Ini Kriteria yang Buat Nama Prabowo Subianto Muncul Jadi Kandidat Capres 2024, Meski Selalu Kalah
Nama Ketum Gerindra Prabowo Subianto kembali muncul sebagai kandidat kuat Capres 2024. Kriterianya bukan persoalan selalu kalah di Pilpres
TRIBUNKALTIM.CO - Nama Prabowo Subianto masih dijagokan untuk maju di Pilpres 2024 mendatang.
Kendati, Prabowo baru saja gagal menjadi Presiden setelah kalah dari Joko Widodo di Pilpres 2019.
Kekalahan dari Jokowi ini merupakan kekalahan kedua Prabowo, setelah pada Pilpres 2014 lalu, Ketua Umum Partai Gerindra ini kalah dari Jokowi.
Pada Pilpres 2009, Prabowo yang kala itu mendampingi Megawati juga gagal menang melawan SBY-Boediono.
Nama Prabowo Subianto kembali muncul dalam daftar tokoh yang dianggap berpotensi maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Nama Prabowo masuk dalam daftar yang disusun lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA.
Prabowo dinilai memenuhi sejumlah kriteria, yakni angka popularitas di atas 25 persen dan berstatus sebagai ketua umum partai politik.
"Kalau dari nama-nama ini bukan soal mereka pernah kalah atau segala macam tapi nama itu memang punya potensi," kata peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, dalam konferensi pers di Kantor LSI Denny JA, Selasa (2/7/2019).
Prabowo memang bukan nama yang asing dalam kontestasi pilpres. Dalam tiga pilpres terakhir, nama Prabowo selalu muncul dalam surat suara.
Namun, pencalonan Prabowo selalu berujung pada kekalahan.
Menurut Rully, pengalaman Prabowo berkontestasi selama tiga pilpres terakhir tidak membuat eks Danjen Kopassus itu dapat menang mudah pada Pilpres 2024.
"Belum tentu juga, memang punya rekam jejak 40 persen (suara) tapi belum tentu juga, 2024 terulang lagi gak angka itu?
Karena kita belum tahu kontestasinya seperti apa, karena kan tak ada petahana," kata Rully.
Bila ditilik, persentase perolehan suara Prabowo sebagai capres pun menurun.
Pada 2014, ia memperoleh 46,85 persen suara sedangkan pada 2019 ia meraup 44,5 persen.