Media Sosial

Hari Ini, Dua Informasi Hoax Meresahkan Samarinda, Mulai dari Penyebab Banjir Hingga Kebakaran

Seperti yang terjadi di Kota Samarinda, tak luput dari beredarnya informasi hoax yang disebarkan pihak tak bertangungjawab.

Penulis: Cornel Dimas Satrio | Editor: Budi Susilo
Intisari
Hari Ini, Dua Informasi Hoax Meresahkan Samarinda, Mulai dari Penyebab Banjir Hingga Kebakaran 

Kabar tersebut lantas meresahkan masyarakat Samarinda. Sebab dengan intensitas hujan yang tinggi, jika pintu air Bendungan Benanga dibuka, maka banjir akan meluas hingga ribuan jiwa yang terdampak.

Informasi tersebut turut meresahkan Pemkot Samarinda.

BENDUNGAN BENANGA - Warga melintasi jembatan Waduk Benanga yang dibangun Dinas PU Pemda Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (6/5/2014). Bendungan Benanga di jalan Joyo Mulyo Lempake Samarinda Utara, Kota Samarinda selain tempat menampung air irigasi sawah, juga berpotensi menjadi tempat wisata.
BENDUNGAN BENANGA - Bendungan Benanga di jalan Joyo Mulyo Lempake Samarinda Utara, Kota Samarinda selain tempat menampung air irigasi sawah, juga berpotensi menjadi tempat wisata. (TRIBUNKALTIM/NEVRIANTO HP)

Sekertaris Pemkot Samarinda, Sugeng Chairuddin, bahkan harus turun ke lapangan memastikan kabar dibukanya pintu air Bendungan Benanga sebagai penyebab banjir di sejumlah pemukiman.

Berdasarka pantauan Sugeng Chairuddin di lapangan, meteran air masih di tahap siaga yang menunjukkan warna kuning.

Memang, dengan adanya hujan beberapa hari terakhir mendorong ada peningkatan debit air yang masuk dan keluar bibir Bendungan Benanga.

Namun Sugeng Chairuddin menegaskan, pintu air Bendungan Benanga tidak dibuka.

"Debit air meningkat, tapi bendungan tak dibuka," ujar Sugeng Chairuddin.

MENINJAU BANJIR - Sekdakot Sugeng Chairuddin, Kapolsek Sungai Pinang, Kompol Nono Rusmana (pakai perahu) didampingi ketua RT 37 meninjau banjir kawasan Perumahan Bengkuring Kelurahan Sempaja Timur, Samarinda Utara Kalimantan Timur, Sabtu( 8/6/2019). Kepolisian menyiagakan personel di kawasan banjir.
MENINJAU BANJIR - Sekdakot Sugeng Chairuddin, Kapolsek Sungai Pinang, Kompol Nono Rusmana (pakai perahu) didampingi ketua RT 37 meninjau banjir kawasan Perumahan Bengkuring Kelurahan Sempaja Timur, Samarinda Utara Kalimantan Timur, Sabtu( 8/6/2019). Kepolisian menyiagakan personel di kawasan banjir. (TRIBUN KALTIM / NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

Dari data yang ia peroleh, seyogyanya kawasan tersebut menampung air mencapai 1,300 hektar persegi.

Namun, karena pendangkalan sedimentasi, areal yang tergenang menurun drastis.

Akibatnya, air yang harusnya ditampung dan perlahan lahan dilepaskan, langsung meluncur ke kawasan yang lebih rendah.

"Sekarang paling banyak 24-25 hektar saja (yang masih tergenang), artinya tinggal 20 persen saja," kata Sugeng Chairuddin

Kabar Hoax Bendungan Benanga bukan kali pertama

Kepala Seksi Operasional dan Pemeliharaan, Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, Arman Effendi, tertawa menanggapi kerap munculnya hoaks pintu air Bendungan Benanga dibuka sebagai penyebab banjir.

Menurutnya, kabar demikian muncul karena kurangnya pemahaman masyarakat dan klarifikasi akan fungsi dan kondisi Bendungan Benanga saat ini yang sangat memprihatikan.

Sebagai contoh, Bendungan Benanga didesain menampung aliran air dari Sungai Karang Mumus dan sebagian sungai kecil di sekitaran kawasan, hingga APT Pranoto.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved