Kapal Kayu Muat Batu Bara Alami Kerusakan di Laut, Satu ABK Tewas Tenggelam
Kasus tenggelamnya manusia di perairan Muara Berau, Kutai Kartanegara (Kukar) kembali terjadi satu ABK tewas tenggelam
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kasus tenggelamnya manusia di perairan Muara Berau, Kutai Kartanegara (Kukar) kembali terjadi.
Dari informasi yang dihimpun, kejadian tersebut mengakibatkan seorang kru kapal kayu muatan batu bara meninggal dunia, atas nama Imron.
Selain korban, terdapat tiga rekan korban lainnya yang turut serta di kapal tersebut, yakni Yayan, Remon dan Faisal.
Kapal yang digunakan korban dan rekan-rekannya tidak bisa digunakan karena mengalami kerusakan. Guna mengevakuasi kru, beserta kapal kayu itu,
kapal jenis pengangkut minyak Self Propeller Oil Barge (SPOB) berangkat dari Teluk Cinta, Samarinda menuju lokasi kapal kayu tersebut, pada Selasa (23/7) kemarin sekitar pukul 05.30 Wita.
Letak kapal kayu itu sendiri berada di kawasan pulau Nubi, Kecamatan Anggana, Kukar, atau sekitar 1-2 jam perjalanan dari Samarinda ke lokasi kapal dengan menggunakan speed boat.
Kapal SPOB itu sampai di lokasi kapal sekitar pukul 11.30 Wita, dan langsung memasang tali untuk menarik kapal.
Saat proses pemasangan tali, satu kru kapal kayu melompat ke kapal SPOB, sedangkan tiga kru kapal kayu lainnya tetap bertahan di kapal.
Setelah kurang lebih 1 mil menarik, tali yang yang digunakan menarik kapal kayu tersebut putus.
Akibat ombak yang cukup besar, kru kapal SPOB pun tidak dapat menjangkau kapal kayu tersebut. Namun, terdapat satu kru kapal kayu yang nekat berenang untuk dapat menjangkau kapal SPOB, dan berhasil sampai.
Sekitar pukul 19.00 Wita, kapal kayu tersebut nyaris tenggelam, membuat dua kru kapal lainnya pun berenang untuk mencapai kapal SPOB yang pada saat itu tengah kandas.
Namun, hanya satu kru yang berhasil sampai ke kapal, satu kru lainnya tidak selamat, hingga akhirnya ditemukan kembali dalam kondisi telah meninggal dunia.
"Kami dapat informasi dari pegawai Pertamina Hulu Mahakam (PHU), lalu saya berkoordinasi dengan Kepolisian setempat, Polsek Anggana, Polairud Kukar, dan Polsek KP (Kawasan Pelabuhan) Samarinda, mengenai kejadian ini," ucap Provost Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas II Samarinda, Rahmat Sangaji, Rabu (24/7/2019).
Dia pun membenarkan, satu korban meninggal dunia akibat kejadian itu.
"Satu kru kapal meninggal dunia," imbuhnya.
Dia menilai, saat ini kondisi laut sedang mengalami ombak yang cukup yang besar. Hal itulah yang membuat proses evakuasi korban sulit dilakukan.
"Ombak lagi besar. Tapi, saat ini jenazah sudah berada di ruang jenazah rumah sakit" tutupnya.
Jenazah korban tiba di rumah sakit, dibawa menggunakan ambulans sekitar pukul 18.40 Wita. (*)
Subscribe YouTube newsvideo tribunkaltim:
Baca juga:
PKB Menilai Diplomasi Makan Siang Megawati dan Prabowo Merupakan Pertemuan Personal, Bukan Koalisi
Harga Suzuki Jimny Balikpapan Rp 360 Jutaan, Mobil Mewah Ini Hanya 4 Unit di Dealer Kalimantan Timur
Maskapai Ini Tak Sengaja Ungkap Posisi Duduk Paling Tak Aman di Pesawat, Titik Favorit Penumpang
Satia Bagdja Ijatna Gantikan Salahudin Pelatih Persiba Balikpapan, Begini Karirnya di Sepak Bola
Jefri Nichol Tulis Caption Begini Sebelum Ditangkap Terkait Narkoba, Sudah Tahu Diincar?