Mendapat Nama Kehormatan Dayak, Kapolri Jalani Prosesi Ulong Da'a dan Neteg Wei

"Ini suatu kebanggaan dan menjadi beban bagi saya untuk bekerja lebih keras lagi terutama untuk memberikan perhatian bagi Kalimantan Utara,"

Editor: Mathias Masan Ola
Tribunkaltim.co, M Arfan
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memakai baju adat Dayak sesaat setelah menjalani prosesi pemberian nama kehormatan Dayak, oleh Ketua Adat Dayak Kalimantan Utara di Mapolda Kaltara, Kamis (18/7/2019). Kapolri diberi nama 'Uyau Abeng Lihan Padan' yang berarti panglima gagah berani, pahlawan dan pemimpin besar masyarakat. 

Kapolri diberi nama kehormatan Uyau Abeng Lihang Padan yang berarti panglima gagah berani, pahlawan, dan pemimpin besar masyarakat.

Kapolri tiba di Mapolda Kalimantan Utara dan menjalani prosesi pemberian nama adat oleh perwakilan sub suku Dayak di Kalimantan Utara, Kamis (18/77/2019).
Kapolri tiba di Mapolda Kalimantan Utara dan menjalani prosesi pemberian nama adat oleh perwakilan sub suku Dayak di Kalimantan Utara, Kamis (18/77/2019). (TribunKaltim.CO/Muhammad Arfan)

Tanpa canggung, Kapolri berunut dipasangkan kain perisai yang menutupi bagian tubuh belakang Kapolri. Selanjutnya dipasangkan senjata tradisional Mandau di pinggang sebelah kanan. Kemudian rompi dengan ornamen Dayak. Terakhir Kapolri mengenakan penutup kepala khas, yang dihiasi bulu burung khas Kalimantan. Tak lupa juga Kapolri memegang perisai yang oleh suku Dayak disebut Kelempit.

Dengan prosesi pemakaian baju adat ini pertanda bahwa masyarakat adat Kalimantan Utara menyambut dan menerima kehadiran sang pemimpin.

"Harapannya dapat membawa keadilan, kenyamanan, dan kedamaian bagi masyarakat di Tanah Borneo, Kalimantan Utara. Sekaligus menjadi harapan dan teladan baru," ujar Henoch.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian memakai baju adat Dayak sesaat setelah menjalani prosesi pemberian nama kehormatan Dayak, oleh Ketua Adat Dayak Kalimantan Utara di Mapolda Kaltara, Kamis (18/7/2019). Kapolri diberi nama 'Uyau Abeng Lihan Padan' yang berarti panglima gagah berani, pahlawan dan pemimpin besar masyarakat.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memakai baju adat Dayak sesaat setelah menjalani prosesi pemberian nama kehormatan Dayak, oleh Ketua Adat Dayak Kalimantan Utara di Mapolda Kaltara, Kamis (18/7/2019). Kapolri diberi nama 'Uyau Abeng Lihan Padan' yang berarti panglima gagah berani, pahlawan dan pemimpin besar masyarakat. (Tribunkaltim.co, M Arfan)

Amay (sebutan bagi laki-laki Dayak) 'Uyau Abeng Lihang Padan' selanjutnya dipersilakan mengikuti prosesi pemotongan rotan atau 'Neteg Wei'. Sebelum memasuki kawasan inti 'Kampung Dayak'.

Prosesi ini sebagai pertanda bahwa Kapolri yang bernama Dayak 'Uyau Abeng Lihang Padan' diterima dan disambut baik sebagai bagian masyarakat Dayak Kalimantan Utara.

Selanjutnya Kapolri berjalan menuju gedung utama untuk meresmikan Mapolda Kalimantan Utara.

Di dalam gedung, Kapolri menyatakan terima kasih dan pengharapan setinggi-tingginya kepada masyarakat adat Dayak yang telah memberinya nama kehormatan.

"Ini suatu kebanggaan dan menjadi beban bagi saya untuk bekerja lebih keras lagi terutama untuk memberikan perhatian bagi Kalimantan Utara," ujarnya. (muhammad arfan)

Subscribe YouTube newsvideo tribunkaltim:



Baca juga:


Rocky Gerung: Visi Misi Jokowi, tak Ada yang Baru dan tak Tajam, Reaksi Adian Bikin Penonton Ketawa


Sedih, Bayi di Nunukan Terjangkit Virus Rubella, Pendengarannya Tak Merespon


Launching Honda X-ADV 150 di GIIAS 2019, Simak Spesifikasi Detail Motor yang Mirip Honda PCX 150 Ini


Persib Bandung Hadapi Sejumlah Masalah Setelah Menang atas Kalteng Putra


Ayu Ting Ting Sebut Menyesal Menikah & Bercerai dengan Enji, Bilqis Sering Minta Papa

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved