Berita Eksklusif
VIDEO - Jejak Mas'ud Brothers di Kancah Politik, Berawal dari Pengusaha Minyak
Keluarga Masud Bersaudara atau Masud Brothers kini menjadi pembicaraan di kalangan elit politik Kalimantan Timur.
Penulis: tribunkaltim | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Keluarga Mas'ud Bersaudara atau "Mas'ud Brother" kini menjadi pembicaraan di kalangan elit politik Kalimantan Timur.
Bagaimana tidak, keluarga yang dikenal sebagai pengusaha minyak dan gas ini mulai terjun ke dunia politik.
Pada Pemilu 2019, kakak beradik Hasan Mas'ud dan Rudi Mas'ud maju sebagai Caleg DPRD Provinsi Kaltim dan DPR RI.
Sosok Rudi Mas'ud melenggang ke Senayan (DPR RI) dan mencatatkan diri sebagai caleg DPR RI dengan raihan suara terbanyak 128.910 pemilih.
Dengan perolehan suara itu, Rudi dinyatakan lolos ke DPR RI dari Partai Golkar Dapil Kaltim. Keberhasilan Rudi diikuti sang kakak, Hassanuddin (Hasan) Mas'ud yang lolos ke DPRD Provinsi Kaltim Dapi Balikpapan. Hasan meraih 19.959 suara.
Sebelumnya, dua anggota keluarga Mas'ud lainnya, yakni Rahmad Mas'ud sudah terlebih berhasil terpilih sebagai Wakil Walikota Balikpapan mendampingi Walikota Rizal Effendi.
Adiknya, Abdul Gafur Mas'ud (AGM) belum lama ini dilantik menjadi Bupati Penajam Paser Utara.
Secara eksklusif kepada Tribun Kaltim, Rudi menceritakan, sebelum memutuskan terjun ke dunia politik, sudah diskusi dengan keluarga besar Mas'ud.

Diskusi untuk berbagi tugas, mengisi berbagai posisi strategis sebagai kepala daerah dan legislator di Karang Paci (DPRD Kaltim) sampai Senayan (DPR RI).
"Tujuannya, supaya simbiosis mutualisme. Kebijakan terintegrasi dan terkoneksi dari kabupaten/kota, provinsi sampai DPR RI. Syukur-syukur, aspirasi yang di Senayan bisa dibawa ke Kaltim," kata Rudi saat berbincang dengan Tribun, Sabtu (25/5) dini hari di galangan kapal tanker PT Barokah Perkasa Group, di Pulau Atas.
Rudi mencontohkan, pengalaman sang adik, AGM sebagai Bupati PPU yang mampu menelurkan kebijakan pendidikan gratis. Mulai sepatu sampai biaya sekolah, ditanggung negara.
Hal ini, sesuai cita-citanya, mendorong kemajuan pendidikan masyarakat Kaltim. Ia menilai, selama ini banyak calon pekerja di Kaltim kalah bersaing dengan pekerja luar, karena kurang kemampuan dan strata pendidikan.
"Hanya selembar legitimasi dari seorang Bupati bisa merasakan manfaat masyarakat di seluruh PPU. Bayangkan, jika ini bisa dirasakan di Kaltim, sebagai konstituen kami," katanya dengan nada lantang.
Karena itu, Rudi enggan disebut, bahwa keluarga besarnya hendak membangun dinasti politik di Kaltim.
Baginya, yang dinamakan dinasti politik itu diturunkan dari keturunan. Sementara, mereka terpilih sebagai eksekutif dan leglislatif melalui pemilihan demokratis.