Kembali Berjualan, Pedagang Rujak Cingur yang Viral Beberkan Perjalanan Panjang Usahanya
Seorang penjual rujak cingur di Surabaya sempat diperbincangkan secara luas di media sosial.
"Saya diteror lewat telepon lebih 20 kali. Orang yang meneror itu pakai nomor gonta-ganti, kadang pakai private number," jelasnya.
Dagangan Mella juga didatangi Satpol PP, pejabat kelurahan, hingga kepolisian.
Ia diminta untuk pindah dan berjualan di depan rumah kosong di Jalan Raya Wiguna Timur, Surabaya.
"Saya malah bersyukur ada video viral. Tapi di video itu isinya enggak benar, gosip semua. Saya dibantu Pemkot Surabaya berjualan di tempat yang lebih bagus," kata Mella.
Pada Selasa (11/6/2019) kemarin, Mella memang tidak berjualan.
Ia mengaku tidak enak badan dan mendapat banyak teror.
"Tapi saya enggak takut, saya tetap berjualan. Karena pelanggan saya banyak. Dengan adanya video itu, masih ramai tetap banyak yang mendukung. Pembeli juga enggak kaget dengan harga segitu," kata dia lagi.
20 tahun jual rujak cingur
Mella menjelaskan, ia berjualan rujak cingur sudah berjalan sekitar 20 tahunan.
Saat awal merintis, Mella menjual rujaknya seharga Rp 7.500. Setelah mulai banyak pembeli, rujaknya pun dinaikkan secara berkala, mulai seharga Rp 15.000, Rp 25.000, Rp 35.000, Rp 55.000, hingga terakhir Rp 60.000.
"Saya jual dengan harga Rp 60.000 ini sudah lima tahun lalu. Pembeli juga tidak pernah keberatan dengan harga segitu, baru kemarin-kemarin saja terus diviralkan," kata dia.
Menurut Mella, rata-rata para pembelinya merupakan kelas menengah atas. Sebab biasanya para pembeli menggunakan mobil.
Pegawai pemerintahan dan kepolisian juga disebut sering membeli rujak cingur miliknya.
"Bahkan ada yang sekali beli 10 porsi dibungkus," ujarnya.
Selain menjual rujak cingur seharga Rp 60.000, Mella juga menjual rujak petis tanpa kacang dengan harga sama.