengar itu," katanya.
Hashim yang merupakan adik kandung Prabowo Subianto itu mengaku tidak tahu apa yang akan dibicarakan Luhut ke Prabowo atau pesan apa yang dibawa Luhut.
Menurutnya hal tersebut sebaiknya ditanyakan kepada Luhut Binsar Pandjaitan."Tanya ke pak Luhut. Saya engga tahu isinya apa," pungkasnya.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Priyo Budi Santoso saat dikonfirmasi tidak mengetahui persis siapa utusan Jokowi yang akan menemui Prabowo Subianto. "Sampai kemarin malam belum ada utusan," ujar Priyo diplomatis.
Jokowi kembali memastikan, mengirim utusannya menemui Prabowo Subianto, untuk dapat berkomunikasi secara personal setelah pencoblosan 17 April 2019. "Ya sudah (kirim utusan)," ujar Jokowi seusai makan siang di West Mall Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (20/4/2019) sore.
Jokowi ingin Jalin Komunikasi
Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendeklarasikan diri sebagai pasangan pemenang pemilu.
Deklarasi ini dilakukan sebelum ada perhitungan resmi mengenai perolehan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Lantas, apa alasan Prabowo mendeklarasikan kemenangan itu?
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade menjelaskan alasannya.
"Ini untuk memastikan bahwa angka real count kami sudah naik. Agar masyarakat tahu Prabowo-Sandi sudah 60 persen, jadi enggak perlu khawatir," ujar Andre saat ditemui di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2019).
Menurut Andre, deklarasi ini hanya didasarkan pada hasil real count yang dilakukan oleh internal BPN. Angka tersebut dinilai sudah cukup memastikan kemenangan Prabowo-Sandi atas pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Andre mengatakan, saat ini BPN masih menunggu data masuk dari seluruh Indonesia. Perhitungan ini dilakukan sambil menunggu hasil perhitungan KPU.
"Bagaimana pun juga, keputusan KPU yang final. Bagaimana pun kami akan tunggu perhitungan KPU," kata Andre.
Prabowo dan Sandiaga tampil mendeklarasikan kemenangan dalam Pilpres 2019 atas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Kami mendeklarasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden berdasarkan penghitungan real count lebih dari 62 persen," kata Prabowo saat jumpa pers di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Kamis sore. Dalam deklarasi tersebut, Sandiaga berdiri di samping kiri Prabowo.
Sementara di samping kanan Prabowo berdiri Amien Rais. Di sekitar mereka berdiri para pendukung 02 lainnya. Prabowo memberikan pernyataan dengan membaca teks yang sudah disiapkan. Sepanjang Prabowo berbicara, Sandiaga tampak lebih banyak tertunduk.
Sementara itu pada hari yang sama, Jokowi mengaku telah mengutus seseorang untuk bertemu calon presiden 02 Prabowo Subianto.
Jokowi mengambil langkah ini karena ingin menjalin komunikasi dengan pasangan nomor urut 02 Prabowo- Sandiaga Uno usai Pemilu 2019.
"Tadi siang saya sudah mengutus seseorang untuk bertemu dengan beliau (Prabowo) agar kita bisa berkomunikasi," ucap Jokowi di Resto Plataran, Menteng, Jakarta, Kamis (18/4/2019).
Jokowi menjelaskan jika dia dan Ma'ruf Amin bisa bertemu dengan Prabowo-Sandiaga Uno maka otomatis rakyat akan melihat bahwa pesta demokrasi sudah selesai dengan lancar, aman, dan damai.
Mengenai waktu pertemuan dengan Prabowo-Sandiaga Uno, mantan wali kota Solo ini mengaku belum mengetahui pasti.
"Kalau bisa memang bertemu sehingga rakyat melihat bahwa pemilu kemarin sudah selesai dengan lancar aman damai," tegasnya.
Jokowi menambahkan persahabatan dan tali silaturahmi dirinya bersama Ma'ruf Amin dengan Prabowo dan Sandiaga Uno tidak akan pernah putus.
"Sudah sering saya sampaikan persahabatan dan tali silaturahmi kami semuanya, saya dan juga Pak Kiai Haji Ma'ruf Amin tidak akan putus dengan Pak Prabowo maupun Pak Sandi," imbuhnya.
Terakhir Jokowi mengajak seluruh masyarakat terus menjaga dan merawat persatuan, kerukunan, serta persaudaraan sebagai saudara sebangsa dan setanah air.
BACA JUGA :
• Kenapa Prabowo Deklarasi Kemenangan Sebelum Pengumuman KPU? Jokowi Pun Kirim Utusan
• Jokowi-Maruf Diklaim Menang 68 Persen di Jatim, Ini Dasar TKD
• Jokowi dan Prabowo Dibanding-bandingkan, Respons Tak Terduga Gibran Rakabuming Ini jadi Sorotan
• Prabowo Sebut Kebocoran Anggaran Rp 1.000 Triliun, Ini Tanggapan KPK hingga Luhut Binsar Pandjaitan
• Prabowo Subianto Ungguli Jokowi di Pidie, Selisih Hasil Suara 180.440, Begini Faktanya
Like Fanpage Tribun Kaltim
Follow Twitter
Follow Instagram Tribun Kaltim
Subscribe YouTube Channel Tribun Kaltim