Curiga, Warga Akhirnya Belah Perut Buaya yang Tampak Buncit, Isinya Mengejutkan dan Buat Merinding
Buaya tersebut ditarik menggunakan tali ke tengah kampung. Warga semakin curiga melihat perut buaya yang membuncit.
Wahyudi mengimbau warga Teluk Lanus agar lebih berhati-hati dalam menyebrangi sungai Lakar.
Sebab, sungai Lakar memang telah menjadi habitat buaya rawa selama ini.
"Saat ini kita melarang warga dan anak -anak untuk bermain-main dulu di sungai," kata dia.
Baca juga :
Seekor Buaya Predator yang Sering Meresahkan Warga Ditangkap Hidup-hidup
Buaya Sering Muncul di Permukiman Warga Kota Bontang, Ini Penjelasan dari Petugas Balai TNK
Ia meminta masyarakat untuk tidak takabur bila datang ke Teluk Lanus.
Masyarakat diharapkan menjaga sopan santun ketika berada maupun melintas sungai ataupun rawa yang ada di Sungai Lakar tersebut.
"Saat ini banyak pendatang baru di Teluk lanus. Masyarakat lokal masih meyakini harus diikuti pantang larang yang ada di kampung itu," kata dia.
Ia meminta pendatang baru di Teluk Lanus untuk menemui penghulu setempat terlebih dahulu.
Kebiasaan adat setempat, pendatang baru harus menjaga sopan santun dan tidak bicara sembarangan.
Kampung Teluk Lanus merupakan kampung terluar di kecamatan Sungai Apit.
Menuju ke sana, harus naik kapal laut dari pelabuhan Tanjung Buton.
Perjalanan kapal kayu dari Buton menuju Teluk Lanus bisa memakan waktu sampai 5 jam.
Akses jalan darat belum sampai ke daerah itu.