Curhat Kapolri Tito Karnavian Merasa Tertekan 'Diteror' Gubernur Irianto Lambrie, Ini Sebabnya

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian curhat mengaku tertekan atas permintaan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie.

Editor: Syaiful Syafar
Kolase Tribunnews & Wikipedia
FOTO Tito Karnavian dan Irianto Lambrie - Curhat Kapolri Tito Karnavian Merasa Tertekan 'Diteror' Gubernur Irianto Lambrie, Ini Sebabnya 

Tito berterima kasih kepada seluruh komponen pemerintah daerah di Kalimantan Utara yang telah memberi kontribusi nyata hadirnya Mapolda Kaltara.

Termasuk berterima kasih atas dukungan masyarakat baik dari kalangan umum, masyarakat adat, dan perusahaan yang sudah berkontribusi.

"Dan akhirnya saya merasa malu melihat gedung yang bagus. Penataan yang rapi," tuturnya.

"Saya tidak banyak memberikan kontribusi. Semua hampir dalam bentuk hibah. Awalnya dipinjamkan kemudian dihibahkan," ujar Tito Karnavian.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Gubernur Kaltara Irianto Lambrie, diabadikan Jumat (15/112/2017) di Kantor Gubernur Kaltara.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Gubernur Kaltara Irianto Lambrie, diabadikan Jumat (15/112/2017) di Kantor Gubernur Kaltara. (TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD ARFAN)

Atas dasar tersebut, Kapolri Tito Karnavian meminta Kapolda Kaltara Brigjen Pol Indrajit memasang semacam monumen atau prasasti yang berisikan pesan bahwa Mapolda Kaltara dibangun atas keinginan dan kontribusi bersama antara pemerintah daerah, masyarakat Kalimantan Utara.

"Tolong buatkan yang besar, ditaruh di sana. Setiap yang masuk nanti bisa melihat, biar 10 sampai 20 tahun ke depan generasi berikutnya. Mungkin (mereka) enggak paham apa yang diresmikan hari ini, ini bukan pemberian dari pusat," ujar Kapolri Tito Karnavian.

"Apa yang dibangun hari ini semua berasal dari pemerintah setempat dan masyarakat setempat. Itu bedanya Polda Kalimantan Utara dengan Polda lain," kata Tito.

Adapun Mapolda Papua Barat dan Mapolda Sulawesi Barat yang baru terbentuk, kata Tito, pembiayaannya berasal dari pemerintah melalui APBN.

Kapolri Tito Karnavian berharap hadirnya Polda Kaltara mampu memperkuat keamanan dan rasa aman bagi masyarakat.

Termasuk masyarakat memberikan rasa aman kepada investor yang akan masuk.

"Untuk pelayanan dasar dan pelayanan rutin di Kalimantan Utara seperti SIM, STNK, BPKB, SKCK, SKKB tidak perlu lagi jauh-jauh ke Kalimantan Timur. Cukup di Kalimantan Utara saja," ujar Tito Karnavian.

Prioritaskan Anak-anak Lokal Masuk Polisi

Selain meresmikan Mapolda Kaltara, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian juga meresmikan pembangunan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Kaltara di Mapolda Kaltara, Kamis (18/7/2019).

SPN Polda Kaltara tersebut berlokasi di Kabupaten Malinau, dibangun di atas lahan hibah dari Pemkab Malinau.

"Idenya bagus. Saya sampaikan terima kasih kepada Pak Kapolda," kata Kapolri Tito Karnavian.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian memakai baju adat Dayak sesaat setelah menjalani prosesi pemberian nama kehormatan Dayak, oleh Ketua Adat Dayak Kalimantan Utara di Mapolda Kaltara, Kamis (18/7/2019). Kapolri diberi nama 'Uyau Abeng Lihan Padan' yang berarti panglima gagah berani, pahlawan dan pemimpin besar masyarakat.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memakai baju adat Dayak sesaat setelah menjalani prosesi pemberian nama kehormatan Dayak, oleh Ketua Adat Dayak Kalimantan Utara di Mapolda Kaltara, Kamis (18/7/2019). Kapolri diberi nama 'Uyau Abeng Lihan Padan' yang berarti panglima gagah berani, pahlawan dan pemimpin besar masyarakat. (Tribunkaltim.co, M Arfan)
Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved