Pilpres 2019

Mustofa Nahrawardaya Ditangkap Polisi Terkait Cuitan Kerusuhan 22 Mei, Apakah Isinya?

Mustofa Nahrawardaya, Koordinator Relawan IT Prabowo-Sandi yang ditangkap polisi selama ini dikenal aktif di media sosial.

Penulis: Syaiful Syafar |
Instagram @akuntofa
Mustofa Nahrawardaya Ditangkap Polisi Terkait Cuitan Kerusuhan 22 Mei, Apakah Isinya? 

Sujud Syukur Prabowo

Beberapa waktu lalu, Mustofa Nahrawardaya juga pernah menanggapi pernyataan seorang warganet di media sosial Twitter.

Hal itu tampak di akun Twitter Mustofa Nahrawardaya, @AkunTofa, Kamis (17/1/2019).

Awalnya, Mustofa Nahrawardaya mengajukan pertanyaan kepada warganet.

Mustofa menanyakan peristiwa apa yang paling merusak di Indonesia pada tahun 2014.

Ia meminta warganet menjawab dengan pendek, tak lebih dari 10 kata.

"Peristiwa apa yang paling merusak negeri ini, yang terjadi pada kurun waktu tahun 2014?

(jawaban pendek, tak lebih dari 10 kata) 
--Silahkan--," tulis Mustofa.

Capture Twitter @AkunTofa/ @murawaty, Rabu (16/1/2019).
Capture Twitter @AkunTofa/ @murawaty, Rabu (16/1/2019). (Twitter @AkunTofa/ @murawaty)

Tampak seorang warganet dengan akun Twitter @murawaty memberikan jawaban.

Akun tersebut memberikan jawaban terkait tingkah Prabowo Subianto yang bersujud saat mengetahui menang quickcount pada Pilpres 2019.

"KALAH... tapi Sujud syukur...," tulis akun @murawaty.

Mengetahui hal tersebut, Mustofa Nahrawardaya kembali membalas warganet tersebut.

Mustofa menjelaskan terkait sikap Prabowo tersebut.

Ia berujar bahwa mendapatkan amanah itu berat.

Lebih lanjut Mustofa memberikan contoh Presiden Jokowi yang mendapatkan amanah.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved