Soal Rebutan Jatah Menteri di Partai Koalisi, Politisi PDIP: Tak elok Diungkap ke Publik
Partai-partai pendukung Jokowi-Maruf di Pilpres 2019 saling mmengusulkan jatah menteri. Mmenurut Arteria Dahlan, baiknya tak diungkap ke publik
Semuanya serahkan kepada pak Jokowi untuk melakukan penilaian itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Cak Imin mengusulkan 10 nama kepada Jokowi untuk dipertimbangkan menjadi menteri.
Hal tersebut diungkapkan Cak Imin saat dirinya mengajak seluruh pimpinan DPW PKB bersilahturahmi ke Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/7/2019).
"Saya enggak berani berharap tapi berdoa saja, usulin 10 minimal (kader PKB jadi menteri)," kata Cak Imin.
Politikus Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi menilai partainya sudah sepantasnya mengusulkan nama menteri lebih dari yang diusulkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Sebab, ia mengklaim partainya mendapatkan perolehan kursi di DPR lebih banyak dibanding partai pimpinan Cak Imin itu.
"Suara Nasdem kan lebih besar dari pada PKB di DPR, berdasarkan kursi, maka sepantasnya Nasdem mengusulkan 11 (nama menteri)," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Kendati demikian, menurutnya tak elok jika pembahasan komposisi menteri diungkap kepada publik.
Ia mengatakan komposisi menteri nantinya akan dibahas bersama Presiden Joko Widodo.
"Nanti dikomunikasikan saja saat rapat dengan Pak Presiden terpilih secara langsung Jadi engga perlu diungkapkan kepada publik," pungkas Anggota Komisi III DPR RI itu.

Teka-teki pembagian jatah kursi menteri akhirnya mulai terungkap.
Seluruh partai koalisi pendukung pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Jokowi dan Maruf Amin dipastikan akan mendapat jatah kursi.
Kepastian ini diungkapkan Wakil Presiden terpilih, Maruf Amin.
Ia juga menyebut, nama menteri dari kalangan Nahdatul Ulama (NU) belum dibicarakan.
Namun, Maruf Amin mengatakan, nama-nama dari partai koalisi pendukung sudah dipastikan untuk masuk kabinet.