Wabup Kasmidi Bulang Rembuk Soal Jembatan, Warga Setuju Tawaran Pemerintah
Bahkan 6 warga pemilik rumah di kawasan Sangatta Lama dan dua pengusaha ponton, sudah setuju dengan klausul yang diberikan dan bersedia bongkar rumah
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA – Sengkarut rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan kawasan Sangatta Lama, Kecamatan Sangatta Utara dengan Sangatta Seberang, Kecamatan Sangatta Selatan, agaknya mulai menemukan titik terang.
Hasil pertemuan Wabup Kasmidi Bulang dengan warga Sangatta Lama, bersama Camat Sangatta Utara dan pihak Dinas Pekerjaan Umum, di ruang kerja Wabup Kutim, Rabu (10/7), berbuah kesepakatan.
Warga yang tadinya menolak tawaran pemerintah akhirnya luluh dengan kepentingan masyarakat banyak yang membutuhkan akses cepat, mudah dan aman, untuk menjangkau Kecamatan Sangatta Selatan.
“Ya, meski sempat berkeras dengan keinginan mereka terkait harga pembebasan sesuai aprasial dan tuntutan lainnya, kami bisa memberi pengertian juga tawaran lainnya yang berpihak pada mereka.
Kompensasi terhadap usaha para pemilik ponton, juga kami perhatikan. Warga yang harus mendapatkan tempat tinggal baru sebelum rumahnya dibongkar juga kita bicarakan baik-baik. Sekarang semua sudah sepakat. Sudah ditandatangani bersama juga,” ungkap Wabup Kasmidi Bulang.
Bahkan enam warga pemilik rumah di kawasan Sangatta Lama dan dua pengusaha ponton, sudah setuju dengan klausul yang diberikan dan bersedia membongkar rumah mereka begitu pembangunan dimulai.
“Kami sudah mengatakan, rencananya mobilisasi material dan alat berat sudah dimulai pekan depan. Untuk persiapan. Begitu pembangunan dijalankan, mereka sudah siap membongkar rumah masing-masing dan pindah dari lokasi tersebut,” ujar Wabup Kasmidi Bulang.
Pastinya, menurut Wabup Kasmidi Bulang, hasil pertemuan tersebut, seluruh warga yang tadinya enggan untuk pindah, sudah sepakat tidak akan menghalangi pembangunan jembatan. Kompensasi yang mereka dapat juga sudah dihitung oleh tim aprasial independen dengan nilai yang bervariasi.
“Kami juga tetap usahakan, ponton sebagai transportasi legenda di Sangatta juga tetap bisa berjalan. Jadi yang mau menggunakan jembatan, bisa, yang menggunakan ponton juga bisa. Bahkan bisa menjadi sarana swafoto karena akan dipoles sebagai wisata,” ungkap Wabup Kasmidi Bulang.

Seperti diketahui, pasca peristiwa tenggelamnya bocah usia 6 tahun, Wahyu dari ponton penyeberangan, pekan lalu, realisasi rencana pembangunan jembatan penghubung Sangatta Lama dan Sangatta Seberang kembali mencuat ke permukaan.
Warga mempertanyakan realisasi rencana tersebut. Pasalnya, rencana pembangunan jembatan tersebut sudah digaungkan sejak 2016 dan kembali dimatangkan pada 2017 lalu.
Namun karena permasalahan ganti rugi lahan yang tak selesai-selesai, rencana tersebut menggantung hingga saat ini.
Padahal sebagian proses sudah dilaksanakan Dinas PU Kutim. Mulai dari gambar denah lokasi, bentuk jembatan yang akan dibangun, proses lelang hingga penentuan konsultan dan pengembang yang akan membangun jembatan tersebut.(sar)
Subscribe Official YouTube Channel: