Jokowi dan Prabowo Bertemu di MRT, Tunjukkan Sikap Merakyat dan Akhiri Perang Cebong Kampret
Ini sederet fakta dibalik pertemuan Jokowi dan Prabowo. Akhirnya, rekonsiliasi kedua tokoh ini mengakhiri perang cebong dan kampret
TRIBUNKALTIM.CO - Jokowi dan Prabowo Bertemu di MRT, Tunjukkan Sikap Merakyat dan Akhiri Perang Cebong Kampret.
Diketahui, kedua tokoh bangsa, Jokowi dan Prabowo telah bertemu di Stasiun MRT, setelah keduanya terlibat pertarungan politik sengit, Pilpres 2019.
Pertemuan rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo sarat akan makna dan simbolisasi.
Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Pareira mengapresiasi sikap negarawan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto bertemu untuk pertama kali pascapilpres 2019 di MRT, Jakarta, Sabtu (14/7/2019).
Bagi anggota DPR RI ini, terdapat empat arti pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bangsa Indonesia.
Pertama, pertemuan ini menunjukan sikap negarawan demokratis dua belah pihak.
Sekaligus pendidikan politik yang baik untuk bangsa Indonesia.
"Bahwa setelah kompetisi yang “panas” sekalipun, baik Jokowi maupu prabowo rela bertemu, berjabat tangan, ngobrol dan makan bersama merupakan sarana untuk kembali mengeratkan tali silaturahim anak bangsa," ujar Andreas Pareira kepada Tribunnews.com, Minggu (15/7/2019).
Kedua, tempat pertemuan yang unik dan netral di station MRT.
"MRT adalah sarana publik menunjukan jiwa egaliter yang merakyat kedua tokoh bangsa ini," jelas anggota komisi I DPR RI ini.
Ketiga, pertemuan di tempat umum seperti ini, sekaligus menepis semua isu yang berkembang selama ini, seolah-olah pilpres ini harus diakhiri dengan rekonsiliasi bagi-bagi kursi di pemerintahan.
Keempat, pertemuan ini akan berdampak di masyarakat, bahwa urusan pilpres sudah selesai.
"Dan kita kembali hidup berdampingan sebagai anak bangsa.
Tidak ada lagi istilah cebong dan kampret yang ada adalah Garuda Pancasila.
Sehingga akan jelas kelihatan, siapa yang bermain di air keruh, yang masih mau memanfaatkan agenda pilpres ini untuk memecah belah bangsa Indonesia," ucapnya.
