Pilpres 2019

Partai Demokrat tak Ingin Bubarkan Koalisi, Tetap Setia di Prabowo-Sandi Sampai Akhir Sengketa

Partai Demokrat mendukung Prabowo-Sandi, lanjut Max, keputusan diambil melalui jajak pendapat dalam rapat kerja nasional.

Editor: Budi Susilo
Ambon Ekspress
Ilsutrasi bendera Partai Demokrat 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Kali ini Partai Demokrat menyatakan sikap soal Pilpres 2019 mengenai keutuhan koalisi bersama Prabowo-Sandi

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Max Sopacua mendukung pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Demokrat, Hinca Pandjaitan soal keberadaan Partai Demokrat dalam koalisi pasangan 02, Prabowo-Sandi hingga persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK) selesai.

Max Sopacua pun mengatakan dirinya dan sejumlah tokoh senior Partai Demokrat menolak pandangan mengenai usulan pembubaran koalisi 01, Jokowi-Maruf Amin dan koalisi kubu 02.

“Kami mendukung statement Sekjen bahwa Partai Demokrat tetap dalam 02 sampai persoalan di MK selesai,” tambahnya.

Max dapat memahami apabila ada segelintir politisi Partai Demokrat yang tidak menyukai kehadiran Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD).

“Kehadiran kami seolah-olah dari Anas dan Marzuki, itu fitnah. Bertemu mereka saja saya tidak pernah. Sekarang berkembang seakan-akan kami mewakili Anas dan Marzuki. Kami hanya punya satu prinsip Partai Demokratharus diselamatkan,” jelas Max.

Ia pun meminta, para politisi Partai Demokrat tidak membawa-bawa nama partai.

Saat Partai Demokrat mendukung Prabowo-Sandi, lanjut Max, keputusan diambil melalui jajak pendapat dalam rapat kerja nasional.

"Jika dukugan itu akan dicabut, maka diperlukan surat yang diketahui oleh pengurus Partai Demokrat daerah," jelasnya.

Desakan KLB

Sejumlah pendiri dan senior Partai Demokrat mendorong partai berlambang bintang mercy tersebuti untuk segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).

Pendiri dan senior yang mendorong dilaksanakan KLB tersebut diantaranya Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Max Sopacua, Ahmad Mubarok, Ahmad Jaya, dan Ishak.

"Untuk itu kami menetapkan momentum puncak GMPPD dengan menyiapkan, mendorong, dan melaksanakan suksesnya Kongres Luar Biasa," kata Max Sopacua saat memberikan keterangan pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2019).

Max Sopacua mengaku langkah tersebut harus diambil lantaran pihaknya prihatin dengan anjloknya perolehan suara Demokrat dalam Pemilu Legislatif 2019.

Ia merinci dari 10,9 persen pada tahun 2014 lalu menjadi 7.7 persen pada tahun 2019.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved