Mengenal Abdul Majid Al Zindani, Pria yang Menikahi Putri Aa Gym, Ternyata Bukan Orang Sembarangan

TRIBUNNEWS.COM -  Putri dai kondang, Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym,  Ghefira Nur Fatimah resmi dinikahi oleh Abdul Majid Al Zindani.

Pernikahan tersebut digelar di Masjid Daarut Tauhid, Jalan Geger Kalong, Minggu (5/5/2019).

Siapa sebenarnya sosok Abdul Majid Al Zindani? Ia adalah putra dari Ustaz Abu Syauqi, salah satu pendiri Rumah Zakat.

Rumah Zakat adalah lembaga swadaya masyarakat yang fokusnya pada pengelolaan zakat, infaq, shodaqoh, dan wakaf.

Dikutip dari berbagai sumber, awalnya Ustaz Abu Syauqi membangun Rumah Zakat bersama teman-temannya dengan sumbangan dana yang terbatas.

Jadi pengusaha

Dilansir TribunJabar.id dari berbagai sumber, Minggu (5/5/2019), Abdul Majid Al Zindani, pria kelahiran 1996 ini mulai membangun usahanya itu sejak berusia 16 tahun.

Kini, Alzindani sudah memiliki beberapa perusahaan yang tak hanya bergerak di bidang properti saja.

Di antaranya adalah Gaya Realty Property, Alzin Event Organizer, Limozin, Alzin Capital, Brey.co.

Beberapa perusahaan Alzindani itu berada dalam naungan Alzin Land.

Apa yang diraih oleh Alzindani tentu saja tak bisa terlepas dari apa yang dilakukannya sejak usia muda.

Alzindani diketahui lebih memilih fokus di bisnis dan tak melanjutkan pendidikan formalnya.

Di usianya yang masih sangat muda itu, dia bahkan sudah menentukan, pencapaian apa saja yang hendak diwujudkan.

Alzindani pun selalu berpikiran untuk memutar uang yang dimilikinya.

Tak hanya itu, dia juga punya pemikiran mengenai passion.

Dia yakin, segala sesuatu yang dilakukan dengan passion maka hasilnya akan sangat memuaskan.

Lantas, dari mana sebenarnya pemikiran bisnis Alzindani bisa berkembang?

Rupanya, dia sejak lama terbiasa membaca buku bertema bisnis.

Buku dari Roberty Kiyosaki, Donald Trump, hingga Bill Gates, telah dibaca olehnya.

Sepak Terjang Alzindani

Alzindani tak serta merta langsung terjun menjadi pengusaha.

Dia benar-benar memulainya dari nol.

Tercatat, dia pun pernah jadi karyawan magang di PT Citra Niaga Teknologi pada 2011.

Di perusahaan yang bergerak di bidang IT itu, Alzindani awalnya hanya membantu karyawan lain jika diperlukan.

Tentu saja, di perusahaan itu, Alzindani punya keinginan untuk belajar mengelola perusahaan dari ahllinya, direktur utama PT Citra Niaga Teknologi.

Hingga akhirnya, Alzindani berhasil bertemu dengan komisaris perusahaan itu, Gilang Mahesa.

Dia pun disarankan agar Alzindani pindah ke perusahaan yang lebih besar.

Akhirnya Alzindani menjadi karyawan magang di Baros IT Centre selama tiga bulan.

Selama tiga bulan di sana, Alzindani memperoleh ilmu soal sistem dan teknologi untuk sebuah perusahaan.

Seolah selalu haus akan ilmu bisnis, Alzindani pun ikut bergabung ke dalam sebuah MLM atau Multi Level Marketing.

Memang, kala itu MLM sudah mendapatkan stigma negatif di masyarakat.

Namun, Alzindani memngaku bukan untuk mendapatkan kekayaan dari situ.

Dia ingin mendapatkan ilmu sales dan marketing.

Lepas dari MLM dan perusahaan IT setelah beberapa bulan, Alzindani pun berlabuh di PT Insan Mulia Investama.

Di perusahaan kapital modal ventura itu, Alzindani bekerja sebagai surveyor asset.

Alzindani pun belajar menggunakan internet marketing.

Singkat cerita, setahun di perusahaan itu, Alzindani sudah memiliki modal usaha hingga Rp 100 juta.

Pada 2014, dia pindah ke PT Gaya Property Saarana.

Alzindani di sana dipercaya hingga menjadi seorang broker.

Akhirnya, menginjak usia 16 tahun atau pada 2015, Alzindani mendirikan perpusahaan propertinya sendiri yang diberi nama PT Gaya Realty Property.

Ustaz Abu Syauqi, ayahnya pernah berkata, jika mau mengurus masyarakat yang kurang mampu, maka Tuhan yang akan mengurus dirinya.

Untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, Abu Syauqi harus merelakan bisnis yang sebelumnya ia jalani.

Tentunya hal tersebut berat, apalagi saat itu usianya 28 tahun dan sudah memiliki anak serta istri.

Akhirnya pada 1998, Abu Syauqi mendirikan organisasi bernama Dompet Sosial Ummul Quro (DSUQ) yang bertempat Jalan Turangga 33 Bandung.

Kemudian, setelah lembaga yang didirikannya berkembang, Abu Syauqi mengestafetkan posisi pimpinan pada Virda Dimas Ekaputra pada 2006.

Karena berkecimpung di dunia bisnis, ayah Abdul Majid Al Zidani itu berkenalan dengan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.

Awalnya, Abu Syauqi kenal dengan kakak Sandiaga Uno, Indra.

Pada 1996, Abu Syauqi dan Indra bertemu di PT Dirgantara Indonesia.

Kemudian, ia berkenalan dengan Sandiaga Uno karena sama-sama menggeluti bisnis.

Bahkan, sebelum hari pencoblosan Pemilu 2019, Sandiaga Uno menyemparkan diri bertemu Abu Syauqi di kediamannya di kawasan Cimenyan, Kabupaten Bandung.

Sandiaga Uno pun hadir di pernikahan Abdul Majid Al Zidani.

Ia juga memberikan karangan bunga yang bertuliskan, "Happy Wedding Ghefira & Al Zindani."

Abdul Majid Al Zidani dikenal Sandiaga Uno sejak masih kecil.

Menurut Sandiaga Uno, anak sahabatnya itu adalah sosok yang optimis.

Selain itu, Abdul Majid Al Zindani adalah anak yang memiliki masa depan yang bisa membawa anak muda menuju keusksesan.

"Saya diakan semoga keluarganya sakinah mawadah dan warohmah. Di sini saya ingin memberikan perspektif milenial dalam management tentang pengelolaan hubungan," ucap Sandiaga Uno di hadapan pengantin pada acra resepsi, Minggu (5/5/2019).

Adapun Sandiaga Uno memberikan nasihat dalam berumah tangga

kepada Abdul Majid Al Zindani dan Ghefira Nur Fatimah.

Hari ini merupakan hari pernikahan anak kelima Aa Gym, Ghefira Nur Fatimah dari pernikahannya dengan Teh Ninih.

Terlihat Ghefira Nur Fatimah mengenakan gaun pernikahan berwarna putih.

Sebuah mahkota bertengger di puncak kepalanya.

Raut wajahnya terlihat tegang. ia duduk didampingi Teh Ninih sambil menggenggam bunga.

Diketahui, Ghefira Nur Fatimah dipinang oleh Abdul Majid Al Zindani yang merupakan putra dari KH. Abu Syauqi.

Adapun Wali Kota Bandung, Oded M Danial, yang menjadi saksi pernikahan Ghefira Nur Fatimah dan Abdul Majid Al Zindani.

Sosok Ghefira

Dari kedelapan anak Aa Gym dari kedua pernikahannya, Ghefira Nur Fatimah terbilang yang sedikit mendapat ekspos.

Berbeda dengan sang kakak sulung, Ghaida Tsurayya, Ghefira Nur Fatimah tidak terlalu sering menampakkan diri.

Dikeathui, Ghefira Nur Fatimah merupakan anak kelima.

Dikutip dari akun Facebook Ghefira Nur Fatimah, ia lahir pada 27 September 1996.

Terakhir Ghefira Nur Fatimah aktif di Facebook pada 20 Februari 2015.

Ia sempat mengunggah fotonya berdua dengan sang bunda.

Wajah Ghefira Nur Fatimah tidak begitu mirip dengan kakak-kakanya.

Soal pendidikan, Ghefira Nur Fatimah termasuk anak yang cerdas.

Ia mengenyam pendidikan di jurusan Visual Communication Design di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Di blog ITB, Ghefira Nur Fatimah tercatat menggunakan akun @ghefiranf.

Ketika usianya masih 7 tahun, Ghefira Nur Fatimah dinobatkan oleh Museum Rekor Indonesia sebagai penulis termuda dalam sejarah penerbitan Indonesia.

Saat itu, Ghefira Nur Fatimah menulis buku berjudul Jalan-jalan ke Hutan.

Ghefira Nur Fatimah sempat membantu kakaknya, Ghaida Tsurayya.

Baca: Jadi Penyanyi Terkenal, Tapi Zian Spectre Merasa Belum Bisa Berikan Apa-apa Kepada Orangtua

Ghaida Tsurayya berprofesi sebagai desainer baju muslim.

Dulu, karya Ghaida Tusrayya dikenalkan melalui blog pribadinya.

Nah, salah satu koleksinya yang bernama Natureid Collection diperkenalkan pada 2014.

Saat itu, yang menjadi modelnya adalah Ghefira Nur Fatimah.

Ia berpose mengenalkan sembilan model baju rancangan sang kakak.

Ghefira Nur Fatimah berpose bak model profesional, wajah cantiknya mendukung sehingga pakaian yang ia kenakan tampak anggun.

Kini, Ghefira Nur Fatimah sudah resmi dipersunting oleh Abdul Majid Al Zindani di usia 23 tahun.

Berikut potret Ghefira Nur Fatimah.

Berita ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Suami Ghefira Nur Fatimah Bukan Orang Sembarangan, Anak Aa Gym Itu Dipinang Anak Pendiri Rumah Zakat"