Mendapat Nama Kehormatan Dayak, Kapolri Jalani Prosesi Ulong Da'a dan Neteg Wei

"Ini suatu kebanggaan dan menjadi beban bagi saya untuk bekerja lebih keras lagi terutama untuk memberikan perhatian bagi Kalimantan Utara,"

Editor: Mathias Masan Ola
Tribunkaltim.co, M Arfan
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memakai baju adat Dayak sesaat setelah menjalani prosesi pemberian nama kehormatan Dayak, oleh Ketua Adat Dayak Kalimantan Utara di Mapolda Kaltara, Kamis (18/7/2019). Kapolri diberi nama 'Uyau Abeng Lihan Padan' yang berarti panglima gagah berani, pahlawan dan pemimpin besar masyarakat. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal TNI Tito Karnavian menginjakkan kaki untuk kedua kalinya di Tanjung Selor, Kamis (18/7/2019).

Kunjungannya kali ini terbilang istimewa bagi orang nomor satu di institusi kepolisian Tanah Air. Pasalnya, Kapolri menerima nama kehormatan dari masyarakat adat Dayak Kalimantan Utara.

Sekitar pukul 08.50, helikopter milik Polri mendarat di halaman Mapolda Kalimantan Utara. Kapolri turun dari helikopter bersama Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie dan Kapolda Kalimantan Utara Brigjen Pol Indrajit.

Pemuda dan pemudi yang mengenakan pakaian khas suku Dayak langsung berjejer membentuk koridor yang akan dilalui Kapolri menuju tempat penyambutan dan pemberian nama kehormatan.

Kurang lebih 50 meter berjalan, Kapolri lantas berhadapan Ketua Adat Dayak Kalimantan Utara Henoch Merang yang sudah siap memandu jalannya prosesi pemberian nama kehormatan bagi Kapolri.

Lokasi pemberian nama kehormatan bagi Kapolri ini merupakan miniatur kampung Dayak. Tua muda, terlihat sangat antusias menyambut Kapolri. Mereka berdiri di pinggiran koridor masuk menuju gedung utama Mapolda.

Mereka memakai pakaian adat lengkap pernak-pernik dari masing-masing sub suku Dayak yang ada di Kalimantan Utara.

Beberapa pemuda maupun orang tua tampak memainkan gong. Beberapa yang lainnya tampak memainkan kulintang hingga menjadi aransemen musik tradisional khas Dayak. Kampung Dayak semakin meriah dengan sajian Tari Perang khas Dayak yang mengiringi jalannya prosesi.

Dalam masyarakat adat Dayak, prosesi ini dinamakan Ulong Da'a. Yaitu prosesi penyambutan adat yang dilakukan secara turun temurun di dataran tinggi Borneo.

Turun temurun, prosesi ini dilakukan dalam penyambutan kedatangan para ksatria perang atau pemimpin suku Dayak yang disegani dan dihormati dari medan perang.

Baca Juga;

Pejuang DOB Paser Selatan Ikut Pilbup Paser 2020, Arbain Akan Mengundurkan Diri dari PNS

Tahura Bukit Soeharto Kalimantan Timur Dirusak, 3 Warga Beraksi Pembalakan Liar 6 Pohon Sengon

Henoch Merang mengatakan, zaman dahulu, seorang ksatria atau pemimpin selalu disambut dengan suka cita. Kehadirannya selalu dinantikan untuk membawa masyarakat menuju harapan baru yang lebih baik. Hal ini juga tergambarkan pada sosok Kapolri.

"Pak Kapolri yang kami hormati, Ulong Da'a ini juga simbol kekayaan hayati Tanah Borneo. Selanjutnya agar Pak Kapolri berkenan mengikuti prosesi penyambutan ini dan dilanjutkan pemberian nama kehormatan," ujarnya.

Kapolri diberi nama kehormatan Uyau Abeng Lihang Padan yang berarti panglima gagah berani, pahlawan, dan pemimpin besar masyarakat.

Kapolri tiba di Mapolda Kalimantan Utara dan menjalani prosesi pemberian nama adat oleh perwakilan sub suku Dayak di Kalimantan Utara, Kamis (18/77/2019).
Kapolri tiba di Mapolda Kalimantan Utara dan menjalani prosesi pemberian nama adat oleh perwakilan sub suku Dayak di Kalimantan Utara, Kamis (18/77/2019). (TribunKaltim.CO/Muhammad Arfan)

Tanpa canggung, Kapolri berunut dipasangkan kain perisai yang menutupi bagian tubuh belakang Kapolri. Selanjutnya dipasangkan senjata tradisional Mandau di pinggang sebelah kanan. Kemudian rompi dengan ornamen Dayak. Terakhir Kapolri mengenakan penutup kepala khas, yang dihiasi bulu burung khas Kalimantan. Tak lupa juga Kapolri memegang perisai yang oleh suku Dayak disebut Kelempit.

Dengan prosesi pemakaian baju adat ini pertanda bahwa masyarakat adat Kalimantan Utara menyambut dan menerima kehadiran sang pemimpin.

"Harapannya dapat membawa keadilan, kenyamanan, dan kedamaian bagi masyarakat di Tanah Borneo, Kalimantan Utara. Sekaligus menjadi harapan dan teladan baru," ujar Henoch.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian memakai baju adat Dayak sesaat setelah menjalani prosesi pemberian nama kehormatan Dayak, oleh Ketua Adat Dayak Kalimantan Utara di Mapolda Kaltara, Kamis (18/7/2019). Kapolri diberi nama 'Uyau Abeng Lihan Padan' yang berarti panglima gagah berani, pahlawan dan pemimpin besar masyarakat.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memakai baju adat Dayak sesaat setelah menjalani prosesi pemberian nama kehormatan Dayak, oleh Ketua Adat Dayak Kalimantan Utara di Mapolda Kaltara, Kamis (18/7/2019). Kapolri diberi nama 'Uyau Abeng Lihan Padan' yang berarti panglima gagah berani, pahlawan dan pemimpin besar masyarakat. (Tribunkaltim.co, M Arfan)

Amay (sebutan bagi laki-laki Dayak) 'Uyau Abeng Lihang Padan' selanjutnya dipersilakan mengikuti prosesi pemotongan rotan atau 'Neteg Wei'. Sebelum memasuki kawasan inti 'Kampung Dayak'.

Prosesi ini sebagai pertanda bahwa Kapolri yang bernama Dayak 'Uyau Abeng Lihang Padan' diterima dan disambut baik sebagai bagian masyarakat Dayak Kalimantan Utara.

Selanjutnya Kapolri berjalan menuju gedung utama untuk meresmikan Mapolda Kalimantan Utara.

Di dalam gedung, Kapolri menyatakan terima kasih dan pengharapan setinggi-tingginya kepada masyarakat adat Dayak yang telah memberinya nama kehormatan.

"Ini suatu kebanggaan dan menjadi beban bagi saya untuk bekerja lebih keras lagi terutama untuk memberikan perhatian bagi Kalimantan Utara," ujarnya. (muhammad arfan)

Subscribe YouTube newsvideo tribunkaltim:



Baca juga:


Rocky Gerung: Visi Misi Jokowi, tak Ada yang Baru dan tak Tajam, Reaksi Adian Bikin Penonton Ketawa


Sedih, Bayi di Nunukan Terjangkit Virus Rubella, Pendengarannya Tak Merespon


Launching Honda X-ADV 150 di GIIAS 2019, Simak Spesifikasi Detail Motor yang Mirip Honda PCX 150 Ini


Persib Bandung Hadapi Sejumlah Masalah Setelah Menang atas Kalteng Putra


Ayu Ting Ting Sebut Menyesal Menikah & Bercerai dengan Enji, Bilqis Sering Minta Papa

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved