Pilpres 2019
Prabowo Subianto Sikapi Hasil Putusan Mahakamah Konstitusi, Sikap Tenang Berpikir Demi Bangsa Negara
Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya & calon wakil presiden Sandiaga Uno memutuskan untuk menempuh di Mahakamah Konstitusi soal Pilpres 2019.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Sebentar lagi akan ada keputusan Mahakamah Konstitusi soal hasil Pilpres 2019 yang diajukan oleh Prabowo Subianto berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Kubu Prabowo Subianto merasa belum menerima ada dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Pilpres 2019 karena itu ajukan gugatan ke Mahakamah Konstitusi belum lama ini.
Pascapengumuman Pilpres 2019 sempat membuat panas, ada aksi demonstrasi yang kemudian ada ujung terjadi kerusuhan.
Nah, kali ini Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya dan calon wakil presiden Sandiaga Uno telah memutuskan untuk menempuh jalur hukum.
Meja hijau yang jadi perjuangan ialah terkait sengketa hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden atau Pilpres 2019 yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU beberapa waktu lalu.
Karena itu, Prabowo Subianto pun meminta para pendukungnya bersikap dewasa dan tenang dalam menyikapi apapun keputusan Mahkamah Konstitusi atas sengketa tersebut.
"Kita percaya pada hakim MK, Mahakamah Konstitusi, apapun keputusannya kita sikapi dengan dewasa, tenang, berpikir untuk kepentingan bangsa dan negara," kata Prabowo Subianto.
"Itu sikap kami dan permohonan kami. Percayalah niat kami untuk kepentingan bangsa negara, umat dan rakyat," ujar Prabowo Subianto lagi melalui video yang diterima Kompas.com, Selasa (11/6/2019).
Karena itu, Prabowo Subianto, Minta Pendukungnya Tidak Hadir di Sekitar Mahakamah Konstitusi Selama Sidang Sengketa Pilpres 2019.
Ketua Umum Partai Gerindra itu pun meminta para pendukungnya agar tidak menggelar aksi unjuk rasa atau demonstrasi di Mahakmah Konstitusi saat sidang sengketa hasil Pilpres 2019.
Dan Prabowo Subianto, mengatakan, sudah ada delegasi yang mendampingi tim hukum pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dalam sidang Mahakamah Konstitusi tersebut.
Selain itu, ia juga ingin menghindari provokasi dan fitnah terkait Pilpres 2019.
Dan Prabowo Subianto menekankan, sejak awal dirinya dan Sandiaga Uno berpandangan bahwa aksi menyatakan pendapat di muka umum harus dilaksanakan dengan damai dan anti kekerasan.
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa menolak hasil pemilu di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada 21 hingga 22 Mei lalu berujung kerusuhan.
"Kami sama sekali tidak ingin ada kerusuhan apapun di negara ini, bukan seperti itu penyelesaiannya. Karena itu saya dan Sandiaga Uno berharap semua pendukung kami selalu tenang dan sejuk, damai dan berpandangan baik serta laksanakan persaudaraan dan semangat kekeluargaan sesama anak bangsa," kata Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menolak hasil rekapitulasi nasional yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno kalah suara dari pasangan calon presiden dan wakil presiden 01, Jokowi-Maruf.
Selisih suara keduanya mencapai 16.594.335.
Adapun Jokowi-Maruf unggul dengan 85.036.828 suara atau 55,41 persen.
Sementara Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, mendapatkan 68.442.493 suara (44,59 persen).
Adapun Mahakamah Konstitusi akan menggelar sidang pendahuluan sengketa hasil pilpres pada 14 Juni 2019.
Menurut jadwal sidang putusan Mahakamah Konstitusi akan digelar pada 28 Juni.
Pribadi Sandiaga Uno Terima Apa pun Mahakmah Konstitusi
Di tempat terpisah, tim Prabowo-Sandi mengajukan gugatan hasil Pilpres 2019 beberapa hari yang lau. Ajuan gugatan ke Mahakamah Konstitusi.
Sebentar lagi akan keluar hasil keputusan gugatan tim Prabowo-Sandi di Mahkamah Konstitusi, atas hasil Pilpres 2019.
Perjalanan Pilpres 2019 dianggap cukup menegangkan, kala ada pascapengumuman hasil pemenang Pilpres 2019 mucul kerusuhan di 21 sampai 22 Mei.
Hasil pengumuman pemenang Pilpres 2019 belum bisa diterima oleh kubu Prabowo-Sandi untuk itulah ajukan gugatan hukum ke Mahkamah Konstitusi.
Nah, satu di antara kandidat dari pasangan Prabowo-Sandi yakni Sandiaga Uno, angkat bicara soal jelang keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi atas Pilpres 2019.
Pria keturunan Gorontalo ini punya pandangan soal sidang gugatan Pilpres 2019.
Saat bersua dengan wartawan, disebutkan oleh Sandiaga Uno, sidang gugatan Pilpres 2019, dirinya akan menerima apa pun itu hasilnya, keputusan Mahkamah Konstitusi merupakan keputusan hukum yang sah.
Tidak hanya itu, Sandiaga Uno, menyatakan, keputusan Mahkamah Konstitusi yang dikeluarkan adalah yang terbaik bagi bangsa Indonesia.
WartaKotaLive melansir Tribunnews.com, Sandiaga Uno berada di Boston, Amerika Serikat, untuk kunjungan singkat urusan keluarga.
Namun, ia sempat berbincang dengan VOA dan mengungkap alasannya menolak hasil Pemilu, malah ajukan gugatan hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi.
Nah, Sandiaga Uno mengatakan, harapan tim kampanyenya dengan menyerahkan persoalan ke Mahkamah Konstitusi, adalah memperbaiki hal-hal yang sangat mendasar
Supaya, masalah yang ditemukan di lapangan tidak berulang dan demi perbaikan demokrasi Indonesia.
"Dengan (mengajukan gugatan ke MK) ini, kita bisa (melakukan) perbaikan (terhadap) sistem demokrasi kita. Kalau kita tidak lakukan ini, kita hanya…”Ya selamat” sehabis itu move on, negeri kita tidak akan memperbaiki sistemnya," kata Sandiaga Uno.
Menanggapi penilaian beberapa pihak bahwa bukti-bukti yang diajukan tim kampanyenya ke Mahkamah Konstitusi tidak kuat, Sandiaga Uno, menyerahkan sepenuhnya kepada MK.
Tetapi ia yakin semua pihak mempunyai keinginan baik untuk memperbaiki sistem demokrasi.
“Kita tunggu nanti, tanggal 28 Juni, apa yang akan menjadi keputusan, dan tentunya kita mengedepankan kepentingan bangsa dan negara"
"Jika ini yang kita kedepankan, hasilnya adalah hasil yang terbaik untuk bangsa Indonesia,” tandasnya.
Selama di Amerika, Sandiaga Uno berlebaran bersama kedua putrinya yang sedang kuliah dan magang.
Setelah delapan bulan berkampanye, ia jeda sejenak untuk meluangkan waktu bersama keluarga, ujarnya.
“Saya gunakan kesempatan untuk bertukar pikiran, mendengar tren terakhir apa saja di Amerika terutama dalam bidang yang saya geluti, entrepreneurship dan teknologi. Amerika kan pusatnya,” tukas Sandi.
Pekan depan, Sandiaga Uno, sudah berada di Jakarta lagi, siap mengikuti persidangan gugatannya.
Sosok Sandiaga Uno, Lebaran 2019 di Amerika
Diberitakan sebelumnya, Sandiaga Uno memilih merayakan hari raya Idul fitri di Amerika Serikat.
Sandiaga berlebaran di luar negeri karena anak-anaknya tidak bisa pulang ke Indonesia.
"Saya kebetulan berlebaran di Amerika Serikat, karena Amyra engga libur karena mengambil summer school dan Atheera magang di sana sehingga tidak bisa pulang," kata Sandiaga Uno, di Media Center Prabowo Sandi, Jalan Sriwijaya, kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, (29/5/2019) lalu.
Nah, Sandiaga Uno, mengatakan ia akan berangkat pada Jumat esok.
Ia akan kembali 2 atau tiga hari setelah Lebaran 2019.
"Di sana (Amerika) juga rencananya bertemu rekan- rekan Indonesia yang sudah janjian, serta sejumlah relawan," katanya.
Kerpergiannya ke luar negeri menurut Sandiaga Uno bergantian dengan Prabowo Subianto.
Saat ini Prabowo sedang berada di luar negeri untuk keperluan pribadinya.
"Info dari beliau disampaikan seperti itu, karena saya bilang saya tidak akan ber Lebaran 2019 di sini (Indonesia), jadi nanti akan bergantian begitu saya pergi Pak Prabowo akan kembali," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul " Prabowo Subianto : Apa Pun Keputusan Mahakamah Konstitusi, Kita Sikapi dengan Dewasa dan Tenang", https://nasional.kompas.com/read/2019/06/12/11154531/prabowo-apa-pun-keputusan-mk-kita-sikapi-dengan-dewasa-dan-tenang.
Penulis : Kristian Erdianto
Editor : Sabrina Asril
Subscribe official YouTube Channel
Baca Juga
BREAKING NEWS: Warga Kota Balikpapan Tewas di Jalan, Motornya Ditendang Lalu Dipukul Pakai Besi
Furry Setya 'Mas Pur' Buka Suara Setelah Nikahi Dwinda Ratna, 'Mending Kelaparan daripada Kehujanan'
Perbincangan Irfansyah dan Kivlan Zen di Mobil, Jamin Istri dan Anak Bila Membunuh Yunarto Wijaya
TERPOPULER - Lolos Dari Aksi Pemerkosaan, Korbannya Nekat Gigit Lidah Hingga Kemaluan Pelaku
TERPOPULER Ifan Seventeen & Citra Monica Divisum atas Laporan Dugaan Perzinaan, Bagaimana Hasilnya?