PPDB 2019
PPDB SMA Melalui Internet Dikeluhkan, Sistem Aplikasi Dinilai Tak Update dan Kurang Kompatibel
Sistem belum mampu mengelola pendaftar PPDB secara efektif. Akibatnya pihak sekolah kesulitan selama proses penerimaan murid baru.
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui daring harus dievaluasi.
Sistem belum mampu mengelola pendaftar PPDB secara efektif. Akibatnya pihak sekolah kesulitan selama proses penerimaan murid baru.
SMA Negeri 2 Bontang salah satunya.
Kepala SMA Negeri 2 Bontang Sumariah mengatakan kecewa dengan sistem daring PPDB tahun ini.
Pasalnya, tata kelola data pendaftar tak sesuai ekspektasi yang diharapkan.
Ada tiga jalur yang diterapkan selama PPDB yakni sistem zonasi, perpindahan luar kota, dan prestasi.
Selama pelaksanaan, aplikasi belum bisa efektif mengatur lalu lintas pendaftar secara akurat dan cepat.
Salah satu kasus, data pendaftar yang lolos dan tidak lambat untuk diakses publik. Sistem baru bisa menerbitkan daftar peserta yang lolos keesokan hari.
“Gak update, jadi besok baru bisa kelihatan hasilnya,” ujarnya.
Selain itu, sistem ini pun tak kompatibel dalam pendataan.
Semisal, saat pendaftar dari jalur prestasi berlebih namun pada jalur zonasi kurang. Idealnya pendaftar yang layak dimigrasi ke jalur yang masih kurang.
Tapi, faktanya sistem baru bisa memindahkan pendaftar ketika di hari akhir PPDB.
“Padahal kemarin saat rakor kemarin sistem secara otomatis memindahkan, ternyata tidak,” ujar perempuan yang juga menjabat sebagai Sekretaris MKKS Kaltim ini.
Sumariah menyebutkan, pihaknya menyiapkan 210 kuota dalam PPDB ini. Tetapi, dari data di sistem sementara baru sekitar 181 yang terdata, padahal kuota telah genap terisi.
“Saya tanya kemarin kok begitu, kata mereka sistem baru bisa membaca sempurna saat hari terakhir,” ujar dia.