Jasad Korban Tenggelam di Sungai Sangatta Ditemukan Pemancing, Hanyut Hingga 1 Kilometer
Dari TKP penemuan, jenazah Wahyu sempat dibawa ke RS PKT Sangatta untuk pemeriksaan dan visum.
Sebelumnya, ada juga anak yang bermain di tepi ponton.
Tiba-tiba terpleset dan tercebur dan baru ditemukan dua hari kemudian dalam kondisi tak bernyawa.
Beberapa peristiwa orang tenggelam di kawasan tersebut membuat warga mendorong Pemkab Kutai Timur segera membangun jembatan penghubung.
Sehingga tidak lagi menggunakan ponton sebagai transportasi penyeberangan.
Pemkab Kutim pun berupaya mewujudkan keinginan tersebut. Lokasi pembangunan jembatan sudah ditentukan.
Bahkan kontraktor yang akan membangun jembatan tersebut sudah ada.
Namun hingga kini progres proyek multi years tersebut belum ada kemajuan.
Dengan terjadinya peristiwa tenggelam akibat tercebur ke sungai.
Warga kembali mempertanyakan rencana pemerintah membangun jembatan penghubung.
Agar tidak memakan korban lagi.

Kalau sudah ada jembatan, warga yang mau menyeberang ke Pasar Sangatta Seberang tak perlu lagi naik ponton.
Memang, ada jalan lingkar dan jembatan Kampung Kajang, tapi warga harus memutar jauh.
"Beda kalau lewat Sangatta Lama, tinggal nyeberang tak sampai 10 menit sudah sampai,” ujar Santi, kepada Tribunkaltim.co, warga yang mengaku hampir setiap hari memanfaatkan jasa ponton untuk ke Pasar Sangatta Lama.
Progres pembangunan jembatan penghubung Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan hingga pertengahan 2019 ini memang belum berprogres.
Kadis Pekerjaan Umum Aswandini Eka Tirta melalui Kasi Perencanaan Teknis, Asran Lode mengatakan sampai saat ini progres pembangunan masih dalam tahap negoisasi antara pemerintah dengan pemilik lahan.