Sejarah Hari Ini

13 Ucapan Selamat Hari Keluarga Nasional atau Harganas yang Diperingati Hari Ini, 29 Juni

Sejarah Hari Ini, setiap tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional atau Harganas.

Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Amalia Husnul A
Twitter kemenpora
13 Ucapan Selamat Hari Keluarga Nasional atau Harganas yang Diperingati Hari Ini, 29 Juni 

TRIBUNKALTIM.CO - Sejarah Hari Ini, setiap tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional atau Harganas.

Tak terasa peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas tahun ini sudah memasuki tahun ke XXVI.

Puncak peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas XXVI tahun 2019 akan diselenggarakan di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan pada 6 Juli 2019.

Namun sebelum puncak acara tersebut, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyelenggarakan pembukaan Pekan Olahraga, Seni dan Kuliner Rakyat (Posekura) Harganas di Kantor BKKBN Pusat, Jakarta (21/6/2019).

"Untuk Posekura Harganas dipertandingkan berbagai lomba, mulai dari volley, tenis meja, badminton, dan futsal. Selain itu juga ada lomba BKKBN Idol, jajanan dengan bermacam kuliner, dan Upacara Bendera dengan Pakaian Adat pada 28 Juni," ujar Sekretaris Utama BKKBN, Nofrijal, seperti dilansir laman resmi bkkbn.go.id.

Logo Harganas XXVI tahun 2019.
Logo Harganas XXVI tahun 2019. (www.bkkbn.go.id)

Peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas XXVI tahun 2019 yang dipelopori BKKBN kali ini mengangkat tema, "Hari Keluarga, Hari Kita Semua".

Lantas, bagaimana sebenarnya sejarah Hari Keluarga Nasional atau Harganas?

Ternyata di balik perayaan Hari Keluarga Nasional atau Harganas tersebut ada beberapa fakta yang menarik.

Berikut empat fakta sejarah lahirnya Hari Keluarga Nasional atau Harganas yang dilansir Grid.ID dan sejumlah sumber lain:

1. Keputusan Presiden

Hari Keluarga Nasional atau Harganas pertama kali diperingati pada tahun 1993 di Lampung.

Sedangkan keputusan Hari Keluarga Nasional atau Harganas menjadi hari penting jatuh pada tahun 2014.

Hal tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 39 Tahun 2014, yang menetapkan Hari Keluarga Nasional atau Harganas diperingati setiap tanggal 29 Juni.

Peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas dimaksudkan untuk mengingatkan pada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara.

Keluarga akan selalu menghidupkan, memelihara dan memantapkan serta mengarahkan kekuatan tersebut sebagai perisai dalam menghadapi persoalan yang terjadi.

Keluarga sebagai soko guru bangsa, keluarga sebagai wadah utama dan pertama dalam membina anak-anak.

2. Sudah Ada Sejak Era Soeharto

Walaupun baru diresmikan di tahun 2014, tetapi peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas sudah dilakukan sejak zaman Presiden Soeharto.

Presiden Soeharto. Gambar diambil pada 15 Januari 1998.
Presiden Soeharto. Gambar diambil pada 15 Januari 1998. (KOMPAS/JB SURATNO)

Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, bahwa pada 29 Juni 1993 telah diperingati Harganas di Lampung.

Upaya tersebut untuk mengingatkan masyarakat Indonesia mengenai arti pentingnya keluarga.

Dimulai dari sebuah keluarga, kita berperan dalam sebuah kemajuan dan persatuan bangsa.

3. Kembalinya Para Pejuang pada Keluarga

Indonesia memang sudah merdeka pada 17 Agustus 1945.

Namun saat itu, Belanda belum mau pergi begitu saja dari Indonesia, sehingga banyak pejuang yang masih harus berjuang.

Setelah Belanda menyerah, situasi dianggap kondusif pada tahun 1949.

Pada 24-29 Juni 1949, tentara Belanda secara bertahap ditarik ke luar dari Yogyakarta.

Kemudian pada tanggal 29 Juni 1949, Yogyakarta sudah bebas dari tentara Belanda.

Saat itulah para pejuang pulang dan kembali berkumpul bersama keluarganya.

Kala itu, Soeharto yang masih menjadi pemimpin tentara melaporkan kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Laporan berisi tentang pemberitahuan bahwa seluruh pejuang telah kembali kepada keluarganya masing-masing.

Momentun inilah yang dijadikan sebagai tonggak lahirnya Hari Keluarga Nasional atau Harganas.

4. Dimulai Program KB

Program Keluarga Berencana (KB) dimulai pada tahun 1957.

Terbentuknya Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) itu difokuskan pada penurunan angka kematian ibu hamil dan melahirkan.

Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) kepada masyarakat yang berlangsung di Puskemas Bantuan (Pusban) Nipah-Nipah kecamatan Penajam, Rabu (29/3/2017).
Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) kepada masyarakat yang berlangsung di Puskemas Bantuan (Pusban) Nipah-Nipah Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Rabu (29/3/2017). (Humas Pemkab PPU)

Pelaksanaan KB menjadi gerakan nasional yang secara resmi dilakukan pada 29 Juni 1970, bersamaan dengan berdirinya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved