Kawanan Pencuri Gondol Stetoskop dan Balsem, Bobol Apotek Kimia Farma di Jalan PM Noor
"Saya mantau di bawah neon bos apotek, setelah apotek tutup baru saya datangi teman-teman," ucap Elva Vatur Pambudi"
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Unit Reskrim Polsek Sungai Pinang berhasil mengungkap pelaku pencurian di apotek Kimia Farma, Jalan PM Noor, Samarinda Utara.
Kejadian itu sendiri berlangsung pada 30 April 2019 lalu, sekitar pukul 02.00 dini hari.
Terdapat tiga pelaku yang mencuri di apotek itu. Ketiganya Amir Han (34), Rasyid Riza (35) dan Elva Vatur Pambudi (19).
Sebelum beraksi, mereka terlebih dahulu melakukan pemantauan di sekitar apotek. Pelaku termuda, Vatur yang bertugas mengintai aktivitas di apotik.
Saat pemantauan itu, gerak gerik Vatur terekam kamera CCTV yang membuat komploton tersebut dapat cepat diamankan.
"Saya mantau di bawah neon bos apotek, setelah apotek tutup baru saya datangi teman-teman," ucap Elva Vatur Pambudi saat ditemui di Polsek Sungai Pinang, Kamis (16/5/2019) siang tadi.
Setelah menjemput kedua temannya, ketiganya lantas membobol jendela samping kiri gedung. Setelah berhasil masuk apotek, ketiganya kembali membuka paksa pintu ruangan praktek dokter kandungan dengan menggunakan tang.
"Kami memang merencanakan untuk bobol apotek itu," kata Rasyid menambahkan.
Sejumlah obat-obatan berbagai merk digondol pelaku, diantaranya 5 minyak urut, 14 balsem, 1 kotak obat pereda nyeri, dan 1 botol minyak angin.
Selain itu, alat kedokteran di antaranya alat tensi dan stetoskop tak luput dari incaran pelaku, termasuk uang tunai sekitar Rp 300 ribu yang diambil dari laci kasir.
Total kerugian yang diderita pihak apotek mencapai Rp 5 juta.
Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang, Ipda Fahrudi menerangkan, sejumlah obat-obatan, alat tensi dan stetoskop dapat diamankan pihaknya, karena belum sempat dijual.
"Sejumlah barang bukti hasil curian dan alat yang digunakan untuk bobol apotek dapat kami amankan, termasuk tiga pelakunya," jelasnya.
Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang Ipda Fahrudi menjelaskan, pihaknya cukup terbantu dengan adanya rekaman CCTV, termasuk sidik jari para pelaku.
"Saat kita olah TKP, sidik jari dan rekaman CCTV kita dapatkan, hal ini cukup membantu proses penyelidikan," imbuhnya.