Bukan Kabur dari Nusakambangan, Johny Indo Ungkap Hal yang Paling Disesali dari Masa Lalunya
Mantan perampok legendaris Johny Indo pernah buka-bukaan soal masa lalunya hingga kehidupannya sekarang.
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Baca juga:
5 Fakta Kasus Video Panas Pelajar SMK Bulukumba Viral, Pemeran Wanita: Janganko Kasi Nyala Blitz
Waduh Caleg Ini Tertangkap Merampok Secara Berkelompok, Alasannya untuk Biaya Politik
VIRAL Polwan Dilamar Kekasih Bawa Uang Panaik Ratusan Juta, Tanah, hingga Kuda, Keluarga Buka Suara
Lelaki kelahiran Garut, Jawa Barat itu tak menampik bahwa aksi perampokannya terinspirasi dari film Robin Hood.
"Pertama kali terinspirasi nonton (film) Robin Hood, Si Pitung, lihat para legend. Orang dulu gini ya bela rakyat," katanya.
Johny Indo mengaku target perampokannya rata-rata adalah toko emas.
Sebab, toko emas lah yang menurutnya paling mudah dibobol. Beda dengan money changer dan rumah pribadi, yang kerap memakai jasa sekuriti.
Selama melancarkan aksinya, Johny Indo tak pernah bercerita kepada keluarganya.
"Saat itu keluarga gak tahu, saya sangat merahasiakan," katanya.
Lalu, berapa jumlah anak buah Johny Indo sekali merampok?
"Sebetulnya banyak, tapi saya katakan 12 orang. Saya pilih-pilih, pakai ilmu kejiwaan. Saya pelajari, ini orang yang bakal mau mati duluan yang mana. Yang wajahnya seger yang mana," bebernya.
Tidak jarang, hasil dari perampokan itu dia bagikan kepada kaum miskin yang membutuhkan.
Itulah sebabnya Johny Indo juga dijuluki sebagai Robin Hood-nya Indonesia.
Pada Mei 1982, Johny Indo bersama 34 napi lainnya kabur dari Lapas Nusakambangan.