Pilpres 2019

TERPOPULER - Rocky Gerung Sebut Dungu Adalah Kata yang Kadaluwarsa-nya Diperpanjang 5 Tahun

Setelah KPU menetapkan hasil Pilpres tersebut, pengamat politik Rocky Gerung mencuitkan tentang kata dungu di akun twitternya.

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Vincentius Jyestha/Tribunnews.com
Rocky Gerung saat menghadiri sidang lanjutan kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet di PN Jaksel, Selasa (23/4). 

TRIBUNKALTIM.CO - Penetapan rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional dan luar negeri untuk Pileg dan Pilpres 2019 dilakukan KPU, di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) pukul 01.46 WIB.

Setelah KPU menetapkan hasil Pilpres tersebut, pengamat politik Rocky Gerung mencuitkan tentang kata dungu di akun twitternya.

Entah apa maksudnya, Rocky menyebut masa kadalurasa kata dungu diperpanjang 5 tahun.

“Dungu adalah kata yang kadaluwarsa nya diperpanjang 5 tahun," tulisnya.

Di luar dugaan cuitan pendek Rocky Gerung ini diretweet hingga lebih 3 ribu kali dan emdapat lebih dari 1.000 komentar.

Seperti diketahui Rocky sering menyindir pendukung 01 dengan kata 'dungu'.

Sebelumnya Rocky menyindir dengan cuitan: 'Besar kepala? Boleh. Dungu? Tetap'.

Seorang netizen kemudian menyindir Rocky dan memintanya bersabar menerima hasil Pilpres.

"Si tukang mebel nambah 5 tahun lagi mas...kamu sabar ya," tulis akun @Gyoucancallme.

Rocky pun merespunnya dengan jawaban menohok.

"OK. Obat kadaluwarsa masih bisa dipakai dalam keadaan darurat," jawabnya.

Rocky memang kerap terlibat perang kata-kata dengan warganet saat membahas politik.

Rocky: Anjing adalah simbol Makar

Saat ini tengah ramai diperbincangkan soal pernyataan Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono yang siap meminjamkan anjing-anjing terlatih miliknya menghadapi aksi 22 Mei 2019.

Hal ini tentu menimbulkan pro-kontra.

Salah satu yang terpancing memberikan reaksinya adalah pengamat politik Rocky Gerung.

Walau tak langsung menyindir Hendropriyono, namun Rocky melihat pelibatan anjing dari sisi filsafat.

Rocky yang terkenal dengan satire-nya yang tajam itu justru membocorkan tentang arti simbol anjing dalam sebuah aksi.

Menurut ahli filsafat ini, Anjing justru adalah simbol makar.

Awalnya rocky mengunggah sebuah lagu berjudul 'Who Let The Dogs Out' yang dinyanyikan Baha Men.

"Itu lagu dapat grammy award, Ndro!," tulis Rocky.

Kemudian Rocky melanjutkan dengan menyebut anjing dalam sejarah filsafat.

"Anjing, dalam sejarah filsafat, 25 abad lalu, juga adalah simbol makar: protes terhadap kekuasaan yang korup. Itu ajaran filsafat Cynic," tulisnya.

"Aliran Cynic, diajarkan oleh Diogenes: ia hidup di tempat sampah bersama anjing: protes terhadap ke tidakadilan dan kerakusan elite."

"Cynic, Canine, K-9 berarti anjing. Dari kata ini, berasal istilah sinis. Sinisisme adalah aliran filsafat makar: waspada terhadap arogansi kekuasaan," lanjutnya.

Rocky juga menyindir tentang posisi pemerintah yang mestinya tak mengonggong.

152 Anjing Hendropriyono

Mengenai anjing yang akan dipinjamkan, Hendropriyono menjelaskan anjing-anjing berukuran besar miliknya itu memiliki kemampuan menyerang hingga mengadang, sehingga mampu mengatasi aksi brutal.

“Kalau dia nyerang, dia gigit tidak akan lepas. Saudara-saudara tahu kan kalau dijilat anjing saja najis, apalagi kalau digigit tidak dilepas-lepas," ungkap Hendropriyono di acara Musyawarah Besar Kaum Muda Indonesia di Gedung Joeang, Jakarta Pusat, Minggu (19/5/2019).

"Sampai kulit Anda itu dibawa pergi baru dilepas,” sambungnya.

Ada sekitar 152 ekor anjing terlatih yang dimiliki Hendropriyono, namun tidak akan dipinjamkan semuanya. Masih ada sebagian anjing yang akan digunakan untuk kegiatan pribadinya.

“Tidak semua lah. Buat jaga rumah saya dong, masa rumah saya enggak ada yang jaga," ucapnya.

"Kalau nanti polisi nurunin anjing masih mikir kan, nanti bagaimana. Saya kan rakyat, saya enggak mikir,” tutur Hendropriyono.

Langkah Hendropriyono meminjamkan anjing peliharannya itu, menurutnya sebagai tindakan mengantisipasi oknum-oknum yang mencoba membubarkan kesatuan negara Indonesia.

“Saya tidak mau diam-diam saja, karena kita harus ingat bahwa negara ini tidak akan bubar karena kelakuan orang-orang yang sedikit ini, yang sudah ompong ini,” papar Hendropriyono.

Sebelumnya, Hendropriyono mempertontonkan puluhan anjing terlatih di kediamannya di Jakarta.

Beberapa ekor anjing memperlihatkan keterampilannya, mulai dari mengadang pencuri. Mereka juga bisa menghalau para demonstran dan provokator.

"Sejak lama sudah kita latih anjing-anjing yang punya IQ tinggi dan cerdas, dan sekarang pas waktunya untuk dipekerjakan," ucap Hendropriyono, Sabtu (18/5/2019).

"Dan anjing-anjing ini juga kita pinjamkan untuk digunakan di tempat-tempat yang rawan," sambungnya.

Mantan Ketua Umum PKPI ini menyebut, jumlah anjing peliharaannya mencapai 150 ekor. Ia mengatakan, jika DKI Jakarta membutuhkannya, maka bisa saja ia pinjamkan.

"Karena jumlahnya cukup banyak, bisa juga di-patroli di kota besar di DKI. Kalau mau pinjam kalian, boleh saya pinjemin," tutur Hendropriyono.

Ia tak menampik anjing-anjing ini bisa diperbantukan untuk tanggal 22 Mei 2019, di mana dikabarkan bakal ada pengerahan massa saat Komisi Pemilihan Umum mengumumkan hasil Pemilu 2019.

Namun, kata Hendropriyono, pihak Kepolisian dan TNI sudah bekerja dengan baik, di mana sudah ada penangkapan yang dipandang akan mengacaukan.

"Sebetulnya kita sudah antisipasi. Tidak akan terjadi hal yang serius. Karena semua sudah kita duga, sudah kita tahu rencana-rencana kekacauan," ucapnya.

Tunda Pertemuan

Setelah penetapan hasil Pilpres 2019 dari KPU dini hari tadi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikanarkan langsung menjalani komunikasi dengan berbagai pihak.

Tak terkecuali menjalin komunikasi dengan kubu sebelah, pendukung Prabowo-Sandi.

Presiden Jokowi memang dijadwalkan akan kedatangan tamu dari kubu sebelah, pendukung Prabowo-Sandi hari ini, Selasa (21/5/2019).

Tamu yang dimaksud adalah Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Namun, belakangan pertemuan antara Jokowi dan AHY hari ini ditunda hingga Rabu (22/5/2019) besok.

Awalnya, Jokowi dan AHY dijadwalkan bertemu pada Selasa (21/5/2019) pagi ini di Istana Merdeka, Jakarta.

Dilansir dari Kompas.com, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Adita Irawati membenarkan agenda pertemuan Jokowi dan AHY.

Namun, beberapa jam sebelum pertemuan, pihak AHY mendapat kabar bahwa pertemuan itu ditunda.

Hal ini dikonfirmasi Deputi Media Kogasma Ni Luh Putu Caosa Indriyani kepada Kompas.com, Selasa pagi.

"Rencananya Mas AHY dipanggil Bapak Presiden pagi ini, namun kami dapat kabar dari Istana bahwa pertemuannya ditunda besok," kata Ni Luh Putu Caosa Indriyani.

Presiden Jokowi dan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY saat berbincang di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5/2019)
Presiden Jokowi dan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY saat berbincang di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5/2019) (Biro Pers Istana Kepresidenan/Rusman)

Caosa menyebutkan, rencana pertemuan atas undangan Presiden Jokowi.

Namun, ia mengaku tidak tahu alasan penundaan pertemuan itu.

"Mungkin ada perubahan jadwal juga dari Bapak Presiden," kata dia.

Sebelumnya, Jokowi juga sempat menerima AHY di Istana pada Kamis (2/5/2019) lalu.

Saat itu, AHY mengaku kedatangannya ke Istana atas undangan Jokowi untuk sekedar bersilaturahmi.

Usai pertemuan, AHY juga berpesan agar semua pihak menunggu hasil pilpres yang akan diumumkan KPU pada 22 Mei 2019.

Selain AHY, Presiden Jokowi juga mengagendakan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan pada hari ini, Selasa (21/5/2019).

Informasi yang dihimpun, pertemuan Jokowi dan Zulkifli Hasan sama seperti AHY, dijadwalkan digelar di Istana Merdeka, Jakarta.

Pertemuan dengan AHY akan digelar lebih dulu pukul 09.30 WIB.

Sementara, pertemuan dengan Zulkifli dalam kapasitasnya sebagai Ketua MPR akan dilakukan pukul 15.00 WIB.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Adita Irawati membenarkan adanya dua agenda pertemuan tersebut. "Ya memang benar ada agenda itu," kata Adita saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa pagi.

Zulkifli Hasan dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama dalam Buka Puasa Ramadhan di Kompleks Widya Chandra pada Jumat (10/5/2019).
Zulkifli Hasan dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama dalam Buka Puasa Ramadhan di Kompleks Widya Chandra pada Jumat (10/5/2019). (KOMPAS/WISNU WIDIANTORO)

Jokowi juga dalam sebulan terakhir sudah beberapa kali bertemu Zulkifli Hasan, namun tidak pernah berlangsung empat mata.

Pada Rabu (24/4/2019) lalu, Zulkifli Hasan sempat berbincang di Istana bersama Jokowi dan elite parpol lain usai pelantikan gubernur dan wakil gubernur Maluku.

Lalu, Zulkifli Hasan juga bertemu Jokowi dalam empat momen buka puasa bersama.

Pertama, Zulkifli Hasan bersama sejumlah petinggi lembaga negara diundang Presiden Jokowi berbuka puasa di Istana Negara pada hari pertama puasa, Senin (6/5/2019).

Selang beberapa hari kemudian, giliran Zulkifli Hasan selaku Ketua MPR balas mengundang Jokowi berbuka di rumah dinasnya.

Selanjutnya, pertemuan Jokowi dan Zulkifli Hasan juga terjadi saat buka puasa di rumah Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Ketua DPD Oesman Sapta Odang.

Jokowi sendiri pada Selasa dini hari tadi baru saja ditetapkan sebagai pemenang pilpres oleh KPU.

Penetapan dipercepat sehari karena rekapitulasi di 34 provinsi serta luar negeri telah rampung.

KPU Tetapkan Jokowi-Ma'ruf Amin Menang Pilpres 2019

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)–Ma’ruf Amin menang Pilpres 2019.

Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo didampingi sejumlah pimpinan Parpol pendukung saat memberikan keterangan terkait Pilpres 2019 di Jakarta, Rabu (17/4/2019). Pasangan Jokowi-Maruf Amin menyatakan akan menunggu hasil resmi dari KPU meskipun sejumlah lembaga survei memenangkan mereka dalam hitung cepat.
Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo didampingi sejumlah pimpinan Parpol pendukung saat memberikan keterangan terkait Pilpres 2019 di Jakarta, Rabu (17/4/2019). Pasangan Jokowi-Maruf Amin menyatakan akan menunggu hasil resmi dari KPU meskipun sejumlah lembaga survei memenangkan mereka dalam hitung cepat. ((KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG))

Berdasarkan rekapitulasi suara sah KPU, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dengan 55,50 persen.

Jokowi-Ma'ruf Amin mendapat 85.607.362 suara atau sebesar 55,50 persen.

Sedangkan, Prabowo-Sandi mendapat 68.650.239 suara atau sebesar 44,50 persen.

Jokowi-Ma'ruf Amin unggul di 21 provinsi dan Prabowo-Sandi unggul di 13 provinsi dari 34 provinsi di Indonesia. Jumlah suara sah pada pemilu 2019 mencapai 154.257.601.

BACA JUGA

Partai Demokrat Bersama 02 Sampai 22 Mei dan Ferdinand Hutahaean Tarik Dukungan dari Prabowo-Sandi

Sejarah Pemberian THR dan Orang yang Pertama Kali Mencetuskannya, Serta Cara Penghitungannya

Mau Menukarkan Uang untuk Lebaran 2019 ? Perhatikan 4 Hal Ini Sebelum Menyesal

TERPOPULER: Istri Bani Seventeen Ungkap Isi Buku Harian Suami, 'Nara Akan Selalu Merindu Be'

TERPOPULER - Waktu Pencairan, Besaran dan Perhitungan THR PNS 2019, TNI, Polri hingga Swasta

Like dan follow Fanspage Facebook

Follow Twitter

Follow Instagram

Subscribe official YouTube Channel

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Maksudnya Apa? Rocky Gerung: Dungu Adalah Kata yang Kadaluwarsa-nya Diperpanjang 5 Tahun

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved