Perampok Bermobil Beraksi di Delapan TKP, Empat di Muara Wahau Empat di Bengalon
“Untuk sementara ini, pengakuan mereka ada 8 TKP. 4 di Bengalon, dan 4 di Muara Wahau. Modusnya serupa. Berpura-pura menjadi kendaraan travel
lihat foto
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA – Hasil pendalaman kasus perampokan bermobil yang terjadi di Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, cukup mencengangkan.
Para tersangka ternyata tak hanya melakukan aksinya pada korban Naharia (48), warga mess PT Anugerah Energitama Divisi VIII Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon. Tapi dilakukan pada beberapa korban lainnya di beberapa tempat di wilayah Kabupaten Kutai Timur.
Kapolres Kutai Timur AKBP Teddy Ristiawan didampingi Kapolsek Bengalon AKP Ahmad Abdullah mengatakan hasil pemeriksaan para tersangka, diakui ada delapan TKP lain yang menjadi tempat perampokan.
Yakni empat TKP di Kecamatan Bengalon dan empat TKP lainnya di Kecamatan Muara Wahau.
“Untuk sementara ini, menurut pengakuan mereka ada delapan TKP. Empat di Bengalon, dan empat di Muara Wahau. Modusnya serupa. Berpura-pura menjadi kendaraan travel yang mengangkut penumpang menuju Sangatta, Samarinda hingga Balikpapan.
Mereka mengambil barang berharga milik para korban di pertengahan jalan dengan menggunakan senjata tajam untuk mengancam,” ungkap Kapolsek Bengalon AKP Ahmad Abdullah, Kamis (13/6/2019).
Jumlah TKP tersebut, menurut Kapolsek Bengalon AKP Ahmad Abdullah, masih sementara. Karena sampai saat ini, tim penyidik masih terus melakukan pendalaman kasus.
Sebab, melihat dari jumlah barang bukti yang ada diduga korban komplotan ini tak sedikit. “Itu masih sementara. Karena tersangka masih mengingat-ingat dimana lagi pernah melakukan perampokan,” ujar Kapolsek Bengalon AKP Ahmad Abdullah.
Baca Juga:
Empat Tersangka Perampok Bermobil di Bengalon Dijerat Pasal Berlapis
Satpol PP Kutim Garuk PKL di Atas Trotoar, Sudah Diimbau Sebelumnya
Seperti diketahui, jajaran Polsek Bengalon berhasil mengungkap komplotan pelaku perampokan menggunakan kendaraan roda empat dengan modus sebagai travel antar kecamatan dan kota. Mereka mengelabui korban dan mengajak korban menumpang kendaraannya hingga ke tujuan.
Namun, belum sempat sampai di tujuan, barang berharga milik korban dipreteli. Mereka tak segan-segan mengeluarkan pisau dan badik untuk mengancam para korbannya.(sar)
Subscribe official YouTube Channel
