Buaya Sering Muncul di Permukiman Warga Kota Bontang, Ini Penjelasan dari Petugas Balai TNK

Kehadiran buaya di permukiman di Kota Bontang kian intes. Petugas Balai TNK menduga ada yang terjadi pada ekosistem buaya di muara

Editor: Rafan Arif Dwinanto
tribunkaltim.co/Ichwal Setiawan
DIEVAKUASI — Petugas Balai Taman Nasional Kutai (TNK) mengevakuasi buaya berukuran 4 meter usai diamankan petugaa dari kawasan pemukiman di Kampung Nyerakat Kiri, Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG — Kehadiran reptil buaya di permukiman masyarakat di Kota Bontang semakin intens.

Dalam sepekan ini, Balai Taman Nasional Kutai atau Balai TNK telah mengevakuasi 3 buaya.

Petugas Pengendalian Ekosistem Hutan (PEH), Balai TNK di Kota Bontang, Suginur mengatakan kemunculan satwa liar buaya muara di permukiman masyarakat hampir bisa dipastikan lantaran habitat mereka terganggu.

“Tempat mereka mencari makan, bersarang sudah tidak nyaman makanya mereka berpindah,” ujar Suginur kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Minggu (2/6/2019).

Dijelaskan, sejatinya kehadiran buaya di ekosistem menjadi penyimbang rantai makanan di sekitarnya.

Sebagi pemuncak rantai makanan, buaya cukup berperan dalam menjaga keseimbangan populasi hewan di ekosistem.

“Jangan heran nanti kalau buaya tidak ada di ekosistem akan ada satwa lain, seperti biawak ataupun hewan lain yang bakal tumbuh subur karena kehilangan pemangsa alami mereka,” ujarnya.

Pun begitu, kehadiran buaya di kawasan pemukiman perlu menjadi koreksi semua pihak.

Salah satunya, habitat di muara perlu menjadi perhatian bersama.

Sebab, daya jelajah buaya hingga ke permukiman warga Kota Bontang patut menjadi pertanyaan.

Pasalnya, habitat alami hewan ini berada di muara bukan di hulu sungai.

“Apakah karena makanan mereka di muara habis atau memang habitatnya yang rusak di muara, karena kalau sampai ke Kanaan (hulu) itu cukup jauh,” pungkasnya.

Lagi, Buaya Raksasa Dievakuasi dari Nyerakat Kiri, Khawatir Cari Mangsa Besar

Kisah Kakek Odik Melawan Buaya Muara Ganas hingga Tangannya Terpaksa Diamputasi

Satwa liar  seekor buaya berukuran raksasa kembali dievakuasi petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kota Bontang, Minggu (2/6/2019).

Buaya berukuran 4 meter ini ditangkap petugas setelah terjerat di sungai kecil di Kampung Nyerakat Kiri, Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan.

EVAKUASI — Satwa dilindungi buaya muara berukuran besar dievakuasi petugas Disdamkartan dari sungai kecil di Kampung Nyerakat Kiri. Reptil ini rencanaya tak dilepasliarkan ke habitat sebab ukuran yang terlalu besar
EVAKUASI — Satwa dilindungi buaya muara berukuran besar dievakuasi petugas Disdamkartan dari sungai kecil di Kampung Nyerakat Kiri. Reptil ini rencanaya tak dilepasliarkan ke habitat sebab ukuran yang terlalu besar (TribunKaltim.Co//HO DISDAMKARTAN)

Buaya seperti ini merupakan  kali kedua yang dievakuasi petugas, sepekan lalu di lokasi yang sama petugas juga telah mengevakuasi buaya namun berukuran lebih kecil.

Dari sumber tribunkaltim.co, buaya ini awalnya  tersangkut tali yang berada di sungai. Warga yang menyadari kehadiran satwa ini langsung menghubungi petugas untuk dievakuasi.

Menggunakan alat tangkap sederhana, 10 orang petugas segera melakukan evakuasi. Sempat berontak, namun buaya ini berhasil dijinakkan, kemudian diserahkan ke Balai Taman Nasional Kutai (TNK).

EVAKUASI — Satwa dilindungi buaya muara berukuran besar dievakuasi petugas Disdamkartan dari sungai kecil di Kampung Nyerakat Kiri. Reptil ini rencanaya tak dilepasliarkan ke habitat sebab ukuran yang terlalu besar
EVAKUASI — Satwa dilindungi buaya muara berukuran besar dievakuasi petugas Disdamkartan dari sungai kecil di Kampung Nyerakat Kiri. Reptil ini rencanaya tak dilepasliarkan ke habitat sebab ukuran yang terlalu besar (TribunKaltimm.CO/HO DISDAMKARTAN)

“Tapi kata warga masih ada buaya lagi di kawasan ini,” ujar Koordinator Lapangan, Danton Norman.

Sementara itu, Kepala Balai TNK Nur Fitria melalui Petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH), Dedi Setiawan mengatakan buaya ini rencananya tak bakal dilepaslirkan ke habitat.

Sebab, ukuran yang jumbo dikhawatirkan buruan mangsa bukan lagi ikan-ikan di muara atapun sungai namun mangsa yang lebih besar.

“Kami serahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk dikirim ke penangkaran,” pungkas Dedi. (*)

Odik Lolos dari Terkaman Buaya di Sangatta

Odik Sudirman (72), warga Desa Bumi Rapak SP 2, Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur lolos dari terkaman buaya muara di Sungai Kaubun, Jumat (24/5) sore.

Padahal, gigi runcing buaya yang diperkirakan memiliki panjang 1,5 meter mencengkeram kuat lengan kiri kakek tua tersebut.

Berkat kekuatannya, Odik bisa membuat cengkeraman itu melemah dan buaya tersebut kabur. Peristiwa tersebut menurut Itik, istri Odik terjadi saat ayah empat anak perempuan itu sedang memancing.

Saat itu kondisi sungai sedang banjir. Tiba-tiba, terdengar suara,"blurp" di dekat Odik.

"Dengan suara di air, blurp. Bapaknya (Odik) pikir, ada ikan besar. Tak tahunya, dari air langsung muncul buaya yang siap menerkam dengan mulut menganga. Buaya tersebut mengincar leher bapaknya. Tapi ditangkis dengan tangan kiri. Jadi tangan kirinya yang diterkam," ungkap Siti seperti diceritakan Odik padanya.

Seekor buaya sepanjang 1,5 meter ditangkap warga di bawah kolong rumah warga jalan AM Sangadji, gang 1, Samarinda, Jumat (19/4/2019)
Seekor buaya sepanjang 1,5 meter ditangkap warga di bawah kolong rumah warga jalan AM Sangadji, gang 1, Samarinda, Jumat (19/4/2019) (TRIBUN KALTIM/ Nalendro Priambodo)

Odik sempat jatuh ke sungai dan bergulat dengan buaya. Karena tangannya dicengkram cukup kuat. Ia tak bisa menarik tangan kiri, karena sakit dan khawatir putus.

"Bapaknya ikutin aja pergerakan buaya itu di sungai. Sempat berguling di air juga. Sambil mencari matanya. Karena katanya kelemahan buaya ada pada matanya. Begitu dapat matanya, langsung ditusuk pakai tangan," bebernya.

Usai menusuk mata buaya, cengkraman pun melemah. Odik berhasil menarik tangannya. Sementara buaya yang menerkamnya berangsur hilang di perairan. Ia pun berteriak meminta tolong dan akhirnya diselamatkan warga setempat.

"Kami sangat bersyukur, Bapak masih bisa selamat dari terkaman buaya," timpal Siti, sang anak. Diakui Siti, sungai tempat bapaknya memancing sudah lama tidak ada buaya.

Warga tangkap buaya muara di anak sungai Somber, Balikpapan
Warga tangkap buaya muara di anak sungai Somber, Balikpapan (tribun kaltim/basir daud)

Odik Sudirman Korban Diterkam Buaya Kutai Timur, Kondisi Kini Kabarnya Jalani Operasi Amputasi

VIDEO - Tangannya Diterkam Buaya Muara, Begini Cara Odik Selamatkan Diri dari Terkaman Buaya

Beberapa waktu lalu, ada ibu-ibu lagi mandi juga diserang buaya muara. Ada juga yang lagi mancing. Tapi dua tahun belakangan ini sudah tidak pernah ada lagi.

"Dulu memang ada. Sering menyerang warga juga. Tapi sudah beberapa tahun ini tidak pernah ada. Baru kemarin saja dan tiba-tiba bapak saya yang jadi korban," ungkapnya. (*)

Subscribe official YouTube Channel

BACA JUGA:

Ramalan Zodiak Hari Ini Minggu 2 Juni 2019, Aquarius Sensitif, Sagitarius Paceklik Hubungan Asmara

Persaingan SBMPTN 2019 di 3 PTN dan 7 Prodi Ini Diprediksi Sangat Ketat, Prediksi UTBK Minimal 700

TERPOPULER - Andai Jokowi-Maruf Dilantik jadi Presiden RI? Dijawab Rocky Gerung Pakai 3 Kata Ini

Air Mata Jatuh di Kening Ani Yudhoyono Lalu SBY Bisikkan Ini, 'Memo, Kami Semua Ada di Sini'

Kenali Kanker Darah, Penyebab, Gejala, hingga Pencegahan, Penyakit yang Renggut Nyawa Ani Yudhoyono

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved