Ungkap Hal Lain, Keluarga Bantah Hamil dan Minta Dinikahi, Ini 6 Fakta Baru Pembunuhan Vera Oktaria

Prada DP, terduga pelaku pembunuhan Vera Oktaria telah ditangkap.Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, ada sejumlah hal baru yang terungkap

Penulis: Doan Pardede | Editor: Rita Noor Shobah
Tribunstyle/Kolase Facebook
Vera Oktaria dan Prada DP diketahui memang telah menjalin hubungan asmara sejak duduk di bangku SMP. 

TRIBUNKALTIM.CO - Prada DP terduga pelaku pembunuhan Vera Oktaria berhasil ditangkap Kamis (13/6/2019).

Prada DP terduga pelaku pembunuhan Vera Oktaria ditangkap saat bersembunyi di kawasan Provinsi Banten tepatnya di Kota Serang.

Kini, Prada DP terduga pelaku pembunuhan Vera Oktaria sudah diamankan di Denpom SWJ Palembang guna menjalani pemeriksaan.

Prada DP terduga pelaku pembunuhan Vera Oktaria sendiri sempat dimunculkan sebelum akhirnya dibawa masuk kembali.

Tampak penampilan wajah Prada DP Terduga pembunuhan Vera Oktaria terlihat segar dan bugar.

Prada Deri Permana berhasil diamankan Den Intel Kodam II Sriwijaya dan Denpom II/4 di padepokan Monghiang yang dipimpin Abuya Haji Sar'i di Serang Banten, Kamis (13/6/2019).

Hal ini terungkap pada rilis yang digelar di Mako Pomdam II Sriwijaya jalan Merdeka, Jumat (14/6/2019).

"Yang bersangkutan, pada tanggal 8 Mei meninggalkan penginapan Sahabat Mulia Sungai Lilin dan langsung menuju Lampung dengan menggunakan bus.

Namun di tengah perjalanan dia sempat berbincang dengan penumpang di sebelahnya dan mengatakan kalau ingin mempelajari agama lebih mendalam," ucap Kapendam II Sriwijaya Kol Inf Djohan Darmawan, didampingi Danpomdam Kol CPM Donald Siagian dan Asintel Kasdam II Sriwijaya Kol Inf Safta F

Lanjutnya, orang tersebut lantas mengarahkan Deri untuk pergi ke padepokan Monghiang di Serang Banten.

Sesampainya di padepokan, kehadiran Deri langsung disambut baik oleh Abuya Haji Sar'i sebagai pemimpin padepokan.

"Pemimpin padepokan tersebut tidak tahu kalau orang itu selama ini kita cari-cari," ucapnya.

Terhitung sejak kasus ini terjadi, pihak Kodam II Sriwijaya terus melakukan pengejaran.

Termasuk dengan mengumpulkan informasi dari keluarga Vera dan Deri.

"Kita tracking dan akhirnya kita mendapat informasi bahwa Deri ada komunikasi dengan bibinya. Inilah yang menjadi awal mengungkap kasus ini. Kami terus berupaya melakukan penangkapan terhadap saudara Deri berkat upaya dari petugas dari kodam II Sriwijaya," tuturnya.

 Saat diamankan, sama sekali tidak ada perlawanan dari Deri.

"Atas perintah Pangdam, Deri segera kita bawa ke Palembang untuk segera diproses,"ujarnya.

Untuk sementara, Deri ditahan di sel Mako Pomdam II Sriwijaya jalan Merdeka.

Berikut sejumlah fakta terbaru seputar kasus pembunuhan disertai mutilasi Vera Oktaria yang sudah dirangkum TribunKaltim.co dari Tribun Sumsel, Kompas.com, Tribunnews.com dan sumber lainnya :

1. pelaku kaget mendengar korban hamil 2 bulan

Orang Tua <a href='https://kaltim.tribunnews.com/tag/prada-dp' title='Prada DP'>Prada DP</a> Siap Serahkan Putranya yang Diduga Sebagai Pelaku Mutilasi Kasir Indomaret Jika Terbukti Bersalah

Prada Deri Pramana atau Prada DP saat ini masih menjalani pemeriksaan di Detasemen Polisi Militer (Denpom) II Sriwijaya, Jumat (14/6/2019).

Dari hasil pemeriksaan sementara, motif pembunuhan yang dilakukan Prada DP lantaran terlibat keributan dengan korban.

Vera Oktaria ingin dinikahi lantaran telah mengandung selama dua bulan.

Komandan Polisi Militer Kodam (Danpomdam) II Sriwijaya Kolonel CPM Donald Siagian mengungkapkan, mulanya Prada DP selama lima bulan menjalani masa pendidikan di Lahat, Sumatera Selatan.

Setelah menempuh masa pendidikan, ia kembali menjalani pendidikan kejuruan Infantri di Baturaja, selama empat bulan.

Namun, pada 3 Mei, Prada DP meninggalkan lokasi tanpa keterangan.

Keberadaan DP dicari para pembina.

Pada 8 Mei, Prada DP ternyata menuju ke Palembang dan mendatangi toko minimarket yang merupakan tempat kerja Vera Oktaria.

Keduanya pun langsung menuju ke Penginapan Sahabat Mulya di Jalan Simpang Hindoli, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

"Korban dijemput tanpa paksaan dan memang sempat berhubungan badan di sana," kata Donald, Jumat (14/6/2019).

Saat berada di sana, Vera meminta kepada Prada DP untuk segera menikahinya.

Sehingga korban dan pelaku akhirnya terlibat keributan.

"Bingung dia (pelaku), kan dia pendidikan awal lima bulan, kok bisa (hamil). Ditambah lagi, masalah pelaku kabur dari lokasi pendidikan juga belum selesai, sehingga ia kalap dan membekap korban sampai tewas," ujar Donald.

Setelah Vera tewas, Prada DP pun kebingungan untuk menghilangkan jejak pembunuhan kekasihnya tersebut.

Dengan kondisi linglung, prajurit itu keluar dan merokok.

Di sana ia melihat gergaji di samping gudang penginapan dan muncul niatan untuk melakukan mutilasi terhadap Fera.

Ia lalu membeli koper di pasar dengan menggunakan sepeda motor korban dengan maksud untuk memasukkan potongan tubuh Fera.

Namun, baru lengan korban terpotong, niat itu ia batalkan.

Prada DP pun akhirnya mencari cara untuk menghilangkan jejak dengan membakar obat nyamuk di dalam kamar.

Namun, upaya itu gagal.

"Sempat beberapa kali ikut tes TNI. Informasi dari dia (pelaku), sebelum masuk TNI memang rencana mau nikah. Tapi Ini baru informasi sepihak," ungkapnya.

Penyidik dari Pomdam II Sriwijaya juga akan meminta hasil penyelidikan awal yang dilakukan oleh Polda Sumsel.

"Apa yang polisi dapatkan, siang ini akan memberikan data awal yang mereka punyai kepada kita. Hari ini juga keluarga korban sudah membuat laporan ke kita. Saya berharap makin cepat makin baik," ujarnya.

2. Peradilan Militer

Tersangka Prada DP Terduga Pembunuhan Vera Oktaria
Tersangka Prada DP Terduga Pembunuhan Vera Oktaria (Tribunsumsel.com/M Fajri)

Donald mengatakan tersangka Prada DP akan menjalani proses persidangan di Pengadilan Militer I-04 Palembang.

Donald menjelaskan, proses persidangan seorang prajurit TNI hampir sama dengan pidana umum.

Hanya saja, ada beberapa hukuman tambahan sebagai prajurit, seperti pemecatan dari satuan.

"Karena dia adalah aparat hukumannya lebih berat lagi. KUHAP dan KUHP juga ada. Sidangnya juga terbuka kok," kata Donald.

Ia mengatakan, mereka belum bisa memastikan apakah nantinya Prada DP akan dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana yang telah menewaskan Vera.

Di mana, pada pasal tersebut, hukuman terberat adalah hukuman mati.

"Tapi kalau dianiaya hingga menyebabkan meninggal Pasal 351 KUHP. Sementara belum ada berencana, jadi memang spontan karena di tuntut menikah. Itu baru pengakuan sementara," ujarnya.

Menurut Donald, Prada DP telah menyesali perbuatannya yang telah tega menghilangkan nyawa Vera.

"Dia itu sudah benar-benar menyesal dan kalut," jelasnya.

3. Pakai Nama Samaran

Nama Oji bin Samsuri digunakan oleh Prada DP selama masa pelarian dan tinggal di salah satu padepokan di Banten selama hampir satu bulan.

Keberadaan Prada DP sebelumnya terlacak oleh timsus Denpom II/ Sriwijaya setelah ia melakukan komunikasi dengan bibinya yang berada di Kabupaten Betung, Banyuasin, Sumatera Selatan pada hari Rabu (12/6/2019).

Dari informasi tersebut, petugas langsung melakukan pengecekan dan mendapati posisi Prada DP di salah satu padepokan di Banten.

“Selama tinggal di Padepokan, DP sudah berubah namanya menjadi Oji bin Samsuri”, kata Kapendam II/ Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan, Jumat (14/6/2019).

Djohan menjelaskan, selama tinggal di padepokan Prada DP belajar mengaji.

Namun, pihak pengurus tak mengetahui jika prajurit itu telah menjadi buronan petugas.

"Karena selama dipadepokan dia tidak mengaku anggota TNI. Dia hanya bilang ingin mendalami ilmu agama. Setelah anggota datang, pihak pengelola baru tahu,"jelasnya.

Nama padepokan ini didapat Prada DP saat mengobrol dengan sesama penumpang di dekatnya saat dirinya kabur ke Lampung.

"Saat ngobrol dengan sesama penumpang mau memperdalam ilmu agama, penumpang itu menyarankan ke padepokan itu. Makanya dia pergi ke sana," ujar Donald.

Dari saran itulah, Prada DP akhirnya menuju ke Banten sebagai tempat pelariannya.

Sampai, di sana beberapa lama ia sempat menelepon sang bibi.

Telepon selular bekas diperoleh DP dibelinya dari saat bus berhenti di Lampung.

Dengan menggunakan ponsel itulah, ia menghubungi sang bibi. (*)

4. Bantahan keluarga korban

Suhartini (50) saat berada di kamar almarhum anaknya Vera Oktaria, Rabu (29/5/2019)
Suhartini (50) saat berada di kamar almarhum anaknya Vera Oktaria, Rabu (29/5/2019) (TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA DWI ANGGRAINI)

Pembunuhan keji yang terjadi kepada Vera Oktaria menimbulkan luka yang mendalam bagi Tini Ibunda Vera.

Bagaimana tidak, anak yang dikasihinya selama ini telah meninggal secara mengenaskan.

Terduga pelakunya tak lain adalah kekasih korban sendiri Prada DP yang dipacari sejak lama.

Tini Ibunda Vera tidak terima atas perlakuan tersangka yang dengan teganya menghabisi nyawa anaknya tersebut.

"Saya menginginkan tersangka dihukum setimpal dengan perbuatannya, minimal nyawa dibalas nyawa," ujarnya.

Apalagi dia sudah tega membunuh anak saya tanpa ampun, dan terstruktur seperti itu.

"Memang sangat sadis cara dia membunuh anak saya ditambah lagi dia melarikan diri membuat keluarga geram," ungkap Tini.

Tetapi keluarga mempercayakan semuanya dengan pihak yang berwajib.

"Insya allah kami percayakan dengan pihak berwajib apapun hukuman yang pantas diterima Prada DP," kata Tini.

Pernyataan Prada Deri Pramana yang mengatakan alasan dirinya menghabisi nyawa Vera Oktaria karena merasa panik saat diajak menikah, langsung dibantah keras oleh keluarga besar korban.

Saat ditemui Tribunsumsel.com di rumahnya yang bertempat di lorong Indah Karya Plaju kota Palembang, Suhartini mengatakan selama ini Vera justru merasa takut dan ingin terlepas dari mantan kekasihnya itu.

"Vera sendiri yang bilang ke saya, dia takut sama Deri. Kalau Vera yang maksa dinikahi, tidak mungkin kalau Deri datang ke rumah, anak saya sampai ketakutan,"ujarnya, Jumat (14/6/2019).

"Hasil visum jelas bilang kalau Vera bersih, tidak ada yang macam-macam. Perasaan saya sebagai ibu juga yakin hal itu, saya kenal sama dia. Jadi nggak mungkin anak saya ada macam-macam,"ujarnya.

Suhartini mengaku sangat ingin keadilan. Dia ingin agar pelaku pembunuh anaknya bisa segera diberi hukuman setimpal.

"Nyawa dibayar nyawa, saya mau pelaku pembunuh anak saya dihukum mati," tegasnya.

Kini, Suhartini mengaku sudah lebih lega. Keadaannya saat ini jauh lebih siap untuk memantau perkembangan kasus pembunuhan anaknya.

"Alhamdulillah sekarang ada anak pertama saya disini. Setidaknya saya jauh lebih kuat sekarang,"kata dia.

Terkuak Motif Prada DP Habisi Nyawa Vera Oktaria; Emosi Tersulut Gara-gara Permintaan Ini. . .

Detik-detik Prada DP Membunuh Kasir Indomaret Vera Oktaria, Sempat Potong Tangan tapi Batal Mutilasi

 

5. Hasil otopsi sebelumnya

Pengakuan Prada DP seputar kehamilan dan adanya persetubuhan hingga permintaan untuk dinikahi jauh berbeda dengan ketarangan polisi.

Di awal kasus pembunuhan terhadap Vera Oktaria ini mencuat, dugaan adanya persoalan asmara memang sudah mengemuka.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dari pihak keluarga bila korban Vera Oktaria meminta putus terhadap Prada DP.

Namun, diduga Prada DP enggan diputuskan Vera.

Dari itulah, pelaku langsung melakukan mengeksekusi korban di dalam kamar penginapan.

"Dari hasil otopsi, sama sekali tidak ada berhubungan badan. Jadi sebelum dibunuh, korban ini terlebih dahulu dianiaya di bagian kepala," ujar Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Senin (13/5/2019).

Meminta putusnya Vera, membuat DP kesal dan dari itulah diduga ia merencanakan untuk melakukan hal tersebut

Sehingga, ia menjemput korban dan membawanya ke Sungai Lilin untuk melancarkan rencananya.

"Sekarang pelakunya masih tunggal. Belum ada pelaku lain. Dari hasil olah tempat kejadian, sidik jari yang ditemukan banyak sidik jari pelaku dan juga korban ini mengalami luka di bagian kepala," ujarnya.

6. Rumah orangtua Prada DP sepi

Pasca ditangkapnya Prada DP, rumah kediaman orang tuanya yang berlokasi di Lorong Taman Bacaan Kelurahan Tangga Takat Kecamatan SU II, Palembang terlihat sepi, Jumat (14/6/2019).

Terlihat pintu rumah dan pagar tertutup.

Hanya dua motor yang terparkir di depan rumahnya tersebut.

Saat Tribunsumsel mendekati rumah tersebut, seorang pria keluar dari dalam rumah.

Namun ia enggan memberi banyak memberikan statement.

"Saya gak tahu, nantilah sedang pening," ujarnya singkat seraya masuk ke rumah kembali sambil menutup pintu.

Salah seorang tetangga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, sejak kejadian tersebut keluarga prada DP memang jarang terlihat keluar.

"Hampir gak pernah keluar lagi sejak itu, mana dulu di rumahnya suka ada penjagaan jadi memang mereka jarang ke luar," katanya.

Sementara itu ketua RT setempat mengatakan belum mengetahui informasi tertangkapnya prada DP.

"Nah saya gak tahu, ini saja saya baru pulang mengatar anak ini memang lagi jam repot soalnya dan saya belum mendengar kabar itu," ungkapnya.

Dikatakannya, hingga saat ini belum terlihat pula petugas yang mendatangi rumah Prada DP.

"Kalau petugas yang pakai seragam rasanya sampai sekarang belum ada yang terlihat," bebernya.

Prada DP Mengaku Berhubungan Badan Sebelum Membunuh Vera Oktaria, Hasil Visum Membuktikan Sebaliknya

Setelah Berhubungan Badan, Prada DP Kaget Dengar Vera Oktaria Hamil hingga Naik Pitam

7. Batal lanjutkan mutilasi karena masih sayang

Seiring ditangkapnya pelaku mutilasi kasir Indomaret, terungkap pula motif serta alasan Prada DP tega menghabisi nyawa Vera Oktaria.

Kompas.com memberitakan bahwa Prada DP mengaku jengah karena Vera Oktaria mendesaknya untuk segera menikahi dirinya.

Desakan itu, menurut Komandan Polisi Militer Kodam (Dapondam) II Sriwijaya Kolonel CPM Donald Siagian, membuat Prada DP emosi.

Ia kemudian membunuh Vera Oktaria ketiak berada di salah satu penginapan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Bukan cuma ingin segera dinikahi, Prada DP mengatakan bahwa Vera Oktaria juga mengaku bahwa ia tengah hamil 2 bulan.

"Korban mengaku hamil dua bulan dan minta dinikahi oleh pelaku.

"Di sana akhirnya terjadi keributan antara korban dan pelaku, karena yang bersangkutan masih dalam tahap pendidikan kejuruan.

"Keributan itu kira-kira (berlangsung) 10 menit, korban dibekap sampai akhirnya meninggal.

"Lalu pelaku ingin menghilangkan jejaknya dengan cara mutilasi," ujar Kolonel CPM Donal Siagian pada media, hari ini (14/6/2019).

Usai menghabisi nyawa Vera Oktaria, Prada DP masih sempat merokok di luar kamar penginapan mereka.

Hal tersebut dilakukannya karena ia merasa kalut.

Lalu, sembari merokok Prada DP melihat ada gergaji di gudang di samping kamar sehingga muncul niatan untuk memutilasi Vera Oktaria.

"Pda waktu dia sudah kalut, dia merokok di luar kamar.

"Di samping kamar itu ada gudang dan terlihatlah ada gergaji sehingga muncul niat memutilasi korban untuk menghilangkan jejak," kata Kolonel CPM Donald Siagian lagi.

Gergaji sudah di tangan, Prada DP kemudian keluar dan membeli koper di pasar.

Sekembalinya dari pasar ia kemudian memotong tangan korban dengan gergaji.

Namun, tak sampai selesai Prada DP memutilasi Vera Oktaria, ia langsung mengurungkan niatnya.

Rasa takut diakui Prada DP bergejolak di dalam dirinya.

Dan lagi, rupanya masiha da perasaan sayang Prada DP kepada Vera Oktaria hingga akhirnya ia menghentikan aksinya tersebut.

"Dia teringat lagi dengan korban dan masih sayang, akhirnya dibatalkan.

"Lalu pelaku keluar kamar dan pergi.

"Itu pemeriksaan sementara," ungkap Kolonel CPM Donald Siagian.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa motif pembunuhan yang diakui oleh Prada DP ini akan diteliti kembali.

Pihak Kodam II Sriwijaya juga akan meneliti kemungkinan keterlibatan orang lain dan saksi yang kemungkinan ada hubungannya dengan pelaku mutilasi kasir Indomaret, Prada DP. (*)

(TribunKaltim.co/Doan Pardede)

Subscribe official YouTube Channel

Baca juga:

LINK LIVE STREAMING & Jadwal MotoGP Catalunya 2019 Akhir Pekan Ini, Rossi Nggak Pede dengan Motornya

VIDEO YouTube Babinkamtibmas Polres Purworejo, Ganjar Pranowo: Dramanya Menarik, Wagu Helm'e

5 Fakta Kasus Video Panas Pelajar SMK Bulukumba Viral, Pemeran Wanita: Janganko Kasi Nyala Blitz

Viral, Pria Desa Ini Beri Mobil dan Motor Untuk Seserahan ke Pengantin Wanita, Berikut Kisahnya

Seleksi Calon Pimpinan KPK, Kapolri Tito Karnavian Sebut 8 Anggota Polisi Siap Mendaftar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved