Satgas Pamtas
Prajurit Satgas Pamtas Yonif Rider 303 SSM Tiba di Kota Tarakan, 900 Prajurit Amankan Perbatasan
Inilah prajurit TNI dibawa naungan Kodam VI Mulawarman yang di tugaskan sebagai satuan tugas Satgas Pamtas.
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Sebanyak 278 Prajurit Satgas Pamtas RI-Malaysia dari Yonif Raider 303 Ssm tiba di Tarakan pada Kamis, (27/6/2019).
Kali ini pasukan perbatasan Indonesia Malaysia tiba di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.
Ratusan prajurit tersebut disambut oleh sejumlah pejabat tinggi daerah termasuk bupati Malinau, Topan Amrullah yang sekaligus menjadi Irup dalam upacara penyambutan prajurit yang digelar di lapangan Mamburungan, Lantamal 13 Tarakan.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Malinau, Topan Amrullah menyampaikan harapannya agar kedatangan para Prajurit Satgas Pamtas tersebut mampu memberikan dan menggelorakan motivasi rasa cinta tanah air kepada masyarakat.
"Seluruh prajurit yang bertugas agar dapat memberikan wawasan, pelatihan dan pengajaran serta memberikan semangat cinta NKRI khususnya untuk masyarakat perbatasan agar bisa ikut menjaga kedaulatan wilayah Indonesia," katanya.
Seperti diketahui sebelumnya 450 Prajurit Satgas Pamtas dari Yonif Raider 303 SSM/Divif 1 Kostrad akan bertugas di wilayah perbatasan RI - Malaysia yaitu di kabupaten Mahulu dan Malinau.
Disamping itu juga akan ditambah lagi 450 Prajurit dari Yonif Raider 600 Modang yang akan bertugas di wilayah Kabupaten Nunukan yang juga merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia.
Sehingga jumlah keseluruhan prajurit TNI dibawa naungan Kodam VI Mulawarman yang di tugaskan sebagai satuan tugas Satgas Pamtas.

Yakni pengamanan wilayah perbatasan (Pamtas) negara Malaysia dan negara Indonesia mencapai 900 prajurit.
Adapun wilayah perbatasan yang menjadi titik fokus pengaman tersebut diketahui memiliki jarak sepanjang 1038 kilo meter.
Sementara jumlah posko pengamaman yang sudah dibangun mencapai 55 titik.
Masing-masing posko tersebut nantinya akan dilangkahi oleh peralatan tempur serta peralatan penunjang kebutuhan prajurit lainnya.
Sebelumya, pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Subyanto mengatakan prajurit yang dikirim di perbatasan Indonesia Malaysia tersebut nantinya terlibat dalam Satuan Tugas Pengamanan perbatasan Indonesia Malaysia.
Yang memiliki tugas melaksanakan pengecekan patok perbatasan.

Dan mencegah peredaran Narkoba dan penyeludupan barang illegal dari daerah perbatasan.
"Seluruh prajurit yang terpilih sebagai Satgas Pamtas RI Maysia ini sudah dibekali oleh berbagai keterampilan sehingga keberadaan mereka diharapkan mampu memberi efek positif di masyarakat," kata Mayjen TNI Subyanto
Selain itu juga akan terlibat dalam berbagai kegiatan Bakti TNI dengan menjadi guru bantu.