Ledakan di Sri Lanka
UpDate 290 Orang Tewas, Teror Bom Sri Lanka Melibatkan Jaringan Internasional
”Intelijen melaporkan, ada kelompok-kelompok teror internasional di belakang teroris lokal,” sebut pernyataan Kantor Kepresidenan Sirisena
Selain itu, juga terjadi ledakan bom mobil di dekat salah satu lokasi serangan. Bom dalam mobil itu meledak saat akan dijinakkan aparat keamanan.
Sikap Indonesia

Presiden Joko Widodo mengecam serangan itu.
”Indonesia mengecam keras serangan bom di beberapa tempat di Sri Lanka,” demikian pernyataan Presiden. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi bertemu Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia Dharshana Perera di kantor Kemlu guna menyampaikan dukacita dan menawarkan bantuan RI.
Kecaman juga dilontarkan Muhammadiyah. Dalam pernyataan pers, Ketua PP Muhammadiyah Bahtiar Effendy mengatakan, Muhammadiyah mengimbau pemerintah dan warga Indonesia mewaspadai terorisme. Aparat perlu bersinergi mencegah bahaya teror.
Menag Lukman Hakim Saifuddin dalam siaran pers mengingatkan pengguna media sosial tak terpancing menyebarkan informasi yang belum jelas soal bom di Sri Lanka.
Tutup Akses Media Sosial
Pasca serangan teror bom yang menargetkan Gereja dan Hotel, otoritas Sri Lanka menutup akses sebagian besar jejaring media sosial, Minggu (21/4/2019).
Sikap tersebut sebagai reaksi dari akumulasi ketidakpercayaan dalam kemampuan perusahaan media sosial untuk mengendalikan konten berbahaya.
Penutupan akses media sosial termasuk Facebook dan layanan WhatsApp dan Instagram diumumkan oleh portal berita resmi pemerintah.

Dijelaskan kebijakan ini diambil untuk mencegah penyebaran "laporan berita palsu" atau hoaks di dalam negeri.
Para pejabat khawatir adanya penyebaran informasi yang dapat memprovokasi lebih banyak pertumpahan darah di Sri Lanka.
Update 5 Fakta Terbaru Tentang Bom di Sri Lanka saat Perayaan Paskah, Korban Tewas Capai Ratusan (CNN)
Sejauh ini telah 290 orang tewas dalam pemboman tersebut.
Ini bukan pertama kalinya Sri Lanka telah memblokir media sosial. Pemerintah memberlakukan larangan selama seminggu pada Maret 2018 lalu, karena kekhawatiran WhatsApp dan platform lainnya akan digunakan untuk penggemar anti-Muslim di wilayah pusat negara.
Sejumlah pemimpin agama di dunia menyatakan solidaritas mereka terhadap Sri Lanka, saat delapan ledakan bom menghancurkan hotel dan gereja dan menewaskan dua ratusan orang yang tengah melaksanakan kebaktian Paskah, pada Minggu (21/4/2019).