Mabes Polri Putar Video Pengakuan Tersangka, PKS Minta Korban Kerusuhan 22 Mei Diungkap Tuntas
Supaya orang percaya bahwa di Indonesia hukum ditegakkan sesuai dengan prinsip keadilan dan kebenaran, dan bukan karena framing politik dan politisasi
Hingga nama-nama orang yang disuruh melakukan eksekusi di lapangan.
Termasuk juga pemberian uang untuk eksekusi pembunuhan, serta video detail para dalang dan eksekutor bertemu di beberapa lokasi.
Video lengkap jumpa pers yang dilakukan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Muh Iqbal bersama jajaran Polri dan dari unsur TNI yang diwakili Kapuspen TNI Mayjen Sisriyadi di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/6/2019) bisa disaksikan di sini.
Pengakuan Tersangka
Inilah rangkuman pengakuan para tersangka eksekutor Wiranto Cs.
Nama Mayjen (Purn) Kivlan Zen terus disebut oleh tiga tersangka perencana pembunuhan terhadap 4 tokoh nasional dan satu tokoh dari lembaga survei.
Dalam pengakuan ketiga tersangka ini, Kivlan Zen disebut sebagai sosok yang memberi perintah.
Bahkan Kivlan memberikan sejumlah uang bagi para tersangka untuk membeli senjata api serta melakukan 'pengintaian' rumah dari seorang tokoh dari lembaga survei.
Baca: Yunarto Wijaya jadi Target Pembunuhan Aksi Kerusuhan 22 Mei, Dirinya Tulis Sudah tak Ada Dendam Lagi
Baca: Mantan Anggota Tim Mawar Sangkal Terlibat Kerusuhan 22 Mei di Bawaslu, 'Saya Tidak Pernah Ikut'
Baca: Kepolisian Beberkan Peran Kivlan Zen dalam Dugaan Pembunuhan, Kucurkan Dana Rp 150 Juta tuk Hal Ini
Hal tersebut diungkapkan para tersangka melalui video yang ditayangkan dalam konferensi pers yang digelar Mabes Polri di kantor Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Selasa (11/6/2019).
Berikut pengakuan para tersangka eksekutor Wiranto Cs yang dirangkum Tribunnews.com:
1. HK alias Iwan

Dalam pengakuannya, HK alias Iwan diamankan polisi pada 21 Mei 2019 terkait ujaran kebencian serta kepemilikan senjata api.
"Penangkapan juga ada kaitannya dengan senior saya, jenderal saya, yang saya hormati dan saya banggakan, yaitu Bapak Mayjen Kivlan Zen," kata HK.
HK menceritakan, pada Maret 2019, ia bersama Udin dipanggil Kivlan Zen untuk bertemu di daerah Kelapa Gading.
Dalam pertemuan tersebut, HK diberi uang senilai Rp 150 juta untuk membeli senjata api, yaitu dua pucuk senjata laras panjang dan dua pucuk senjata pendek.