Ibadah Haji 2019
Suaminya Gagal Ginjal Stadium 4, Sang Istri Pilih Dampingi Suami dan Batal Berangkat ke Tanah Suci
Pasangan suami istri ini dipastikan batal berangkat ke Tanah Suci lantaran tidak lolos pemeriksaan kesehatan di embarkasi haji.
TRIBUNKALTIM.CO, BEKASI SELATAN - Pasangan suami istri ini dipastikan batal berangkat ke Tanah Suci lantaran tidak lolos pemeriksaan kesehatan di embarkasi haji.
Sebanarnya, hanya sang suami yang tidak dapat berangkat karena alasan kesehatan.
Namun, istrinya tidak ingin meninggalkan suaminya, ia memilih mendampingi suaminya.
Ketua Panitia Bidang Kesehatan PPIH Jawa Barat, Yani Dwiyuli mengatakan, jemaah calon haji itu atas nama Suwarno (62) dan istrinya bernama Sri Wahyuni (60).
Mereka masuk ke dalam kelompok terbang (kloter) enam yang dijadwalkan berangkat dari Bandara Soekarno Hatta menuju Arab Saudi pada, Senin (8/7/2019).
"Jadi yang sakit suaminya (Suwarno), tapi karena dia (Sri Wahyuni) setia sama suaminya jadi ikut ekses istilahnya, pendamping enggak ikut berangkat juga," kata Yani kepada TribunJakarta.com, Selasa (9/7/2019).
Suwarno mengidap penyakit gagal ginjal stadium empat, sesuai peraturan Menteri Kesehatan nomor 15 tahun 2016, terntang istithaah atau kesehatan jemaah haji, kondisinya tidak memenuhi syarat dan terpaksa harus ditunda.
"Kriteria istithaah salah satunya gagal ginjal stadium 4 dan 5.

Tapi, enggak semua pengidap gagal ginjal enggak bisa berangkat, ada jemaah yang memiliki penyakit sama tapi kondisi masih memenuhi syarat dan bisa diberangkatkan," jelas dia.
Yani menjelaskan, tahapan tes kesehatan untuk jemaah calon haji sejatinya telah dilalui sebanyak tiga tahap.
Namun saat di daerah asal, kondisi kesehatan Suwarno masih dapat memungkan. Namun ketika tiba di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, kondisi kesehatannya menurun.
"Sampai sini wajahnya sudah pucat, kita langsung rujuk ke dokter dan dokter tidak kasih rekomendasi (untuk diberangkatkan).
Pas saya tanya ke Bandung, yang bersangkutan kondisinya masih memungkinkan, barangkali saat itu ada usaha supaya bisa lolos, tapi pas di Embarkasi kita screening lagi dapet," imbuhnya.
Setelah itu, PPIH langsung merujuk Suwarno ke runah sakit untuk dilakukan perawatan.
Ketika itu, respon sang istri sempat patah semangat namun, dia tetap ingin menemani sang suami karena merasa usia yang sudah uzur.