Sopir Taksi Online Terima Mengangkut Jenazah, Yuni Awalnya Merasa Takut

Seorang perempuan yang menjadi sopir taksi online mendapat orderan untuk mengantar jenazah di Garut. Awalnya takut namun akhirnya menerima tawaran itu

Editor: Samir Paturusi

Dandi lalu menjelaskan jika ibunya yang meninggal karena sakit liver.

"Ngeri soalnya kalau yang meninggal karena tabrakan. Makanya nanya dulu," ucap Yuni sopir taksi online Garut.

Adapun Yuni sopir taksi online Garut ini akhirnya memberanikan diri mengambil pesanan itu.

Sealin itu, Yuni mengaku terketuk hatinya untuk menolong pak Dandi.

Akhirnya, Yuni sopir taksi online Garut ini lalu meminta didampingi suaminya, Gimin untuk pergi ke Banjarwangi.

"Sesampinya di rumah sakit, jenazah langsung dibawa ke dalam mobil. Jenazahnya dilentangkan di belakang mobil," katanya.

Dari pesanan di aplikasi, ongkos menuju Banjarwangi sebesar Rp 230 ribu.

Namun keluarga akhirnya membayar sebesar Rp 400 ribu. Jarak menuju Banjarwangi ditempuh Yuni selama tiga jam lebih.

Menurut Yuni, Dandi tak punya cukup uang untuk mengantar jenazah memakai ambulans, karena biayanya mencapai Rp 900 ribu.

"Saat sampai di Banjarwangi sempat ada kendala. Jalannya kan menanjak, mobil sempat enggak kuat. Untungnya ada yang bantu dan didorong 10 orang," ujarnya.

Bupati Garut Angkat Bicara

Kisah warga Banjarwangi yang memilih jasa taksi online, untuk membawa jenazah dari RSUD dr Slamet, Garut ditanggapi Bupati Garut, Rudy Gunawan.

Menurut Rudy, Pemkab sudah menyediakan ambulans gratis.

Tak seharusnya, jenazah diantar menggunakan taksol.

"Biaya ambulans itu gratis. Tapi kenapa pilih pakai jasa Grab," ucap Rudy di Kantor Bupati Garut, Rabu (8/5/2019).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved