PPDB ONLINE
Anak tak Diterima Masuk Sekolah Orangtua Kebingungan, Keluhkan Sistem PPDB Online
Ratusan orangtua calon siswa memenuhi ruang pendaftaran SMK Negeri 2 Balikpapan. Mereka menunggu berjam-jam untuk mencabut berkas

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ratusan orangtua calon siswa memenuhi ruang pendaftaran SMK Negeri 2 Balikpapan. Mereka menunggu berjam-jam untuk mencabut berkas pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Online, Kamis (4/6).
Jumati, salah satu orangtua siswa mengaku sudah menunggu sejak pukul 07.00 Wita hanya untuk mencabut berkas pendaftaran anaknya.
Awalnya ibu berhijab ini mendaftarkan anaknya di SMK Negeri 2 Balikpapan. Padahal nilai anaknya mendapat poin 60. Namun, tidak diterima di SMK 2 lantaran nilainya di bawah standar nilai di jurusan yang dituju.
"Saya ini sejak hari pertama sampai sekarang, sudah tiga hari di sini. Ini akhirnya cabut berkas, mau coba ke SMA, binggung sampai sekarang belum dapat sekolah," kata Jumiati.
Muhlis, Ketua PPDB SMKN 2 Balikpapan mengatakan, mulai pendaftaran umum sampai saat ini tidak berjalan lancar karena server tidak berfungsi dengan baik.

"Benar-benar kacau server tahun ini, semoga bisa segara diatasi. Tahun lalu gangguan, tapi kami bisa menginput. Namun, ini semua gangguan, jumlah kuota berubah-ubah," kata Muhlis
Selain itu, kendalanya sistem online, fasilitas mengakses jurusan tidak ada "Yang kita rasakan di SMK 2 Balikpapan sampai hari ini masyarakat sangat bingung. Tidak ada kepastian anak-anaknya diterima di jurusan mana," katanya.
Hingga kemarin, sudah 1.000 lebih calon siswa mendaftar. Semua itu server yang mengatur, kuota yang disiapkan tidak sesuai apa yang ada di server online.
Misalnya, kuota per kelas ada 32 namun di server muncul 36. Selain itu jumlah rombel tak sesuai dengan yang ada.
Keluhan sama juga dirasakan Edi, ayah anak kembar ini harus direpotkan dengan sistem PPDB online. Edi yang berencana memasukkan anaknya di sekolah yang sama, namun, karena satu nama anaknya tak keluar terpaksa mencabut berkas dan mencari sekolah lain.
Menurutnya, ia sudah mengurus pendaftaran putrinya dari hari pertama sekolah. Namun, hingga dihari ke empat belum selesai.
"Kemarin kami urutan nomer 64 dan 65 namun di hari pertama input sampai nomor urut 50 sehingga kami ke sekolah esok harinya, ternyata server rusak. Kami kembali lagi dan terus ganti lagi," katanya.

Disdik Siapkan Sanksi
Persoalan buruknya kinerja pihak ketiga (PT IBG) melaksanakan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Online 2019 tingkat SMA/SMK di Kaltim berbuntut panjang. Disdikbud Kaltim tengah mengupayakan pemberian sanksi kepada perusahaan asal Bandung tersebut.
"Tentu saja nanti akan ada sanksi sebagai konsekuensi nyata untuk PT IBG, atas apa yang terjadi pada pelaksanaan PPDB tahun ini. Tapi, soal ini kita masih belum bisa membahasnya.
Kita fokus pada pelaksanaan PPDB online sampai selesai," ujar Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) Teknologi Informasi dan Komunikasi (Tekkom) Disdikbud Kaltim, Mutanto .
Dalam kesempatan ini pula, Mutanto menyampaikan permohonan maaf kepada orangtua dan peserta PPDB Online yang merasa dirugikan. Ia memastikan, teknisi di lapangan akan bekerja selama 24 jam melakukan perbaikan-perbaikan.
Meskipun masih sedikit ngadat, pelaksanaan PPDB sudah jauh lebih baik dari dua hari kemarin. Kendala-kendala masih terus ditemui di lapangan.
Hal tersebut pulalah yang ditemukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Tekkom Disdikbud Kaltim, sebagai pelaksana teknis PPDB di Kaltim.
Mutanto mengungkapkan, server dari situs PPDB Online berada di Bandung, Jabar. Hal ini sesuai pernyataan pihak PT Indonesia Berkutu Global yang ditunjuk sebagai pelaksana PPDB Online.
• Situs PPDB Online Sulit Diakses, Disdikbud Kaltim: Pihak Ketiga Salahkan Google
• Server PPDB Online di Balikpapan Gangguan, Hanya Bisa Dipakai 15 Menit, Pengembangnya dari Bandung
• Tak Masuk saat PPDB Zonasi Pertama, Disdikbud Siapkan Kuota Khusus Pendaftar Gagal ke Sekolah Tujuan
"Untuk meyakinkan kami dulu, operator PT IBG menyatakan, pihaknya sudah bekerjasama dengan Google melaksanakan PPDB Online. Namun, atas kejadian ini, kami menjadi mempertanyakan kebenaran pernyataan PT IBG ini," tuturnya
"Mengapa kami dan MKKS yakin pada saat presentasi dulu, karena PT IBG ini menyatakan bahwa PT IBG ini bekerjasama dengan Google. Hal itulah yang membuat kita semua yakin pada saat itu," lanjutnya.
Menyiasati seluruh pihak tidak dirugikan dalam pelaksanaan PPDB Online ini, Mutanto mendapatkan instruksi, agar sekolah-sekolah lebih dahulu menerima seluruh berkas yang dibawa oleh orangtua dan peserta PPDB agar memberikan ketenangan bagi seluruh pihak.
Terkait perpanjangan jadwal PPDB saat ini masih terus dirapatkan oleh unsur pimpinan. Apakah diperpanjang atau tidak.
Semua permasalahan di lapangan pasti kami sampaikan ke atasan untuk menjadi pertimbangan penagmbilan kebijakan," tuturnya. (ink/dha)
Subscribe Official YouTube Channel:
Baca juga:
Tak Ada Akta Nikah, Kepala Kemenag Hakimin Sebut Pernikahan Sedarah tak Resmi dan Penghulunya Ilegal
Pilihan Pertama SBMPTN 2019 Diprioritaskan, Nilai UTBK Tinggi Bisa Kalah dengan yang Lebih Rendah
TERUNGKAP Alasan Tukang Bubur Bunuh Bocah 8 Tahun di Bak Mandi, Pelaku Serahkan Diri karena Dihantui
Sering Gunakan Makeup Tebal, Begini Wajah Barbie Kumalasari Tanpa Riasan Wajah
Song Hye Kyo Beri Kabar Gembira di Tengah Perceraiannya, tapi Agensi Tak Beri Jawaban Soal Kehamilan